Kapolsek Kapetakan Orangtua Eki Korban Pembunuhan Bersama Vina: 8 Tahun Saya Berupaya Sabar
Orangtua korban menyampaikan permohonan kepada seluruh warga Indonesia agar tidak memperburuk kondisi keluarga mereka
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Kapolsek Kapetakan Polres Cirebon Kota Iptu Rudiana, buka suara terkait kematian anaknya Muhammad Rizki Rudiana atau Eki.
Eki adalah pacar dari almarhumah Vina. Pasangan kekasih tersebut dibunuh delapan tahun lalu di Kota Cirebon, Jawa Barat. Hingga kini masih ada tiga pelaku yang belum tertangkap yakni Egi, Andi dan Dani.
Kasus pembunuhan terhadap Vina dan Eki menjadi sorotan publik setelah kisah tragis tersebut diangkat ke dalam sebuah film layar lebar berjudul "Vina: Sebelum 7 Hari".
Baca juga: Sosok Ayah Eki, Berjasa Ungkap Kasus Kematian Vina di Cirebon, Ternyata Seorang Polisi
Dalam pernyataannya, Rudiana menyampaikan permohonan kepada seluruh warga Indonesia agar tidak memperburuk kondisi keluarga mereka dengan asumsi atau pernyataan yang menyakitkan.
Pernyataan tersebut disampaikan Iptu Rudiana, yang kini menjabat oleh Kapolsek Kapetakan Polres Cirebon Kota melalui akun media sosial pribadinya @rudianabison yang diupload sekitar satu jam lalu, pada Jumat (17/5/2024).
"Saya adalah orang tua kandung dari almarhum Muhammad Rizki Rudiana atau Eki. Saya mohon kepada seluruh warga negara Indonesia, agar jangan membuat kami lebih sakit," ujar Rudiana, sembari meneteskan air mata, Jumat (17/5/2024).
Rudiana mengatakan Eki menjadi korban kelompok-kelompok yang kejam.
Rudiana menegaskan, bahwa pihaknya tidak tinggal diam dalam upaya mengungkap kasus anaknya dan telah bekerjasama dengan Reskrim.
"Saya tidak diam, saya terus berupaya dan bekerjasama dengan Reskrim."
"Terbukti beberapa kami amankan dan sisanya sedang kami perjuangkan untuk dilakukan pengungkapan. Sekali lagi saya mohon doa, mudah-mudahan orang-orang yang telah mengambil nyawa anak saya bisa segera terungkap," ucapnya.
Rudiana juga meminta kepada seluruh warga Indonesia tidak membuat pernyataan yang bisa memperburuk keadaan keluarga yang telah berusaha sabar selama delapan tahun.
"Dan sekali lagi kepada seluruh warga negara Indonesia agar jangan berasumsi atau memberikan statmen yang mungkin lebih membuat kami sakit."
"Kami cukup yang mengalami selama 8 tahun saya berupaya untuk sabar."
Baca juga: Kisahnya Difilmkan, Kasus Pembunuhan Vina Kembali Dibicarakan Publik dan Diusut Polisi
"Saya mohon agar seluruh Indonesia bisa mendoakan anak saya supaya tenang dan juga para pelakunya bisa segera terungkap," jelas dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.