Masih Dicari, 14 Korban Banjir Bandang di Sumbar Masih Belum Ditemukan
Inilah kabar terbaru soal banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi yang terjadi di Sumatera Barat.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi yang terjadi di Sumatera Barat.
Terbaru ini, ada 14 orang yang masih dilaporkan hilang.
Tim SAR gabungan pun lanjutkan pencarian hari ini, Jumat (17/5/2024).
Pencarian hari ini adalah hari keenam sejak kejadian, Sabtu (11/5/2024). Pencarian korban dilakukan di sembilan sektor meliputi Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.
"Dapat kami sampaikan bahwa korban yang akan kita cari ialah 14 orang, satu di Agam dan 13 di Tanah Datar," kata Kepala Kantor SAR Padang Abdul Malik.
Abdul Malik menambahkan sampai saat ini, pihaknya tidak mendapatkan lagi laporan korban yang hilang dari keluarga korban.
Serta sudah ditemukan 61 orang meninggal dunia dan yang belum teridentifikasi 5 orang, termasuk korban yang ditemukan di Sijunjung.
Abdul Malik menambahkan, 61 orang yang ditemukan meninggal dunia ini sesuai dengan data DVI yang telah dibawa ke rumah sakit.
“Dari 61 ini, 5 korban belum teridentifikasi,” katanya.
Menurut Abdul Malik, jika nanti hasil identifikasi DVI, korban yang ditemukan di Sijunjung merupakan Warga Tanah Datar, maka pencarian akan diperluas ke Sijunjung
Baca juga: Gubernur Sumbar Mahyeldi Bicara Relokasi Korban Terdampak Banjir Lahar Dingin
"Akan dibuka posko di sana (Sijunjung) dan dilakukan pencarian sampai Teluk Kuantan Riau," ungkapnya.
Selain itu, pencarian juga akan diperpanjang. Tidak hanya sesuai SOP Basarnas selama 7 hari, namun sampai SK masa tanggap darurat.
Update Korban
Diwartakan sebelumnya, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mengupdate jumlah korban banjir bandang lahar dingin dan longsor Sumbar.
Berdasarkan data hingga Kamis, 16 Mei 2024 pukul 17.00 WIB, korban meninggal dunia tercatat berjumlah 67 orang, 20 orang hilang dan masih dalam pencarian.
Kemudian 3 orang meninggal dunia belum teridentifikasi dan saat ini berada di RSUD Sijunjung, serta 989 KK terdampak, 40 orang mengalami luka-luka.
Adapun jika dirinci berdasarkan wilayah, korban jiwa di Kabupaten Agam meninggal dunia sebanyak 22 jiwa, Kota Padang Panjang 2 jiwa.
Lalu Kabupaten Tanah Datar 29 jiwa, Kabupaten Padang Pariaman 12 jiwa, Kabupaten Limapuluh Kota tidak ada yang meninggal namun 1.995 jiwa terdampak, dan di Kota Padang 2 jiwa meninggal dunia.
Sementara itu, di samping proses perencanaan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi dilakukan, pemerintah melalui tim gabungan juga terus mengupayakan pencarian dan evakuasi korban jiwa.
"Hari kelima disampaikan data terbaru, sehingga kita masih punya waktu satu hari berdasarkan golden time."
"Tentu kita harus berdialog dengan ahli waris dan keluarga ditinggal apakah 20 orang ini sudah diikhlaskan atau belum, sehingga kalau terima kita bisa hentikan pencarian dan evakuasi tapi kalau minta tetap dicari kita harus masih cari."
"Negara memberikan anggaran pencarian itu batasnya enam hari setelah itu di cover BNPB jadi tidak perlu khawatir," jelas Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto pada rapat koordinasi, Kamis (16/5/2024).
Mengingat proses penanganan tanggap darurat hingga masa transisi diperkirakan masih berlangsung beberapa hari ke depan, Suharyanto juga meminta agar pemerintah daerah lebih bijak dalam mengatur pendistribusian bantuan permakanan dan kebutuhan dasar kepada masyarakat.
"Sembako permakanan melimpah tolong dilihat kebutuhan yang lain seperti kebutuhan wanita, anak-anak, dan alat kebersihan, harus diadakan kalau kekurangan harus segera laporkan ke BNPB," pungkas Suharyanto.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Pencarian 14 Korban Banjir Bandang Sumbar Berlanjut, Berpotensi Diperluas Sampai Teluk Kuantan Riau dan UPDATE Korban Banjir Lahar Dingin dan Longsor Sumbar: 67 Meninggal, 20 Hilang, dan 40 Luka-Luka
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.