Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Pengungsi Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Dirikan Tenda di Atas Puing-puing Rumahnya

Salah satu korbannya yakni Pipit (47), warga Jorong Dusun Tuo, Nagari Limo Kaum, Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar).

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Kisah Pengungsi Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Dirikan Tenda di Atas Puing-puing Rumahnya
TRIBUNPADANG.COM/ARIF RAMANDA KURNIA
Tenda darurat didirikan Pipit di atas puing rumahnya yang hancur akibat banjir bandang di Jorong Dusun Tuo, Nagari Limo Kaum, Tanah Datar, Sabtu (18/5/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Sudah seminggu lebih bencana banjir bandang lahar dingin di Gunung Marapi, Sumatera Barat berlalu.

Sejumlah warga pun jadi korban banjir bandang lahar dingin yang terjadi Sabtu (11/5/2024) malam tersebut.

Salah satu korbannya yakni Pipit (47), warga Jorong Dusun Tuo, Nagari Limo Kaum, Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar).

Rumahnya hancur rata dengan tanah setelah disabu banjir bandang.

Ia pun terpaksa membuat tenda darurat yang didirikan di atas puing-puing rumahnya.

Selain kehilangan rumah, Pipit juga kehilangan suami dan saudarinya.

“Saat terjadi banjir bandang saya sempat menyelamatkan diri ke luar rumah, berbeda dengan suami saya yang pergi ke Parambahan untuk melihat ibunya namun saat dijalan ia sudah hanyut dibawa banjir,” katanya.

Berita Rekomendasi

Mengutip TribunPadang.com, sebelumnya ia mengungsi di tempat saudaranya yang tak terdampak.

“Kurang lebih seminggu saya mengungsi di Rambatan tempat keluarga dengan modal baju yang ada di badan,” terangnya.

Ia menuturkan, saat ia mengungsi di Rambatan, ada berbagai macam bantuan yang telah didapatkan.

“Bantuan dari pemerintah emang ada tapi prosesnya lama harus data ini dan itu sedangkan kami perlu makan sekarang,” ucapnya.

Baca juga: SKK Migas-KKKS Salurkan 1000 Paket Sembako untuk Korban Banjir Longsor di Agam & Tanah Datar Sumbar

Kini, ia pun kembali ke rumahnya dan berinisiaf untuk mendirikan tinda di bekas rumahnya yang telah hancur supaya cepat mendapat bantuan.

Dikatakannya, tenda yang didirikan ini jika cuaca mendukung akan bermalam disana, jika tidak memungkinkan tenda itu hanya untuk tempat istirahat siang hari.

“Semoga bantuan langsung diberikan oleh para donasi atau warga lain melihat kondisi yang saya alami,” pungkasnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas