Hingga Rabu Jumlah Korban Ditemukan Tewas akibat Longsor di Bandung Barat 5 Orang, Ini Identitasnya
Jasad korban berjenis kelamin laki-laki diperkirakan berusia 2 tahun itu ditemukan di aliran Sungai Citarum.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Jumlah korban tewas akibat longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat bertambah menjadi 5 orang.
Korban kelima ditemukan di hari ketiga pencarian pada Rabu (27/3/2024) pagi.
Jasad korban berjenis kelamin laki-laki diperkirakan berusia 2 tahun itu ditemukan di aliran Sungai Citarum.
"Jasad korban kami temukan di daerah Legok Tasrip," ujar Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Bandung Supriono saat ditemui di Posko Bencana, kemarin.
Baca juga: Longsor di Kabupaten Bandung Barat, 10 Warga dan 25 Rumah Tertimbun Tanah, Proses Evakuasi Dilakukan
Korban ditemukan mengambang sekitar 15 kilometer di aliran air Waduk Saguling.
Berdasar catatan data korban hilang, korban laki-laki berusia dua tahun adalah Aji.
Jasad korban sudah dibawa ke RSUD Cililin untuk dipastikan identitasnya.
"Dari penglihatan visual, korban yang ditemukan itu masih anak-anak. Kemungkinan itu korban yang awalnya ada di sektor dua," ujar Supriono.
Kemungkinan besar korban tersebut terbawa arus sungai karena posisi rumahnya berada tepat di atas aliran sungai, kemudian terdorong longsor.
"Jadi bisa saja korban terlempar ke sungai dan langsung hanyut karena saat itu ketinggian air di sungai itu 2 sampai 3 meter dari kondisi sungai normal," ujar Supriono.
Menyusul penemuan ini, total jasad korban yang sudah ditemukan menjadi lima orang.
Empat korban sebelumnya, yakni:
- Syifa Nurlatifah (9)
- Diki Saputra (4)
- Lastri (20)
- Aam (50), ditemukan pada hari kedua pencarian.
Tiga di antara mereka ditemukan pada satu lokasi.
Baca juga: 2 Warga Sempur Bogor Tertimbun Longsor, Satu Korban Dievakuasi dalam Kondisi Meninggal Dunia
Gawir Sesar
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Muhammad Wafid, mengatakan lokasi longsor di Kampung Cigintung, berada pada zona kerentanan gerakan tanah tinggi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.