Fakta Order Fiktif Takjil Masjid Zayed Solo: Menantu Tipu Ayah Mertua, Korban Rugi Rp960 Juta
Terungkap sosok pelaku penipuan order fiktif takjil Masjid Zayed Solo. Pelaku berpura-pura mendapat pesanan dari pengurus masjid.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pria di Solo, Jawa Tengah, berinisial E ditangkap setelah melakukan penipuan pesanan makanan berbuka puasa di Masjid Raya Sheikh Zayed.
E menipu dua pengusaha catering dengan berpura-pura mendapat pesanan takjil untuk jamaah Masjid Raya Sheikh Zayed selama bulan Ramadan kemarin.
Bahkan, E menipu ayah mertuanya sendiri yang bernama Supodo selaku pemilik Adilla Catering.
Sementara, korban lain yang bernama Kusnadi Slamet Widodo merupakan teman E.
Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Ismanto Yuwono, mengatakan pelaku kabur ke Ngawi, Jawa Timur, setelah lebaran karena tidak dapat membayar.
Total kerugian yang dialami dua pengusaha catering mencapai Rp960 juta.
Saat diperiksa, E mengaku melakukan penipuan lantaran sudah menjanjikan akan mendapat pesanan takjil Masjid Raya Sheikh Zayed.
Namun, E tidak memperoleh kesepakan dengan pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed dan memilih melakukan penipuan karena malu.
"Keterangannya dia, mendapatkan info adanya peluang untuk memasok buka bersama, tapi kemudian tidak ada deal."
"Tapi, dia terlanjur ngomong dengan korban bahwa akan ada pesanan," paparnya, Sabtu (20/4/2024), dikutip dari TribunSolo.com.
E tetap merekayasa pesanan takjil berasal dari pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed selama bulan puasa.
Baca juga: Sejumlah Catering Solo Rugi Hampir Rp 1 Miliar, Dapat Orderan Fiktif Sahur di Masjid Sheikh Zayed
Setiap hari, kedua pengusaha catering mengirimkan 800 porsi makanan untuk buka puasa jamaah Masjid Raya Sheikh Zayed.
"Korban sudah kulakan. Akhirnya, untuk menutup malu, dia menyampaikan kepada pihak Zayed itu sodakoh dari hamba Allah."
"Dan korbannya atas nama Slamet dan Supodo yang merupakan mertuanya sendiri," lanjutnya.
Akibat perbuatannya, E dapat dijerat pasal penipuan, 378 KUHP.
"Sementara kita masih lanjut. Korban kan dua, kalau korban mau (damai), tapi kan pihak Slamet orang luar," tukasnya.
Menurut Ismanto, kasus penipuan ini cukup unik lantaran pelaku tak memperoleh keuntungan dari aksinya.
Baca juga: Gibran Soroti Order Fiktif Makanan Sahur di Masjid Sheikh Zayed, Pengusaha Catering Rugi Rp1 Miliar
Pengakuan Korban
Mertua E sekaligus korban, Supodo, mengatakan pelaku tak kunjung membayarkan uang pesanan makanan hingga lebaran.
Supodo mengungkapkan E berpura-pura memiliki hubungan dekat dengan pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dan mendapatkan pesanan untuk takjil selama Ramadan.
“Sering menunjukkan WA kayanya dalam lingkungan situ entah berkaitan apa nggak tahu. Saya betul-betul mengirim dan bisa menyerahkan,” ungkapnya, Sabtu, dikutip dari TribunSolo.com.
Ia menjelaskan dalam perjanjian awal, pembayaran dilakukan setiap seminggu sekali.
Namun, pelaku selalu menghindar ketika jatuh tempo dengan alasan uang dari Masjid Raya Sheikh Zayed belum turun.
"Otomatis pengajuan dari masjid. Saya sudah yakin karena sering keluar masuk masjid,” bebernya.
Sementara itu, Kusnadi Slamet Widodo mengaku tak curiga terhadap E saat pembayaran selalu diundur.
Baca juga: Motif Pelaku Penipuan Takjil di Masjid Zayed Solo Terbongkar, Polisi: Kasus Sedikit Unik
“Saya tanya kok nggak cair. Ini ada masalah di TU katanya. Uangnya transferan dari Arab atau mana habis. Ini suruh ngelanjutkan. Semaksimal mungkin saya usaha sampai selesai,” terangnya.
Kusnadi yang juga teman pelaku merasa tertipu setelah setiap hari mengirimkan ratusan porsi makanan untuk buka puasa di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.
Setelah lebaran, kedua korban melaporkan kasus ini dan meminta pelaku segera melunasi pembayaran.
Pelaku ditangkap saat kabur ke Ngawi, Jawa Timur dan mengaku pesanan tersebut hanya rekayasa.
“E mengaku tidak ada dari Zayed. Juga tidak ada donatur,” ucapnya.
Kata Pihak Masjid
Sebelumnya, Wakil Direktur Operasional Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Bagus Sigit Setiawan, menyatakan pihak masjid tidak bekerja sama dengan kedua catering yang menjadi korban penipuan.
Baca juga: Wanita Depok Jadi Korban Penipuan dan Penggelapan, Pelakunya Pria yang Dikenal di Aplikasi Kencan
Selama bulan puasa ada beberapa makanan yang dikirimkan dan pihak masjid menganggapnya sebagai sedekah.
Lantaran jumlahnya terlalu banyak, makanan tersebut dibagikan ke warga sekitar.
“Iya sempat (diantar ke masjid). Bilangnya shodaqoh. Menjelang sahur."
"Awalnya datang untuk sahur bersama. Kita sampaikan tidak ada pembagian sahur bersama,” bebernya.
Menurutnya, kerja sama pihak masjid dengan sejumlah pengusaha catering berjalan baik.
Kedua pihak sudah memiliki kesepakatan terkait standar makanan hingga pembayaran.
“Yang jelas semua katering yang menjalin kerjasama dengan Zayed beres tidak ada persoalan,” tukasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Terbongkar Motif Prank Order Fiktif Takjil Rp960 Juta Buat Masjid Sheikh Zayed : Malu Gagal Deal
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Ahmad Syarifuddin)