Kondisi Polwan yang Bakar Suami Polisi, Terguncang hingga Harus Libatkan Psikiater
Briptu FN, polwan yang membakar suaminya sesama polisi hingga tewas terguncang hingga harus mendapatkan pendampingan psikologis.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Briptu FN (28), polisi wanita (Polwan) yang bertugas di Polres Mojokerto terguncang setelah membakar suaminya sesama polisi, Briptu RDW (27), hingga tewas.
Kabid Humas Polda Jawa Timur (Jatim), Kombes Pol Dirmanto mengatakan, pihaknya telah memberikan pendampingan psikologis terhadap Briptu FN.
Melansir Surya.co.id. pendampingan psikologis itu melibatkan psikiater dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jatim.
"Dia masih trauma mendalam. Sekarang sedang ditangani dan sedang difasilitasi untuk trauma healing oleh Polda Jatim."
"Kemudian juga kita melibatkan psikiater untuk menangani kasus ini," katanya saat dihubungi, Senin (10/6/2024).
Selain Briptu FN, pendampingan psikologis juga diberikan kepada tiga anak Briptu FN yang masih berusia di bawah lima tahun (balita).
Sementara itu, pihak kepolisian telah menetapkan Briptu FN sebagai tersangka setelah membakar suaminya sendiri, Briptu RDW hingga tewas.
"Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, Briptu FN ditetapkan tersangka dan ditahan di Polda Jatim," ujar Dirmanto, Minggu (9/6/2024), melansir Kompas.com.
Adapun motif Briptu FN tega membakar suaminya sesama polisi hingga tewas karena tersulut emosi.
Korban yang merupakan anggota Satsamapta Polres Jombang kerap menghabiskan uang gajinya untuk judi online.
Padahal, uang itu seharusnya bisa digunakan untuk membiayai hidup keduanya beserta tiga anak mereka.
Baca juga: Polwan Bakar Suaminya Seorang Polisi Karena Judi Online di Mojokerto: Keduanya Punya Tiga Anak
Persoalan keluarga itu akhirnya mencapai titik puncak saat tersangka merasa curiga uang di rekening korban berkurang banyak setelah menerima gaji ke-13.
Korban diketahui menerima gaji ke-13 senilai Rp 2,8 juta, tapi saat dicek oleh tersangka, uang di rekening korban hanya tersisa Rp 800 ribu.
Setelah itu, tersangka menghubungi suaminya agar segera pulang.