Fakta Baru Bocah di Cirebon Depresi seusai HP Dijual Ibu: ARD Punya KIP, Keluarga Rutin Dapat Bansos
Keluarga ARD, bocah yang depresi akibat ponsel dijual ibu, ternyata mendapat bansos PKH.
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial kisah bocah asal Cirebon, Jawa Barat, berinisial ARD (13), yang mengalami depresi setelah ponsel dan sepedanya dijual oleh sang ibu.
ARD diduga mengalami depresi karena merasa kecewa seusai ponsel dan sepeda hasil tabungannya selama ini dijual sang ibu.
Kisah ARD pertama kali viral setelah diunggah YouTuber Pratiwi Noviyanthi di kanal pribadinya, Rabu (8/5/2024) lalu.
Ibu ARD mengaku terpaksa menjual ponsel anaknya karena kebutuhan ekonomi.
Pj. Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi, menyebut pihaknya sudah mengupayakan berbagai cara untuk memulihkan kondisi psikologis ARD.
Menurut Agus, ayah ARD selama ini bekerja sebagai buruh serabutan.
"Ayahnya bekerja di luar sebagai kuli serabutan, mungkin ada kebutuhan yang tidak bisa tercukupi," ucap Agus dalam tayangan Kompas TV, Rabu (15/5/2024).
Agus memastikan keluarga ARD masuk dalam daftar penerima bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH).
Selain itu, ARD juga memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP) sehingga orangtuanya tidak perlu membayar biaya sekolah sang anak.
"Sekolah sudah kita biayai, dapat Kartu Indonesia Pintar juga," katanya.
Baca juga: Video Viral Bocah di Cirebon Depresi, Kecewa Handphone Hasil Tabungan Dijual Orang Tua
Agus berujar, kondisi ARD hingga kini belum membaik.
ARD menjadi anak yang pendiam dan sering mengamuk.
"Pendiam, kadang marah,kadang juga menanyakan ibunya padahal ibunya ada di sebelahnya," ungkap Agus.
Lurah setempat juga telah membelikan ponsel untuk diberikan kepada bocah malang tersebut.
Namun, ARD belum bersedia menerima ponsel hasil patungan warga tersebut.
"Pihak sekolah sudah mendatangi, tapi faktor psikologis yang menghambat untuk bisa masuk sekolah lagi," ujarnya.
Kronologi Kejadian
Ketua RT setempat, Ajat Supriadi, menyebut kejadian ini sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu.
Saat itu ARD baru dua bulan duduk di bangku kelas VI Sekolah Dasar (SD).
"Arya itu sebenarnya normal, tapi peristiwa itu terjadi ketika Arya memasuki kelas VI, waktu itu baru dua bulan-lah tiba-tiba kehilangan HP dari jerih payahnya sendiri," ujar Ajat.
Ajat bercerita ARD mengumpulkan uang selama beberapa bulan untuk membeli ponsel tersebut.
Namun nahas, ponsel hasil jerih payah ARD tiba-tiba dijual sang ibu.
Akibatnya ARD merasa depresi hingga enggan bersekolah.
Baca juga: 5 Fakta Bocah di Cirebon Depresi Usai Ponsel yang Dibeli dari Menabung Dijual Ibunya
"Namun, kebahagiaan Arya tidak berlangsung lama. HP yang sudah ia beli itu dijual oleh orang tuanya, membuat Arya mulai terganggu pola pikirnya dan malas bersekolah," ucapnya.
Saat melihat kondisi ARD, keluarganya pun kebingungan.
Saat itu keluarga ARD sempat meminta solusi kepada ketua RT dan RW agar sang anak bisa kembali sehat.
"Kami pernah mengantarnya ke rumah sakit, memberikan perawatan dan lain-lain," ujar dia.
Suatu ketika, ARD kabur dari rumah dan ditemukan di Kuningan akibat mengalami depresi.
Beruntung, dengan bantuan sejumlah pihak, Arya sempat mendapatkan ponsel secara gratis dan mulai bangkit dari depresinya.
Namun, ponsel dan sepeda yang diberikan itu dikabarkan dijual lagi oleh ibu ARD.
Kondisi ARD pun kembali terganggu.
Pengakuan sang Ibu
Siti Anita (38) menceritakan kondisi anaknya, ARD, yang mengalami depresi.
Wanita yang akrab disapa Nita itu mengatakan kondisi ekonomi keluarganya tidak stabil.
Ia akhirnya terpaksa menjual ponsel dan sepeda kesayangan ARD.
Nita mengaku tidak serta merta menjual ponsel dan sepeda ARD.
Ia menyebut sudah mendapat izin dari ARD untuk menjual barang tersebut.
"Saya tuh sebenarnya sudah izin enggak asal jual. ARD juga sudah ngizinin, tapi mungkin mulut mah ngizinin, hati mah enggak karena mungkin barang kesukaan dia, jerih payah dia," ujar Nita pada Senin (13/5/2024), dikutip TribunCirebon.com.
"Jadi, ada barang itu (handphone dan sepeda) ya saya jual, buat makan sehari-hari. Jadi mungkin itu barang yang ARD senang, hasil nabung sendiri, jerih payah sendiri."
Baca juga: Anak Depresi karena HP Dijual, Siti Anita Menangis: Hasil Jerih Payahnya Saya Jual Buat Makan
Akibat kondisi tersebut, ARD harus berhenti sekolah sejak Agustus 2023 lalu.
Setelah mengalami depresi, ARD sempat mengamuk hingga dijauhi teman-temannya.
"Makin ke sini, kondisi ARD makin memprihatinkan, karena suka mukulin kepala sendiri tuh," katanya.
Nita berharap ARD bisa segera pulih seperti semula.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul VIRAL Arya Bocah di Cirebon Depresi karena HP Dijual Orang Tua, Tetiba Nangis Saat Didatangi Disdik
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Isti Prasetya, TribunCirebon.com/Eki Yulianto)