Program Aglomerasi Solo Raya Dibahas dalam Pertemuan Kadin dan Gusti Bhre
Konsep aglomerasi untuk peningkatan perekonomian menjadi bahasan menarik untuk semakin dikembangkan di Kota Solo dan sekitarnya
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Konsep aglomerasi menjadi bahasan menarik untuk semakin dikembangkan di Kota Solo dan sekitarnya.
Terlebih untuk pertumbuhan ekonomi Kota Bengawan yang menjadi tolok ukur kota dan kabupaten di Jawa Tengah, begitu juga daerah lainnya di Indonesia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), aglomerasi adalah pengumpulan atau pemusatan dalam lokasi atau kawasan tertentu. Dalam hal ini, aglomerasi yang dimaksud adalah pemusatan perkonomian di Solo Raya.
Hal ini yang coba dibawa oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin), termasuk Kadin Kota Solo.
Ketua Kadin Solo, Ferry Septha Indrianto, mengambil langkah maju untuk mewujudkan aglomerasi Solo Raya untuk pertumbuhan ekonomi bersama.
Satu langkahnya yakni membahas lebih lanjut konsep aglomerasi bersama KGPAA Mangkunegara X (Gusti Bhre) belum lama ini.
Dalan pertemuan tersebut, Ferry menyampaikan sejumlah program-program yang sedang digarap oleh Kadin Solo untuk pertumbuhan ekonomi bukan hanya di Kota Solo melainkan juga di kawasan Solo Raya.
Dpilihnya Gusti Bhre untuk teman berdiskusi bukanlah tanpa sebab, menurut Ferry, pemimpin Istana Mangkunegaran tersebut memiliki pemikiran yang dibutuhkan untuk memberikan masukan dalam percepatan program-program Kadin
Termasuk dalam pengembangan konsep aglomerasi Solo Raya yang sedang digagas saat ini.
“Dari diskusi dengan beliau (Gusti Bhre), rupanya banyak insight yang kami dapatkan. Beliau bukan hanya bicara soal budaya tetapi juga punya menguasai konsep dan program seputar perekonomian,” ungkap Ferry Septha kepada wartawan pada Selasa (25/6/2024).
Lanjutnya, Gusti Bhre mendukung dan menyebut konsep aglomerasi sebagai hal yang tak terbantahkan lagi.
Baca juga: Menteri Perdagangan RI Siap Ajak Kadin untuk Misi Dagang ke Nigeria
Apalagi dari sisi ekonomi tidak terjebak dalam batas-batas administratif.
“Bahkan beliau malah sudah mendahului memiliki konsep aglomerasi Solo Raya dalam mengembangkan sektor pariwisata dan budaya Mangkunegaran. Gusti Bhre ingin gelaran-gelaran event budaya Mangkunegaran tidak hanya digelar di Solo tetapi juga bisa dilaksanakan di daerah lain terutama kawasan sekitar,” ujar Ferry.
Ferry mengatakan, pertemuan dengan Gusti Bhre memang lebih banyak membahas mengenai aglomerasi Solo Raya terutama menyangkut potensi dampak positif pada ekonomi yang dapat dihasilkan dari konsep ini, khususnya bagi sektor pariwisata.