Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Asmara Sesama Jenis dalam Pembunuhan Bos Tembaga Boyolali, Perkenalan hingga Hari Tragis Terjadi

Motif pembunuhan bos tembaga di Boyolali terungkap. Pelaku dan korban ternyata terlibat asmara sesama jenis.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Asmara Sesama Jenis dalam Pembunuhan Bos Tembaga Boyolali, Perkenalan hingga Hari Tragis Terjadi
Tangkap layar @bayu.handono // Instagram @Macan.bengawan
Pembunuh bos tembaga di Boyolali, Bayu Handono ditangkap oleh pihak kepolisian. Pelaku dan korban ternyata terlibat asmara sejenis 

Di malam tragis itu, pelaku dan korban sempat melakukan hubungan sejenis dua kali.

Setelah selesai, pelaku minta bayaran lebih kepada korban. Dari Rp 200 ribu menjadi Rp 500 ribu.

"Untuk (pertemuan) ketiga kalinya, pelaku minta Rp 500 ribu. Karena ditarik Rp 500 ribu, (korban) tidak mau. Dia (korban) dibunuh," jelas Lutfhi.

Dengan celurit yang sudah disiapkan, pelaku lantas menghabisi nyawa korban yang menolak membayar tarif kencan Rp 500 ribu.

"Dengan cara dibacok sebanyak lima kali, kemudian korban belum meninggal."

"Ada palu di sana (rumah korban) dipukulkan di kepala 10 kali baru meninggal," bebernya.

Selain karena tarif kencan, pelaku ternyata juga memiliki motif lain yakni menguasai barang berharga milik korban.

Berita Rekomendasi

Seusai melakukan pembunuhan, pelaku menggasak sejumlah barang berharga milik Bayu.

Di antaranya sepeda motor Honda PCX, uang tunak Rp 2.050.000, 1 HP iPhone 12 Pro, dompet warna cokelat, kartu ATM.

Lalu, sepatu warna oranye merek Vibram Hoka, tas warna abu merek Ternua, dan jam tangan merek Coros warna hitam emas.

Setelahnya, pelaku melarikan diri. Namun, pelariannya terhenti setelah ditangkap di area parkir Terminal Tirtonadi Solo, Sabtu (4/5/2024).

Baca juga: Fakta Baru Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga Boyolali: Pelaku & Korban Terlibat Hubungan Asmara

Kronologi Jasad Korban Ditemukan

Diwartakan TribunSolo.com, Bayu ditemukan tewas di rumahnya di Kampung Kebonso, Kelurahan Pulisen, Jumat (3/5/2024).

Korban pertama kali ditemukan oleh dua orang temannya. Keduanya curiga lantaran korban tak mengaktifkan ponsel-nya sejak Kamis (2/5/2024).

"Temannya itu tadi mampir karena nge-chat WhatsApp (ke korban) tapi nggak di jawab-jawab, terus centang satu," kata Yovita Almi, tetangga korban.

Setelah sempat melihat kondisi dalam rumah, satu dari dua teman korban itu menangis di depan rumah.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas