Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Haji Isep Dadang: Gemar Bantu Orang Susah, Berpenghasilan Ratusan Juta dan Pernah Nikah 28 Kali

Haji Isep membantu pembangunan rumah Ato (51), warga Kampung Mekarjaya, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Haji Isep Dadang: Gemar Bantu Orang Susah, Berpenghasilan Ratusan Juta dan Pernah Nikah 28 Kali
Dokumen Haji Isep Dadang Sukmana.
Warga Sukabumi, Jawa Barat, Haji Isep Dadang Sukmana bersama kedua istrinya. 

TRIBUNNEWS.COM, - Membantu orang yang sedang kesusahan menjadi kegemaran Haji Isep Dadang Sukmana.

Haji Isep yang tinggal di Kampung Pasirpulus, Kelurahan/Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memiliki penghasilan ratusan juta rupiah dari berbagai bisnisnya.

Ia mengaku gemar membantu orang susah, karena hidupnya dulu pernah mengalami kesulitan ekonomi dengan profesi sebagai tukang ojek hingga kondektur bus.

Terbaru, Haji Isep membantu pembangunan rumah Ato (51), warga Kampung Mekarjaya, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.

Baca juga: VIRAL Kisah Kebaikan OB di Depok, Warganet Hadiahi Roti, Rendang Sekilo hingga Rekreasi Gratis

Ato sebelumnya hanya tinggal di gubuk bersama dua anaknya yang masih berusia 12 dan 10.

"Saya ingat, dulu, saya sama istri ingin rumah. Yang bisa saya bangun cuma rumah satu kamar. Tengah malam, sehabis ngojek saya beli batu, bahan, sampai bisa bikin rumah. Kalau enggak salah, ukurannya cuma tiga kali tiga meter," kata Isep dikutip dari TribunJabar, Selasa (23/4/2024).

Haji Isep tergerak membantu Ato karena melihat video yang viral di media sosial terkait sosok Ato.

BERITA REKOMENDASI

"Setelah lihat video itu saya langsung tanyakan ke rekan-rekan dan itu saya respek. Waktu itu kalau enggak salah hari Jumat, langsung saya datangi dan langsung saya kirim bahan-bahan untuk langsung membangun kembali rumahnya," kata Isep.

"Niat saya, kalau saya jadi orang yang mampu saya ingin bantu kepada orang-orang yang kurang mampu, karena dulu saya pernah ngojek ongkos cuma 100 rupiah, ada yang ngasih 150 rupiah itu senang banget," jelasnya.

Ato dibangunkan rumah berukuran 6x6 meter dan kedua anaknya juga dibawa menginap di Hotel Mahessa milik Haji Isep selama pembangunan rumah berlangsung karena rumah bak gubuk yang dulu dihuni Ato telah dirobohkan.

Awal Merintis Usaha

Setelah memiliki rumah, Isep mulai berbisnis kecil-kecilan dengan mengkreditkan suku cadang sepeda motor kepada tukang ojek di Pajampangan.

"Dulu ojek itu yang terdaftar untuk kreditan saya sampai 500 motor untuk di wilayah Pajampangan ini. Dulu kan zamannya ojek. Temen-temen ojek saya itu semua kredit spare part motor di saya," ujar Haji Isep.

Dari hasil kredit suku cadang sepeda motor, Isep mengalami peningkatan penghasilan hingga mampu membuka toko sembako.

Dari sana, Isep pun merintis berbagai bisnis lain, mulai dari membangun hotel, bisnis entertainment, dan mendirikan wedding organizer (WO).

Bisnisnya mulai menggeliat di tahun 2000 hingga meraih kesuksesan sampai sekarang.

"Ada peningkatan. Saya bisa buka toko sembako dan sebagainya, terus ada bisnis-bisnis yang lain dan alhamdulillah bisa berkembang sampai saya bisa membangun hotel juga," tutur Haji Isep.

Haji Isep, yang dulu penghasilan sangat minim, kini mampu meraup penghasilan ratusan juta dari berbagai bisnisnya itu.

Adapun penghasilannya dari Hotel Mahessa di Jampangkulon yang ia rintis saat ini bisa mencapai Rp 100 juta per bulan.

Belum dari bisnis sembako, WO, entertainment, dan bisnis lain.

"Alhamdulillah penghasilan sebulan cukup. Jujur, kalau penghasilan saya dari perhotelan saja lebih dari 100 juta sebulan," katanya.

"Saya bisa katakan itu cukup untuk pribadi saya. Saya tidak pernah gengsi, apa pun saya lakukan, yang penting halal," sambungnya.

Menikah untuk Menolong

Haji Isep yang kini berusia 60 tahun merupakan Ketua Umum Yayasan Forum Silaturahmi Barisan Benteng Pajampangan.

Haji Isep pernah 28 kali menikah dan hal itu dilakukan untuk menolong.

Wanita yang dinikahi, sebelumnya kerap disakiti.

"Orang pasti banyak berpikiran negatif, pasti ini tukang kawin. Tapi kalau orang sudah tahu siapa saya, kenapa saya suka menikah, bila perlu tanya ke istri tua saya. Makanya istri tua saya selalu mengizinkan saya menikah lagi," ucapnya.

Namun, kini Isep hanya memiliki dua istri, yakni istri tuanya, Dedah Haryati, dan istri mudanya, Eva Novianti.

Baca juga: Kisah Kakek dan Anaknya Tinggal di Gubuk Bekas Pembuatan Nira, Kemenag Lumajang: Bersedia Direlokasi

"Alhamdulillah setelah pergi ke Tanah Suci saya punya niat tidak akan menikah lagi. Sekarang cukup dua saja."

"Alhamdulillah dua ini tidak ada permasalahan, selalu baik. Satu rumah, satu kamar. Saya ke Tanah Suci juga dibawa dua-duanya," ujarnya.

Haji Isep mengatakan, support dari kedua istrinya menambah ia semangat untuk selalu menebar kebaikan.

Kedua istrinya tidak pernah protes ketika Isep menghambur-hamburkan uang untuk menolong orang yang tidak mampu.

"Mereka selalu mendukung dalam saya berbuat kebaikan. Tidak pernah ada yang larang saya hambur-hamburkan uang untuk berbuat baik," jelasnya.

Ia juga menyantuni anak yatim setiap minggunya dan kerap mendatangi pesantren-pesantren untuk membawa bantuan kebutuhan di pesantren. (M RIZAL JALALUDIN/TribunJabar)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sosok Haji Isep dari Jampangkulon Sukabumi, 28 Kali Menikah untuk Menolong Wanita yang Tersakiti

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas