Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Unjuk Rasa di Nabire Papua Berujung Ricuh, Dua Perempuan Dirudapaksa hingga Rumah Warga Dibakar

Aksi demonstrasi massa yang menuntut penegakan hukum terhadap aparat TNI yang diduga menyiksa warga di Distrik Gome, Kabupaten Puncak berbuntut ricuh.

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Unjuk Rasa di Nabire Papua Berujung Ricuh, Dua Perempuan Dirudapaksa hingga Rumah Warga Dibakar
Tribun-Papua.com
PADAMKAN API - Tampak satu kendaraan AWC milik Brimob Danyon C yang saat itu sedang memadamkan api pada rumah milik S usai dibakar masa demo pada Jumat, (5/4/2024), di Jayanti, Kabupaten Nabire. 

TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Aksi demonstrasi massa yang menuntut penegakan hukum terhadap aparat TNI yang diduga menyiksa warga di Distrik Gome, Kabupaten Puncak berbuntut ricuh.

Bahkan sekelompok pria yang tergabung dalam aksi \di Nabire, Jumat (5/4/2024), dilaporkan melakukan tindakan rudapaksa terhadap dua orang perempuan dewasa.

Kedua korban berinisial A (24) dan RD (27).

Kasat Reskrim Polres Nabire, AKP Bertu Hardiyka Eka Anwar mengatakan kedua korban merupakan warga sipil.

Aksi rudapaksa dilaporkan terjadi pada pukul 12.00 WIT di Jalan Jayanti Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Papua Tengah.

Bertu mengungkapkan kronologis pemerkosaan itu.

"Kedua korban saat itu sedang mengendarai sepeda motor dari arah Smoker menuju SP," katanya kepada Tribun-Papua.com, Jumat (05/04/2024) malam.

Berita Rekomendasi

Kedua korban melalui jalan alternatif Jayanti untuk menghindari massa aksi di jalan utama Nabire.

Namun, tepat depan daerah bambu kuning Jayanti, kedua korban diadang oleh massa yang dipukul mundur oleh pihak keamanan.

Dalam perjalanan, kedua korban diadang pula oleh massa menggunakan rantai.

"Karena panik, kedua korban meninggalkan kendaraan, dan berlari mencari pertolongan," katanya.

Dalam kondisi itu, kedua korban bertemu seorang ibu, lalu meminta perlindungan.

"Ibu tersebut langsung menolong dan menyembunyikan mereka," jelasnya.

Kelompok massa itu lalu melakukan pencarian.

"Massa sempat bertanya juga kepada ibu yang menolong kedua korban, namun ibu ini menyampaikan tidak ada," ujarnya.

Tapi, masa tetap memaksa, dan mendobrak pintu rumah ibu yang menolong korban.

"Massa medapati kedua korban, dan korban langsung melarikan diri, tapi mereka ditangkap oleh massa," katanya.

Mereka pun sempat menganiaya kedua perempuan itu.

"Jadi kedua korban ini dipukul dan ditendang, lalu diperkosa. Korban pertama sebanyak lima kali, dan korban kedua sebanyak tujuh kali," jelasnya.

Setelah memperkosa kedua korban, massa langsung melarikan diri.

Tak hanya itu, satu kendaraan roda dua dan dua handphone milik korban pun dirampas.

Sementara, korban sudah dievakuasi ke RSUD Nabire oleh pihak keamanan untuk dilakukan perawatan medis dan visum dokter.

"Selanjutnya, nanti setelah kondisi korban sudah membaik, maka akan langsung dilakukan laporan polisi oleh korban, untuk ditindaklanjuti," ujarnya.

Bertu menegaskan pihaknya akan melakukan pencarian terhadap para pelaku, sebab ini adalah tindak pidana murni di luar dari aksi unjuk rasa.

"Jadi kami tetap berkomitmen untuk memburu dan menindak tegas para pelaku," tandasnya.

Atas kejadian tersebut, AKP Bertu berharap, kepada keluarga korban agar tetap tenang dan serahkan semuanya kepada pihak kepolisian.

Baca juga: Takut Ketinggian, Anton Pilih Pulang ke Kampung Nabire Naik Kapal Laut

"Kami akan mengoptimalkan pencarian terhadap para pelaku," ujarnya.

Rumah warga dibakar

Lebih lanjut AKP Bertu Hardiyka Eka Anwar rumah S (40) yang merupakan penjaga tempat ibadah (Musala) Albumi Jayanti, dibakar massa.

Bertu mengungkapkan kronologis kejadian tersebut mulai pembakaran dilaporkan pukul 11.15 WIT.

Tepat sebelum terjadinya praktek rudapaksa yang dilakukan oleh pendemo terhadap dua warga sipil.

"Jadi saat itu, pihak keamanan berusaha untuk memundurkan masa karena mereka tidak berizin untuk melakukan aksi demo, namun masa ini tidak terima dan langsung membakar rumah S," kata Bertu.

Karena sudah terlihat ada asap, maka pihak keamanan langsung beranjak ke titik kebakaran. Sesampainya di tempat kejadian, masa masih terlihat untuk melakukan pengrusakan rumah S dan musala.

Atas hal itu, pihak keamanan langsung membubarkan mereka dan melakukan pemadaman dengan menggunakan kendaraan AWC milik Brimob Danyon C.

"Alhamdulillah, api pun berhasil dipadamkan, dan tidak menyebar ke musala walaupun tempat ibadah itu sudah dirusak warga. Kaca-kaca dan telah menyiram minyak tanah," ujarnya.

Kemudian, untuk kerugian material dari kejadian tersebut di antaranya, satu rumah, satu sepeda motor, dan diperkirakan ada beberapa barang berharga lainnya yang ikut terbakar.

"Kami sudah menerima laporan polisi dari pemilik rumah, dan telah melengkapi saksi-saksi, maka itu berdasarkan laporan tersebut, kami akan melakukan kerja-kerja profesional dan terukur untuk mencari para pelaku," ujarnya.

Sementara itu, saksi bernama Sulistiono dan Rida menyebut ada empat pria tak dikenal sebagai pelaku melarikan diri sesaat api disulutkan.

Mereka disebut membawa jerigen berisi bensin, lalu mendobrak pagar musolah.

Jendela musolah tersebut juga dipecahkan para pelaku.

Pengurus Musolah Almubin, Malik dan Sulistiono mengungkapkan kronologisnya kepada Tribun-Papua.com, Sabtu (06/04/2024).

“Kemarin pagi ada empat orang datang membawa jerigen berisi bensin dan mendobrak pintu pagar, kemudian mereka masuk dan memecahkan kaca jendela dan pintu Musolah, setelah itu mereka lari,” ungkap Malik.

Kala itu, penjaga musolah sedang membersihkan lingkungannya.

Persitiwa ini juga bersamaan dengan aksi massa yang berlangsung di Nabire.

"Saat itu massa mulai bertambah banyak, dan karena takut, pak Sulistiono dan istrinya Ibu Rida bersama kedua anak-anak masuk ke dalam rumah.”

Malik mengatakan, para pelaku sempat menyiramkan bensin ke musolah untuk dibakar.

Entah kenapa, pelaku berubah pikiran lalu membakar rumah penjaga musolah tersebut.

Meski api mulai membesar, Sulistiono dan anggota keluarganya sempat bertahan di dalam rumah lantaran massa mengancam akan membunuhnya.

“Namun tidak bertahan lama karena asap tambah banyak dan api bartambah besar, keluarga pak Sulistiono keluar melalui pintu depan dan lari ke belakang musolah,” kata Malik.

Korban, Sulistiono, membenarkan kesaksian Malik.

“Saya bersama istri dan kedua anak saya tidak bisa tahan, kami keluar melalui pintu depan dan lari kebelakang musolah,” kata Sulistiono.

Taklama kemudian, aparat keamanan tiba di lokasi kejadian, namun sayang rumah Sulistiono sudah hangus terbakar.

Barang-barang milik keluarga Sulistiono pun tak dapat diselamatkan.

Baca juga: Ada Kapolda Jadi Saksi Gugatan Pemilu, Kapolres Nabire Pernah Lakukan Hal Sama di Pemilu 2014

“Perabotan rumah dan barang-barang, seperti kulkas, reskuker, mesin cuci, TV, surat-surat, motor, dan peratan dapur semua terbakar habis, tidak ada yang diselamatkan,” katanya, sedih.

Sulistiono berharap pemerintah dapat segera menolong kesusahan yang mereka alami.

Dikatakan, Pj Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk sempat berencana meninjau lokasi kejadian, namun takkunjung tiba.

“Kemarin Ibu Pj menyampaikan bahwa sore ini beliau mau berkunjung ke sini. Kami berharap pemerintah Papua Tengah bertanggung jawab atas kebakaran ini, terlebih khusus pemerintah daerah Nabire, karena ini masyarakat Nabire yang melakukannya,” kata Malik.

Namun demikian, Kapolres Nabire, AKBP Wahyudi Satriyo Bintoro mengatakan, saat ini situasi sudah kondusif dan terkendali.

"Memang ada beberapa permasalahan yang terjadi saat demo tadi, tetapi semuanya dapat dikendalikan dengan baik," kata AKBP Wahyudi kepada Tribun-Papua.com, di Nabire, Jumat, (5/04/2024) malam.

Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat di daerah ini agar tidak panik lagi.

"Sebab situasi sudah aman, dan seluruh aktivitas pin sudah normal seperti biasa," ujarnya.

Selain itu, untuk menjaga situasi tetap aman dan terjaga, menurut AKBP Wahyudi pihaknya akan tetap melakukan patroli di sejumlah titik-titik rawan yang ada di Nabire.

Artikel ini diolah dari berita yang sudah pernah tayang di Tribun-Papua.com

Sumber: Tribun Papua
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas