Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Benda Diduga untuk Praktik Perdukunan Ditemukan di Rumah Didik, Pelaku Sebut Digunakan oleh Temannya

DS diduga buka praktik perdukunan, namun ia menuturkan bahwa barang-barang perdukunan di rumahnya adalah milik temannya

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Benda Diduga untuk Praktik Perdukunan Ditemukan di Rumah Didik, Pelaku Sebut Digunakan oleh Temannya
Istimewa
Barang bukti foto-foto yang ditemukan di TKP Pembunuhan bocah perempuan berinisial GH di Bantargebang, Kota Bekasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal pembunuhan GH, gadis berusia sembilan tahun di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.

Pihak kepolisian yang menggeledak rumah pelaku, Didik alias DS (61) menemukan sejumlah benda yang diduga digunakan untuk praktik perdukunan.

Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firadus pun menuturkan bahwa pihaknya kini tengah mendalami temuan tersebut.

Ia menuturkan, DS mengaku bahwa benda-benda yang diduga digunakan untuk praktik perdukunan tersebut digunakan oleh rekannya yang berinisial M.

"Kami konfirmasi ke pelaku dan kami tanyakan bahwasanya yang menggunakan peralatan dan perlengkapan praktik dukun tersebut adalah saksi inisial M," kata Firdaus, dikutip dari TribunJakarta.com.

Pihaknya pun melakukan pendalaman soal keterangan yang diberikan DS tersebut.

"Ini sedang dalam pemeriksaan untuk kami dalami. Apakah benar si M itu sebagai seorang dukun atau si pelaku yang sebagai seorang dukun," ungkapnya.

Ada Belasan Foto

BERITA REKOMENDASI

Di rumah tempat kejadian perkara (TKP) pihak kepolisian juga menemukan ada belasan foto.

Total, ada 11 foto yang ditemukan di dalam kamar Didik Setiawan alias DS ini.

"Foto-foto ada 11 foto yang ada di kamar pelaku di tempat yang diduga tempat praktik dukun tersebut," kata Firdaus.

Baca juga: Tak Hanya Bunuh Bocah 9 Tahun, Didik Juga Diduga Cabuli Korban sebelum Habisi Nyawanya

Mengutip TribunJakarta.com, tiga dari 11 foto tersebut merupakan sosok yang dikenal oleh DS.

Satu foto merupakan seorang pria yang merebut istrinya.

Sementara dua foto lainnya adalah istri muda dan anaknya.

"Selebihnya itu foto milik saksi inisial M yang saat ini sedang dalam pemeriksaan," ucap Firdaus.

Saksi M tersebut diduga merupakan sosok dukun yang menggunakan rumah DS sebagai tempat praktik.

"Pelaku mengatakan alat praktik dukun itu punya M jadi kami harus melakukan pemeriksaan terhadap M," jelasnya.

Kini, DS pun sudah ditangkap dan sudah ditetapkan jadi tersangka pembunuhan.

DS membunuh GH, gadis berusia sembilan tahun yang jasadnya ditemukan di lubang pompa air di belakang rumahnya.

Rudapaksa Korban

Firdaus menuturkan, DS cabuli korban terlebih dahulu sebelum membunuhnya.

Meski begitu, mulanya DS tak mengakui perbuatan bejatnya tersebut.

"Awalnya pelaku tidak mengakui telah melakukan kekerasan seksual terhadap korban, terakhir setelah hasil autopsi diketahui alat kelamin korban mengalami kekerasan," kata Firdaus.

Hasil autopsi pun menunjukkan bahwa terdapat tanda kekerasan seksual.

"Untuk hasil apakah ada sperma atau tidak ini hasilnya masih dalam pemeriksaan uji laboratorium oleh Rumah Sakit Polri," jelas dia kepada TribunJakarta.com.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Bekasi Rudapaksa Korban Dua Kali

Firdaus menuturkan, pelaku merudapaksa korban sebanyak dua kali.

"Korban dua kali dilecehkan, petama dilajukan pada hari Jumat tanggal 31 mei 2024 pukul 20.00 WIB, kedua pada hari Sabtu tanggal 1 Juni jam 08.00 WIB," jelasnya.

