Kabar Terbaru Korban Order Fiktif Takjil Masjid Zayed: Rumah Terancam Disita, Minta Bantuan Gibran
Yayasan Ababil juga membuka donasi untuk kedua korban prank takjil tersebut agar bisa melunasi utang akibat penipuan.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
![Kabar Terbaru Korban Order Fiktif Takjil Masjid Zayed: Rumah Terancam Disita, Minta Bantuan Gibran](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/foto-masjid-raya-sheikh-zayed-solo.jpg)
Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi menyampaikan, salah satu warga berinisial S datang ke Satreskrim Polresta Solo untuk laporan penipuan order fiktif oleh inisial E.
Menurutnya, S mengaku mendapatkan tender orderan untuk ngirim makanan katering dari E.
Namun S belum juga mendapatkan pembayaran atas orderan takjil tersebut.
"Kita tindak lanjuti. Namun kita juga arahkan untuk mengumpulkan bukti-bukti sekalian," pungkasnya.
Kuasa hukum korban, Muhammad Kalono mengungkapkan, mereka sedikitnya mengirim 800 porsi takjil makan berat dan ringan selama 28 hari bulan Ramadhan tanpa henti.
“800 takjil snack, 800 makan besar (tiap hari),” ungkapnya.
Dua catering ini merupakan Vio Catering dan Adilla Catering.
Mereka awalnya percaya, terduga pelaku penipuan berinisial E menghubungkan mereka dengan masjid untuk menyediakan menu buka puasa bersama.
“Hari ini kita mendampingi para korban menyampaikan laporan penipuan terkait buka yang dikirim Masjid Raya Sheikh Zayed. Ini tidak ada hubungannya dengan masjid. 2 katering ini kena prank olek oknum yang tidak ada kaitannya dengan Masjid Raya Sheikh Zayed. Ada 2 dari Baki dan Tawangsari, Sukoharjo,” jelasnya.
Mereka pun tiap hari mengantarkan pesanan buka puasa tersebut dan diterima oleh pengurus masjid. Pengurus pun menganggapnya sebagai bagian dari sedekah karena diatasnamakan Hamba Allah.
Meski tidak dipesan oleh panitia masjid, mereka menerima karena siapa pun bisa bersedekah di masjid tersebut.
“Ada beberapa kali pertemuan. Waktu itu dia menyatakan pesan begitu aja. Karena sering main di Masjid Raya Sheikh Zayed dikiranya benar-benar orang masjid."
"Dimana-mana semua masjid selama ramadhan siapa saja yang mau sedekah diterima,” terangnya.
Sayangnya, hingga bulan Ramadhan berakhir, tak ada pembayaran sepeser pun yang masuk ke kantong para korban.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.