Seorang Pendaki Tewas di Gunung Ciremai, Kelelahan Diduga Jadi Penyebab
Pendaki asal Gegerkalong Girang, Bandung, Jawa Barat ini memulai pendakian pada Minggu (28/4/2024) pagi.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pendaki bernama Clifford Boyke Hamonangan Siregar (49) tewas di Gunung Ciremai, Jawa Barat.
Pendaki asal Gegerkalong Girang, Bandung, Jawa Barat ini memulai pendakian pada Minggu (28/4/2024) pagi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi Wilayah 2 Majalengka Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Jaja Suharja Senjaya.
Menurut dia, korban berangkat dari jalur pendakian Apuy, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, bersama 13 rekannya dari Komunitas Pendaki Gunung Cirebon Bandung.
"Kami menerima laporan mengenai kondisi korban pingsan dari rekan satu rombongannya," kata Jaja Suharja Senjaya saat dihubungi melalui pesan singkatnya, Rabu (1/5/2024).
Ia mengatakan, saat itu posisi korban berada 50 meter sebelum Pos 6 Gua Walet, sehingga Tim Ranger Apuy yang bersiaga di Pos 5 Sanghyang Rangkah jalur pendakian Gunung Ciremai pun langsung diberangkatkan.
Tim Ranger Apuy yang tiba di lokasi korban pada Minggu siang kira-kira pukul 14.30 WIB tersebut langsung memeriksa kondisinya, dan rupanya tidak bernafas serta denyut nadinya juga berhenti.
Bahkan, salah seorang rekannya yang berprofesi sebagai dokter juga turut memeriksa kondisinya, dan hasilnya korban dinyatakan telah meninggal dunia.
"Kami langsung mengevakuasi korban ke RSUD Majalengka, dan berkoordinasi dengan instansi terkait termasuk menghubungi pihak keluarganya," ujar Jaja Suharja Senjaya.
Ia menyampaikan, proses evakuasi korban dari jalur pendakian Gunung Ciremai menuju Posko Apuy juga sempat terkendala hujan yang mengguyur kawasan tersebut.
Karenanya, para petugas yang mengevakuasi korban dari jalur pendakian baru tiba di RSUD Majalengka pada Senin (29/4/2024) dinihari kira-kira pukul 03.00 WIB.
"Pihak keluarga langsung membawa korban ke Bandung, dan berangkat dari RSUD Majalengka pada Senin dinihari kira-kira pukul 04.00 WIB," kata Jaja Suharja Senjaya.
Dugaan Penyebab
Jaja Suharja Senjaya, mengatakan, dari laporan yang diterimanya korban diduga mengalami kelelahan.
Menurut dia, korban mendaki Gunung Ciremai bersama 13 rekannya dari jalur Apuy, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, pada Minggu (28/4/2024) kira-kira pukul 05.00 WIB.
"Kami menerima laporan kira-kira pukul 13 .15 WIB korban mulai kelelahan, kemudian pingsan di jalur pendakian," kata Jaja Suharja Senjaya saat dihubungi melalui pesan singkatnya, Rabu (1/5/2024).
Ia mengatakan, peristiwa itu terjadi saat posisi korban dan rombongannya yang tergabung dalam Komunitas Pendaki Gunung Cirebon Bandung tiba 50 meter sebelum Pos 5 Gua Walet.
Salah seorang rekannya yang kebetulan berprofesi sebagai dokter pun berusaha menangani korban setelah membawanya ke lokasi yang aman untuk menyadarkannya.
Bahkan, korban sempat diberikan pertolongan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dari mulai bantuan pernafasan hingga melakukan Resusitasi Jantung Paru (JPR) atau Cardiopulmonary Resusitation (CPR).
"Tim Ranger Apuy yang bersiaga di Pos 5 Sanghyang Rangkah menerima baru laporan kira-kira pukul 14.08 WIB kemudian langsung bergerak, dan tiba di lokasi korban pukul 14.30 WIB," ujar Jaja Suharja Senjaya.
Ia menyampaikan, Tim Ranger Apuy yang tiba di lokasi langsung memeriksa kondisinya, namun korban sudah tidak bernafas serta denyut nadinya juga berhenti.
Bahkan, salah seorang rekannya yang berprofesi sebagai dokter yang juga turut memeriksa kondisinya, dan hasilnya korban dinyatakan telah meninggal dunia.
"Kami langsung mengevakuasi korban ke RSUD Majalengka, dan berkoordinasi dengan instansi terkait termasuk menghubungi pihak keluarganya," ujar Jaja Suharja Senjaya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pendaki asal Gegerkalong Bandung Tewas di Gunung Ciremai, Evakuasi Terkendala Cuaca dan Pendaki Asal Gegerkalong Bandung yang Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan, Sempat Pingsan