Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belasan Truk Mogok Isi BBM Bio Solar di SPBU Megang Lubuklinggau, Begini Penjelasan Polisi

Keseluruhan kerusakan kendaraan ditanggung oleh pihak SPBU dan sudah tidak ada komplain dari sopir kendaraan - kendaraan

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Belasan Truk Mogok Isi BBM Bio Solar di SPBU Megang Lubuklinggau, Begini Penjelasan Polisi
TRIBUNSUMSEL.COM/EKO HEPRONIS
Pihak Pertamina Patra Niaga Sumbagsel saat berkomunikasi dengan sopir truk yang terdampak mogok akibat solar bercampur air di SPBU Wijaya Lubuklinggau, Sabtu (30/3/2024). 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis

TRIBUNNEWS.COM, LUBUKLINGGAU - Belasan mobil mogok usai isi BBM Solar bercampur air di SPBU Megang (Wijaya) Lubuklinggau, Sumatra Selatan.

Polisi telah mengamankan sampel BBM jenis Bio Solar dari tangki pendam dan mengamankan sampel BBM jenis Bio Solar dari kendaraan yang kendaraannya mengalami mati mesin.

Kapolres Lubuklinggau, AKBP Indra Arya Yudha melalui Kasat reskrim AKP Hendrawan didampingi Kanit Pidsus Ipda Dodi Rislan mengatakan,  telah melakukan pengecekan dan investigasi terhadap SPBU Megang.

"Dari ke-14  unit kendaraan yang komplain, 8 unit dump truk serta 1 unit bus sudah diperbaiki dan sudah melanjutkan perjalanan dan sisa 6 unit sedang dalam progres perbaikan," kata Dodi pada wartawan, Minggu (31/2/2024).

Dikatakannya, keseluruhan kerusakan kendaraan ditanggung oleh pihak SPBU dan sudah tidak ada komplain dari sopir kendaraan - kendaraan.

Hasil interogasi keterangan Fedri Wijaya selaku manager SPBU mobil tangki dari Depo Pertamina masuk dan melakukan pengisian di SPBU pada hari Jumat tanggal 29 Maret 2024 sekira pukul 10.00 Wib.

Baca juga: Kapal SPOB Sinar Teluk Bintuni yang Bawa Bio Solar dan Pertalite Karam di Perairan Selat Sele Papua

BERITA REKOMENDASI

Kemudian karyawan melalukan persiapan bongkar termasuk melakukan uji sampel, setelah dinyatakan layak jual dilakukan proses bongkar bbm dari tangki mobil ke tangki timbun.

Setelah proses selesai, SPBU  melakukan aktifitas penjualan BBM, jenis Solar, Pertalite, Dexlite dan Pertamax kepada masyarakat.

"Sekira pukul 22.30 Wib hujan turun dengan deras dan pihak SPBU  tetap melakukan pelayanan kepada masyarakat. Sekira pukul 00.30 wib, Fedri mendapat telpon dari Robbi  mengatakan bahwa ada komplain dari sopir kendaraan yang telah mengisi BBM jenis bio solar," bebernya.

Para sopir tersebut komplain karena kendaraan mereka tiba-tiba mati mesin setelah selesai melakukan pengisian dan baru berjalan beberapa meter dari SPBU.

Beberapa sopir dump truk mencoba menguras isi tangki kendaraannya.


"Setelah di sedot oleh sopir dan dipindahkan ke dalam botol Aqua terlihat BBM jenis solar tercampur dengan air," ujarnya.

Selanjutnya Fedri Wijaya datang ke SPBU  langsung mengecek ATG  pada monitor terlihat adanya air dalam tangki timbun.

Saat di cek ke bak tangki timbun, ternyata air sudah menggenangi dombak dan terlihat tutup sampel minyak pada dispenser sudah mengapung.

Lalu dilakukan pengecekan ke saluran drainase di depan SPBU, ternyata drainase buntu sehingga air pada saluran drainase itula masuk melalui oil setter dan menggenangi dombak.

"Fedri Wijaya langsung memerintahkan karyawan SPBU untuk menghentikan penjualan seluruh jenis BBM di SPBU kepada konsumen.

Selanjutnya saksi Fedri wijaya memerintahkan karyawan untuk membuang atau menguras air yang berada di dalam tangki timbun dengan cara mengalirkan melalui nozzle dan ditampung ke dalam derigen," paparnya.

Sementara berdasarkan hasil pengecekan oleh tim PT Pertamina Palembang yang dipimpin oleh Grand Manager Zibali Hizbul Masih, mulai dari drainase, saluran Oil ketcher, dombak dan bak penampungan.

Lalu, dilakukan pengujian terhadap BBM jenis bio Solar yang berada di tangki pendam dengan menggunakan stik yang diolesi pasta minyak.

"Serta pengujian sampel BBM Pengiriman dari Depo Pertamina Lubuklinggau. Dari hasil pengecekan diketahui bahwa air masuk ke dalam tangki pendam melalui pipa dispenser dimana tutup pipa tersebut sudah terangkat oleh air yang menggenangi dombak," ujarnya.

Hasil pengecekan sampel minyak yang dikirim dari Depo Pertamina oleh pihak Pertamina, dinyatakan bahwa BBM dari Depo Pertamina tidak ada masalah dan layak jual.

Rencana tindak lanjut melakukan uji secara laboratoris terhadap sampel BBM yang tercampur dengan air dari tangki pendam melalui nozel dan sampel BBM dari kendaraan yang mengalami mati mesin.

"Melakukan gelar perkara khusus ketika hasil dari Lab sudah keluar. Melakukan kerjasama dengan pihak PT. Pertamina untuk melalukan investigasi lanjut," ungkapnya. 

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Nasib Pengelola SPBU di Lubuklinggau Setelah Solarnya Bercampur Air, Akibatkan Banyak Mobil Mogok

Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas