Keracunan Takjil yang Dibagikan di Pinggir Jalan Jember, 50 Warga jadi Korban, 4 Orang Masih Dirawat
Puluhan warga Jember menjalani perawatan di puskesmas karena keracunan makanan. Mereka sempat mengkonsumsi takjil yang dibagikan di pinggir jalan.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Kegiatan bagi-bagi takjil di Jember, Jawa Timur, pada Minggu (31/3/2024) sore, diduga menjadi penyebab keracunan massal.
Sebanyak 50 orang mengeluhkan sakit perut, pusing, hingga diare setelah mengonsumsi takjil.
Para warga kemudian mendatangi Puskesmas Mayang, Jember untuk mendapat perawatan.
Perawat Puskesmas Mayang, Fairus Fitria Sari, mengatakan masih ada empat pasien yang menjalani rawat inap.
"Dari 50-an pasien, empat diantaranya masih menjalani rawat inap sekarang. Satu remaja dan tiga orang anak-anak," ungkapnya, Senin (1/4/2024), dikutip dari TribunJatim.com.
Korban yang menjalani rawat inap mengeluhkan tubuhnya pusing dan lemas.
"Kami prediksi mereka dirawat sampai besok, nanti kalau sudah membaik akan kami pulangkan. Sementara ini mereka masih lemas, diare dan denyut nadinya juga masih cepat," lanjutnya.
Kepala Puskesmas Mayang, drg Hamid Dwi Supriyanto, menyatakan korban keracunan makanan jumlahnya mencapai 70 orang.
Namun, ada puluhan korban yang tidak mau dirawat di Puskesmas sehingga tidak terdata.
"Tapi, ini masih berkembang di wilayah, kami tidak tahu (jumlah pastinya). Kemarin yang dilaporkan oleh Kader Posyandu ada sebanyak 10 orang, tetapi mereka tidak sampai di pusat pelayanan kesehatan. Mereka mengobati sendiri," bebernya.
Ia akan melakukan uji laboratorium terhadap sampel takjil yang dibagikan warga.
Baca juga: Update Kondisi Satu Keluarga Jadi Korban Keracunan AC di Tol Indralaya-Prabumulih
"Kami akan melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap sampel makanan, untuk saat ini kami fokus pada penanganan dan menyelamatkan para korban," tukasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Mayang, Ely Febriyanto, mengatakan takjil dibagi-bagi oleh segerombolan orang di pinggir jalan sebelum maghrib.
"Lalu pukul 22.00 WIB banyak warganya yang laporan, mengeluh sakit perut dan muntah-muntah."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.