Pengakuan Ayah Terpidana Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Suratno: Anak Saya Keterbelakangan Mental
Terbaru ini, Suratno, ayah dari Sudirman, salah satu narapidana yang divonis seumur hidup mengeluarkan pengakuan.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eki akhir-akhir ini jadi bahan perbincangan publik.
Terlebih salah satu terpidana yang kini sudah bebas mengaku bahwa ia merupakan korban salah tangkap.
Terbaru ini, Suratno, ayah dari Sudirman, salah satu narapidana yang divonis seumur hidup mengeluarkan pengakuan.
Suratno yakin bahwa anaknya bukan pelaku pembunuhan.
“Waktu kejadian umur 20 tahun. Sudirman ini hanya lulus SD, tidak meneruskan (sekolah) karena anaknya keterbelakangan mental,” ujar Suratno saat ditemui Dedi Mulyadi.
Suratno mengatakan, Sudirman lebih sering berada di rumah. Dia sesekali pergi ke musala dan tidak pernah main hingga larut malam.
Malahan, kata Suratno, Sudirkan kerap di-bully karena keterbelakangan mental.
Ia memastikan anaknya tidak pernah terlibat geng motor seperti yang dituduhkan. Bahkan saat kejadian itu Sudirman baru belajar motor.
“Ditangkapnya setelah tiga hari kejadian. Demi Allah waktu kejadian itu anak saya di rumah. Anak saya keterbelakangan mental, tidak pernah gaul, pendiam. Makanya waktu ditangkap itu saya kaget,” ucapnya.
Selama menjalani pemeriksaan di polisi hingga ke persidangan, Sudirman menyebut dirinya hanya disuruh mengaku sebagai salah satu pembunuh.
“Sampai sekarang delapan tahun kalau saya tengokin (di penjara), saya tanya, dia selalu bilang dipaksa untuk mengaku melakukan,” kata Suratno yang sehari-hari kerja sebagai kuli bangunan itu.
Baca juga: VIDEO Sosok Sudirman, Satu Pelaku Kasus Vina Cirebon Punya Keterbelakangan Mental, Sulit Komunikasi
Dia berharap kebenaran akan terungkap dan anaknya dinyatakan tidak bersalah.
“Mudah-mudahan nama anak saya bisa dibersihkan. Saya yakin anak saya tidak terlibat, mudah-mudahan bisa keluar (penjara),” ucapnya.
Pengacara Titin Prialianti baru bisa mendampingi Sudirman dan yang lainnya menjelang persidangan. Dari delapan orang tersebut ia memastikan ada satu orang asing yang tidak saling kenal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.