Pemkot Tangsel Ungkap Kondisi Anak yang Jadi Korban Pelecehan dari Ibunya
Inilah kabar terbaru soal kasus mama muda berinisial R (22) di Tangerang Selatan yang cabuli anak kandungnya sendiri.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal kasus mama muda berinisial R (22) di Tangerang Selatan yang cabuli anak kandungnya sendiri.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) pun mengungkap kondisi anak dari R yang jadi korban pencabulan.
Diketahui, UPTD PPA Kota Tangsel mendatangi Polda Metro Jaya bersama dengan perwakilan dari UPTD PPA Pemprov Banten serta pihak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Selain melihat kondisi korban, kedatangan mereka adalah untuk memberikan pendampingan.
"Hari ini kami dari UPTD Tangerang Selatan melakukan kunjungan ke Polda Metro Jaya terkait dengan kasus yang viral. Tujuan kami datang ke sini untuk melakukan pendampingan ke korban dan keluarga," ujar Kepala UPTD PPA Kota Tangerang Selatan Tri Purwanto, kepada wartawan.
Ia mengatakan, ada juga pihak keluarga yang mendampingi sang anak.
Menurut Tri, terlihat korban sangat ceria saat dikunjungi.
Ia turut memastikan kondisi anak itu harus dipulihkan karena masa depannya masih panjang.
"Tadi kami sudah melakukan komunikasi dengan anaknya, kami belum mendalami, tapi secara garis besar dia ceria. Kami tanya ini dia jawab, kami tanya itu dia jawab," tuturnya.
Tri mengatakan bahwa pihaknya akan tetap mendampingi sang anak meski nantinya dipulangkan ke rumah.
"Kami nanti liat dari hasil penyelidikan, apakah dikembalikan ke rumah, itu teknis penyidik lah. Kami intinya mendampingi, kalau memang harus di rumah, nanti kita dampingi pulang pergi," kata dia.
Baca juga: INFOGRAFIS Fakta Baru Mama Muda Cabuli Anak Kandung, Punya Suami hingga Alasan Buat Video Asusila
Tak hanya memberikan pendampingan psikologis, anak berusia lima tahun tersebut nantinya juga akan direkomendasikan untuk mendapat bantuan ekonomi.
"Makanya tadi saya bilang, nanti kami melakukan pendampingan. Pendampingan itu enggak hanya psikologi, tapi ada kebutuhan-kebutuhan korban lainnya," ucapnya.
"Tadi mungkin dia dari keluarga gak mampu ya bisa kita berikan bantuan. Kita lihat nanti. Kita gali informasinya apa aja kebutuhan lain yang dibutuhkan korban dan keluarganya," sambung dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.