Setelah puas menyalurkan hasrat bejatnya, DS kemudian membunuh korban pada Sabtu (1/6/2024) dengan cara membekap pakai bantal dan dicekik.

Lalu keesokan harinya, kasus pembunuhan ini terungkap setelah keluarga korban dan warga menggerebek rumah DS, Minggu (2/6/2024).

Kecurigaan Warga

GH ditemukan tak bernyawa oleh warga di belakang rumah salah satu warga bernama Didik (61) alias DS.

Jasadnya ditemukan di lubang pompa air belakang rumah Didik yang juga pelaku, berdiameter 60x60 sentimeter dengan kedalaman sekitar dua meter.

Sebelum ditemukan oleh warga, GH sebelumnya dinyatakan hilang pada Jumat (31/5/2024) lalu.

Warga bersama keluarga pun berusaha mencari GH.

Karena GH belum juga ditemukan, orang tua korban pun langsung melapor ke Polsek Bantargebang.

Meski belum ditemukan, warga sekitar sudah mencurigai Didik selama pencarian.

Kecurigaan tersebut, lantaran pada Jumat siang, GH terlihat bermain dengan temannya di dekat rumah pelaku.

Kemudian ada warga sekitar, Sobirin (52) yang menyaksikan sendiri, beberapa waktu terakhir, korban terlihat berinteraksi dengan Didik.

"Dia (pelaku) sering mondar-mandir di sini (tanah kosong dekat kediaman korban),"

Baca juga: Dugaan Praktik Perdukunan dalam Pembunuhan Bocah di Bekasi, Ditemukan Sesajen di Rumah Pelaku

"Korbannya suka main di situ," ucap Sobirin kepada TribunJakarta.com.

Sobirin juga sempat melihat korban bermain bersama temannya sebelum dikabarkan menghilang.

"Pas Jumat siangnya udah enggak ada, orang tuanya nyari, pelakunya juga sudah enggak kelihatan," ungkap dia.

Tak hanya itu, Sobirin juga sempat meilhat DS berada di dekat lokasi GH bermain.

Dari pengakuan Sobirin tersebut, akhirnya warga menggerebek rumah pelaku didampingi pengurus RT dan berbarengan dengan kedatangan polisi yang menindaklanjuti laporan orang tua korban.

"Waktu Sabtu sore belum berani dobrak. Pas malamnya sudah ada polisi, baru didobrak," kata Umah, warga lainnya.

Pihak kepolisian pun langsung menggeledah rumah pelaku namun tak menemukan korban ada di dalam rumah.

Lalu pada Minggu (2/6/2024) dini hari, korban ditemukan tak bernyawa di dalam lubang pompa air dan terbungkus karung.

"Ditemuinnya di sumur, dibungkus karung, masih seger (jasadnya) kayaknya belum lama meninggalnya," ujar Umah, warga setempat lainnya.

Sering Kedatangan Tamu

Umah, warga setempat menuturkan, DS sudah lama tinggal di rumah tersebut.

Namun, DS disebut jarang bersosialisasi.

"Enggak kerja setahu saya di rumah terus keseringan cuma jarang keluar," ujar Umah kepada TribunJakarta.com.

Warga pun hanya mengetahui DS berprofesi sebagai montir panggilan.

Baca juga: Terungkap Pelaku Pembunuhan Bocah di Kota Bekasi akan Kubur Korban di Bawah Pohon Cabai

Namun, warga ragu lantaran DS jarang keluar rumah.

"Enggak tahu makanya saya heran orang enggak kerja enggak apa," ungkap Umah.

Namun, warga sering melihat rumah pelaku sering kedatangan tamu hingga larut malam, bahkan hingga pagi.

Tamu yang datang rata-rata berperawakan bapak-bapak dan datang secara berkelompok.

"Tamunya sekali datang rame bapak-bapak semua, sering ditamuin, datangnya malam jam 7 jam 8 sampe pagi," kata Umah.

Umah tak tahu persis tujuan kedatangan tamu ke rumah pelaku, aktivitas yang sampai pagi cukup mengganggu warga.

"Sering (ada tamu) makanya pernah adek saya ngomel karena terlalu sering ada tamu sampe pagi berisik," ungkap Umah.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pria Berinisial M Ikut Terseret Kasus Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Bekasi Gegara Dugaan Perdukunan

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas