Pedagang Martabak Viral Diduga Dipalak Petugas Dishub Kota Medan: Bapak Lapar Minta, Saya Kasih
Amen (46) pedagang martabak di Kota Medan mengungkapkan petugas Dishub Kota Medan menempelkan stiker larangan parkir terlalu keras.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN- Amen (46) menceritakan kronologis mengenai dugaan pemalakan oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, Sumatra Utara.
Amen dan istrinya Siska (49) adalah pedagang martabak Jalan Gajah Mada, Kota Medan. Mereka diduga dipalak anggota Dishub Kota Medan pada Senin (12/5/2024) sekitar 21.30 WIB.
Awalnya dia menjual martabak bersama istri dengan mobil yang diparkirkan di Jalan Gajah Mada.
Baca juga: Kronologis Pedagang Martabak di Medan Dilaporkan Petugas Dishub: Diduga Imbas Tolak Martabak Gratis
Amen kemudian memilih tidur dalam mobilnya karena merasa kurang sehat. Mobil itu berada di trotoar jalan dekat warung martabaknya.
"Sebenarnya saya kurang begitu paham, saya duduk di dalam mobil saya sandarkan kepala saya, lalu saya melihat di Simpang Jalan Mojopahit ada parkir anggota Dishub ada tujuh atau atau motor. Kemudian ada salah seorang jukir mondar mandir ke situ, apa yang dibicarakan saya tidak tahu," ujar Amen kepada wartawan di lokasi jualannya, Rabu (15/5/2024) malam.
Lalu, ada salah seorang petugas Dishub menghampiri mobilnya lalu menempelkan surat larangan parkir di trotoar jalan ke kaca mobilnya.
"Cuma cara dia menempelkan terlalu keras, jadi saya tersentak dalam mobil saya keluar. Saya tanya 'kenapa sikap Bapak begitu? Kata dia 'kalian tidak boleh parkir di sini'. Saya bilang 'Bapak siapa namanya? Kalau mau viralkan saya silakan'," ujar Amen menirukan suasana kejadian saat itu.
Kala itu, Amien kebetulan sedang memegang handphone. Dia lalu menghidupkan handphone untuk merekam adegan cekcoknya dengan petugas itu.
"Saya record, saya bilang ke dia 'tolong buka rompi Bapak, biar saya tahu nama Bapak'. Bolak balik saya ngomong, terus enggak lama saya bilang 'Bapak kalau sedang tugas, Bapak lapar minta, saya kasih'," ungkap Amen.
"Saya mau menambahkan lagi waktu saat itu. Saya ngomong 'saya pun manusia, saya pekerja malam pastinya lapar'. Saya bolak-balik ngomong. Terus saya ada berkata ke bapak itu, 'jangan begitu caranya, jangan seperti itu (kalau menegur)'," tambah Amen.
Namun, Amen membantah menyebut petugas itu meminta lima loyang martabak, seperti informasi yang beredar seperti yang beredar di media sosial.
Baca juga: Kesaksian Juru Parkir & Klarifikasi Kadishub Medan soal Viral Anggotanya Palak Tukang Martabak
''Saya tidak ada mengucapkan kata-kata itu, yang ada saya ucapkan lima adalah nah ini pegawai dishubnya satu, dua, tiga, empat, lima, ini kamera saya menunjukkan jumlah personel perlu dicatat," ujarnya.
Dia juga menerangkan, ada petugas meminta martabak dari istrinya, Siska, yang pada saat itu ikut cekcok dengan salah seorang petugas.
Amen juga mengaku sedih atas sikap petugas Dishub Medan yang melaporkannya ke polisi atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektrik (ITE). Meski begitu, dia mengatakan akan tetap menaati prosedur hukum.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.