Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Respons Dirjen Gatrik Kementrian ESDM Soal Kelangkaan Gas LPG 3 Kg di Kepulauan Karimun

Kenaikan harga gas LPG 3 kg ini juga dikonfirmasi oleh Kabid ESDM Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan ESDM Kabupaten Karimun, Vandarones Purba.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Respons Dirjen Gatrik Kementrian ESDM Soal Kelangkaan Gas LPG 3 Kg di Kepulauan Karimun
Tribunnews.com/Istimewa
Kabid ESDM Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan ESDM Kabupaten Karimun, Vandarones Purba (kiri) saat bertemu dengan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan (Gatrik) Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu (kanan) di kantornya, Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat (21/6/2024 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau kerap mengalami kelangkaan gas Liquid Petroleum Gass (LPG) 3 kg yang merupakan subsidi bagi masyarakat miskin.

Kalaupun ada stok gas LPG, maka harganya melonjak dari harga normal dengan waktu pengiriman 1 hari dari SPBE Batam.

Kenaikan harga gas LPG 3 kg ini juga dikonfirmasi oleh Kabid ESDM Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan ESDM Kabupaten Karimun, Vandarones Purba.

"Harga saat ini cukup mahal yaitu Rp25 ribu pertabung isi ulang sementara harga di Batam pertabung isi ulang hanya Rp21 ribu," kata Vandarones dalam keterangannya, Sabtu (22/6/2024).

Berkenaan dengan itu Pemerintah Kabupaten Karimun bersama PT Palugada Karimun Sejahtera (PKS) membangun sarana Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE).

Namun, SPBE Karimun belum dialiri listrik secara maksimal, karena terbentur regulasi Wilayah Usaha Kelistrikan (Wilus). Padahal, di satu sisi listrik jadi kebutuhan untuk operasional SPBE.

Berita Rekomendasi

Sejauh ini, Vandarones menjelaskan bahwa Pemda Karimun sudah koordinasi dengan PT PLN UP3 Tanjung Pinang terkait persoalan ini.

Namun, karena PT PKS yang merupakan pemilik SPBE bersubsidi ini berada pada Wilus Zona I PT lain, mengakibatkan PLN tidak diperkenankan mengaliri atau menambah daya listrik sesuai kebutuhan SPBE.

"Hal inilah yang menjadi penyebab terjadinya penundaan pengoperasian SPBE ini. Kami telah koordinasi dengan pihak PLN UP3 Tanjung Pinang, pihak mereka bersedia menambah daya listrik ke SPBE, namun harus ada surat pernyataan dari pihak pemegang Wilus," kata Vandarones.

Vandarones kemudian menindaklanjuti hal ini dengan bertemu langsung dengan Direktur Jenderal

Ketenagalistrikan (Gatrik) Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu di kantornya, Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat (21/6).

Baca juga: Terungkap Sosok Pembeli Jeep Rubicon Mario Dandy Rp725 Juta, Handri Todar Bos BBM asal Palu

Jisman mendengarkan keluh kesah Vandarones yang merupakan perwakilan Pemda Kabupaten Kepulauan Karimun.

Jisman pun berjanji bakal memperbaiki persoalan dengan mengaliri listrik agar SPBE Karimun dapat beroperasi secara optimal.

"Kita upayakan yang terbaik untuk Karimun," kata Jisman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas