683 Orang Terjangkit DBD di Denpasar Bali, 5 Orang Dinyatakan Meninggal
Dinas Kesehatan Bali berharap peran serta masyarakat melakukan langkah pemberantasan sarang nyamuk atau PSN seminggu sekali.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Ratusan warga di Kota Denpasar, Bali, terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga ada yang meninggal dunia.
Tercatat, sejak Januari hingga Mei 2024, kasus DBD di Denpasar sebanyak 683 kasus, di mana 5 orang telah dinyatakan meninggal dunia akibat demam berdarah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. AA Ayu Candrawati menjelaskan, jumlah kasus ini dengan rincian, pada Januari sebanyak 34 kasus, kemudian Februari 2024 sebanyak 42 kasus.
Selanjutnya pada Maret tercatat sebanyak 122 kasus, serta bulan April sebanyak 288 kasus.
Baca juga: Viral Video Pasien DBD Membludak di IGD, Pihak RSUD Bekasi Sebut Rawat Inap Naik 90 Persen
Selanjutnya untuk Mei 2024 ada sebanyak 197 kasus.
Sedangkan kasus pada 2023, Januari tercatat sebanyak 296, Februari sebanyak 255, Maret sebanyak 230 kasus, April sebanyak 186 kasus, dan Mei sebanyak 158 kasus.
“Untuk kasus DBD di Denpasar saat ini masih fluktuatif,” kata Ayu Candrawati dikutip dari TribunBali, Rabu (22/5/2024).
Ia mengaku, pihaknya telah melakukan fogging ULV secara massal di bulan Februari dan Maret 2024.
Selain itu, Ia berharap peran serta masyarakat melakukan langkah Pemberantasan Sarang Nyamuk atau PSN seminggu sekali.
Apalagi menurutnya, telur nyamuk bisa bertahan hingga 6 bulan, sehingga PSN ini sangat penting dilakukan.
"Langkah-langkah penanggulangan DBD yang dapat dilakukan yakni dengan melakukan sosialisasi tentang DBD (melalui radio, media sosial, dan sekolah), kegiatan pemantauan jentik oleh Jumantik (Juru pemantau jentik), kegiatan gertak PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) oleh Jumantik di setiap banjar, lomba PSN, pelaksanaan fogging fokus, pelaksanaan fogging massal (ULV), dan pelaksanaan fogging massal (pengasapan)," katanya.
Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk juga tetap dilakukan.
Pihaknya tetap mengedukasi masyarakat agar melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN secara konsisten.
Disamping itu, para jumantik juga tetap melakukan kunjungan rumah untuk ikut memantau jentik dan sekaligus mengedukasi masyarakat.
Fogging fokus ini dilaksanakan sesuai indikasi yaitu adanya kasus dan ditemukan jentik saat PE (Pemantauan Epidemiologi) di lokasi adanya kasus.
“Akan tetapi masyarakat tetap diedukasi agar melaksanakan PSN, oleh karena fogging ini hanya membunuh nyamuk dewasa,”
“Kalau tetap ada jentik di tempat penampungan air atau genangan air, seminggu lagi akan berubah menjadi nyamuk dewasa, dan siap menyebarkan penyakit DBD dan begitu seterusnya,” katanya.
Pihaknya mengatakan, jangan sampai dilakukan fogging setiap minggu, karena disamping biayanya tinggi, efek dari asap fogging juga tidak baik untuk kesehatan. (Putu Supartika/TribunBali)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Denpasar Darurat Kasus Demam Berdarah, Tembus Hingga 683 Kasus, 5 Orang Terkonfirmasi Meninggal
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.