Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Besok Kawasan Bromo Ditutup untuk Wisatawan, Ini Penjelasan BBTN Bromo Tengger Semeru

Menurut Balai Besar Taman Nasional (BBTN) Bromo Tengger Semeru, Wisata Bromo akan ditutup mulai besok, 21 Juni 2024.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Besok Kawasan Bromo Ditutup untuk Wisatawan, Ini Penjelasan BBTN Bromo Tengger Semeru
AFP/JUNI KRISWANTO
Anggota suku Tengger mendaki Gunung Bromo yang masih aktif untuk mempersembahkan sesaji beras, buah-buahan, ternak, dan barang-barang lainnya sebagai bagian dari festival Yadnya Kasada di Probolinggo, provinsi Jawa Timur pada 5 Juni 2023. (Photo by Juni Kriswanto / AFP) Menurut Balai Besar Taman Nasional (BBTN) Bromo Tengger Semeru, Wisata Bromo akan ditutup mulai besok, 21 Juni 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Kawasan wisata Bromo Tengger Semeru akan ditutup sementara.

Terkait penutupan Balai Besar Taman Nasional (BBTN) Bromo Tengger Semeru memberikan penjelasannya.

Menurut BBTN Bromo Tengger Semeru, penutupan itu berkaitan dengan adanya ritual Yadnya Kasada 2024.

Yadnya Kasada merupakan sebuah ritual keagamaan yang dilakukan umat Hindu.

Adanya hal tersebut, BBTN Bromo Tengger Semeru menginformasikan bahwa kawasan wisata itu akan ditutup selama 4 hari.

Yakni mulai Jumat, 21 Juni 2024 hingga Senin, 24 Juni 2024 pukul 24.00 WIB.

“Bagi sahabat yang akan ke Gunung Bromo dan sekitarnya (Penanjakan, Bukit Kedaluh, Bukit Cinta/Lemah Pasar, Menyigen, Laut Pasir dan Savana dapat kembali berwisata ke akwasan TNBTS pada 25 Juni pukul 00.00 WIB,” bunyi keterangan dalam unggahan instagram BBTN Bromo Tengger Semeru.

Berita Rekomendasi

Pelaksanaan Yadnya Kasada 2024 kembali digelar khusus untuk Masyarakat Tengger dan tertutup untuk wisatawan.

Hal itu juga sesuai dengan surat Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Pasuruan nomor 03/PDP/06/2024 tanggal 4 Juni, dan juga surat edaran PHDI Kabupaten Probolinggo nomor 404/E/PHDI-KAB/VI/2024.

Dalam surat tersebut tertulis:

“Kawasan Gunung Bromo terbuka bagi masyarakat yang akan mengikuti ritual Yadnya Kasada pada 21-22 Juni 2024, yang beridentitas sesuai dengan ketentuan yang tertulis pada Surat Edaran PHDI Kabupaten Pasuruan dan Probolinggo.”

Baca juga: Menguak Misteri Punden Kyai Lurah Guno Wijoyo, Jejak Klasik Hindu-Buddha di Tepian Bengawan Solo

“Sedangkan pada tanggal 23-24 Juni 2024 kawasan hanya terbuka untuk masyarakat dan petugas yang berkepentingan dalam melaksanakan pembersihan kawasan.”

Anggota suku Tengger mendaki Gunung Bromo yang masih aktif untuk mempersembahkan sesaji beras, buah-buahan, ternak, dan barang-barang lainnya sebagai bagian dari festival Yadnya Kasada di Probolinggo, provinsi Jawa Timur pada 5 Juni 2023. (Photo by Juni Kriswanto / AFP)
Anggota suku Tengger mendaki Gunung Bromo yang masih aktif untuk mempersembahkan sesaji beras, buah-buahan, ternak, dan barang-barang lainnya sebagai bagian dari festival Yadnya Kasada di Probolinggo, provinsi Jawa Timur pada 5 Juni 2023. (Photo by Juni Kriswanto / AFP) (AFP/JUNI KRISWANTO)

Ritual Yadnya Kasada

Yadnya Kasada adalah ritual kurban ke kawah Gunung Bromo yang digelar setahun sekali setiap bulan Kasada hari ke-14 dalam penanggalan kalender tradisional Hindu Tengger.

Mereka melakukan upacara itu agar terhindari dari musibah dan diberikan kemakmuran oleh leluhur.

Aneka persembahan atau sesaji, mulai dari makanan, hasil pertanian hingga ternak seperti ayam dan kambing, dilarung ke dalam kawah sebagai persembahan kepada Dewa Brahma.

Sesaji yang dilarung ke Kawah Bromo diperebutkan oleh puluhan orang usai dukun, tokoh masyarakat dan warga Suku Tengger memanjatkan doa meminta keselamatan, keberkahan dan kesejahteraan.

Sesaji yang dilarung ini merupakan hasil kekayaan Suku Tengger setiap tahunnya.

Ada yang membawa ayam hidup, aneka makanan, bahkan uang untuk persembahan.

Sebelumnya, masyarakat Suku Tengger menggelar doa-doa Pura Luhur Poten yang berada di kaki Gunung Bromo lalu melarung sesaji ke kawah.

Masyarakat Tengger pun mulai berdatangan seminggu sebelum puncak ritual untuk melarung sesaji.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Rachmawati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas