Banjir di Demak Masih Genangi Sejumlah Kecamatan, 1.400 Lebih Warga Mengungsi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak mencatat, per 27 Maret 2024, masih ada seribu lebih warga yang masih berada di pengungsian.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal banjir yang terjadi di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Diketahui, banjir yang terjadi sejak Minggu (17/3/2024) lalu, telah surut di sejumlah tempat.
Meski telah surut, namun beberapa kecamatan di Demak masih digenangi air.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak mencatat, per 27 Maret 2024, masih ada seribu lebih warga yang masih berada di pengungsian.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPBD Demak, Agus Nugroho.
"Banjir berdampak ke 40.354 KK dan 1.491 orang mengungsi," ujar Agus.
Diwartakan Kompas.com, masih ada delapan desa di empat kecamatan di Demak yang masih terendam banjir.
Wilayah yang masih terdampak tersebut yakni:
Kecamatan Karanganyar
- Desa Wonorejo
- Desa Wonoketingal
Kecamatan Bonang
Baca juga: Pascabanjir, Jalur Pantura Demak-Kudus Rusak, Aspalnya Terkelupas setelah Terendam Air Banjir
- Desa Karangrejo
- Desa Kembangan
- Desa Sumberejo
Kecamatan Karangtengah
- Desa Dukun
Kecamatan Sayung
- Desa Sayung
- Desa Loireng
Agus menuturkan, banjir ini berdampak pada 230 sarana ibadah dan 3 pasar.
Ratusan sarana pendidikan dan belasan fasilitas kesehatan juga terdampak dalam banjir ini.
"Perinciannya yakni 230 sarana ibadah, 3 pasar, 143 sarana pendidikan, 15 sarana kantor, 15 fasilitas kesehatan," pungkasnya.
Kondisi Jalur Pantura
Diketahui, banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan pada 17 Februari 2024 lalu ini telah surut.
Namun, surutnya air menimbulkan masalah baru.
Jalur Pantura pun rusak karena direndam air selama berhari-hari.
Banjir yang disebut terparah dari banjir-banjir sebelumnya ini membuat aspal Jalur Pantura terkelupas.
Aspal yang mengelupas tersebut ada di Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Demak.
Baca juga: Kepala Badan Pangan Ketar-ketir saat Demak Banjir, Ini Sebabnya
Aspal mengelupas memanjang puluhan meter.
Mengutip Kompas.com, jalanan juga berlubang karena banjir.
Seorang pengendara motor asal Kudus, Nian Hadi (42) menuturkan, sebelumnya jalan tersebut baru saja diperbaiki selepas banjir di Demak pada Februari 2024 lalu.
"Iya mengelupas, padahal baru diaspal," kata Nian.
Selain itu, warga Desa Karanganyar, Agung Purnomo (54) mengeluh karena banjir kali ini menyebabkan kerusakan dan lumpur.
"Parah ini, kemarin lumpurnya tidak seberapa," katanya.
Baruntung, meski harta bendanya hanyut karena banjir pertama, namun keluarganya selamat.
"Alhamdulillah rumah selamat, keluarga selamat," katanya.
Jalur Pantura Dibuka
Jalur Pantura Demak-Kudus juga sudah dibuka secara penuh setelah air surut.
Kasatlantas Polres Demak, AKP Lingga Ramadhani mengonfirmasi hal tersebut.
Pembukaan jalur pantura sudah dilakukan sejak Senin (25/3/2024).
"Pembukaan sejak kemarin Senin (25/3/2024) sekitar pukul 16.00 WIB, sudah resmi secara total," ujarnya.
Meski dibuka secara penuh, pengemudi diimbau untuk tetap berhati-hati karena kondisi jalan yang tidak mulus.
"Sebelum dibuka untuk akses kendaraan, bebatuan yang masih berserakan juga perlu diambil agar aman untuk arus lalu lintas," ujarnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Jalur Pantura Demak Dibuka Total Meski Ada Perbaikan di Beberapa Titik
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, Rezanda Akbar D)(Kompas.com, Nur Zaidi)