Dampak Erupsi Gunung Ruang, Pelajar Diliburkan hingga Kondisi Sudah Normal
Sementara itu, Kadis Pendidikan Sulut, Femmy Suluh menuturkan bahwa siswa diliburkan hingga kondisi sudah normal.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Kemudian pertimbangan bahaya debu vulkanik bagi kesehatan siswa.
Kedua kepala daerah diperintahkan meliburkan sementara para siswa sampai kondisi kondusif dan memungkinkan digelarnya proses belajar mengajar.
Diwartakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada Wali Kota Manado dan Bupati Minahasa Utara.
Surat edaran tersebut dikeluarkan agar pihak Pemerintah Kota Manado dan Minut meliburkan sementara sekolah, mengingat erupsi Gunung Ruang di Sitaro Sulawesi Utara.
Diketahui, Gunung Ruang, Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) kembali meletus, pada Selasa (30/4/2024).
Kali ini letusan lebih besar dari sebelumnya.
Baik Manado dan Minut merupakan dua daerah yang terpapar debu vulkanik yang signifikan.
Kondisi ini sangat berbahaya bagi kesehatan warga, terutama anak anak.
Untuk itu Pemprov Sulut mengeluarkan edaran kepada Wali Kota Manado dan Bupati Minut untuk meliburkan sementara sekolah.
Dalam surat bernomor 360/24.3018/SEKR yang ditandatangani Sekprov Sulut Steve Kepel, pertimbangan kebijakan itu adalah naiknya status gunung ruang dari siaga (level 3) menjadi awas (level 4).
Kemudian pertimbangan bahaya debu vulkanik bagi kesehatan siswa.
Kedua kepala daerah diperintahkan meliburkan sementara para siswa sampai kondisi kondusif dan memungkinkan digelarnya proses belajar mengajar.
Erupsi gunung ruang part 2 di Tagulandang, Kabupaten Sitaro, provinsi Sulawesi Utara (Sulut) membuat kota Manado, provinsi Sulut diterjang hujan debu vulkanik, Selasa (30/4/2024)
Pemkot Manado mengambil langkah cepat dengan memulangkan siswa dari sekolah. Kebijakan itu untuk menghindarkan dampak debu vulkanik bagi kesehatan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.