Bentrok Kelompok Warga di Nduga Papua Pegunungan Menewaskan 3 Korban
Konflik ini melibatkan dua kelompok masyarakat. Mereka saling serang di depan rumah Sekda Kabupaten Nduga, Selasa (2/7/2024) pukul 11.45 WIT.
Editor: Dewi Agustina
"Bentrok tersebut kembali terjadi karena masalah pembagian suara yang belum terselesaikan, dan yang ini merupakan kejadian ke tujuh kalinya," ujar Benny.
Dari pertikaian tersebut ada korban jiwa yakni Lingganus Gwijangge yang merupakan korban dari pihak Ikabus Gwijangge.
"Korban terkena panah di bagian bahu sebelah kanan dan terdapat luka bacokan di bagian leher sebelah kanan yang menyebabkan korban meninggal di tempat," ungkap Benny.
"Jenazah korban telah dibawa aparat gabungan TNI-Polri menuju kediaman Ikabus Gwijangge untuk dilakukan upacara adat," sambungnya.
Kapolres Nduga AKBP VJ Parapaga mengaku, saat menangani pertikaian antar kelompok tersebut, pihaknya memberikan tindakan tegas terukur dengan menembakkan gas air mata ke arah dua kelompok, serta mengimbau untuk segera membubarkan diri.
"Permasalahan kedua belah kelompok sebenarnya telah dinyatakan selesai Sabtu (6/4/2024) ditandai penandatanganan surat pernyataan dan perjanjian damai sehingga kejadian yang baru saja terjadi adalah karena ada yang belum mau menerimanya," tuturnya.
Baca juga: Prihatin Kondisi Papua, Anak Muda dari Bumi Cenderawasih Sepakat Dirikan Parpol
Pasca pertikaian, personel gabungan melakukan patroli di sekitar lokasi kejadian guna mengantisipasi bentrokan susulan.
Polisi juga melakukan pendekatan ke para tokoh di wilayah Kenyam untuk membantu meredam kedua kelompok tersebut dan mengantisipasi pertikaian susulan.
"Situasi saat ini terpantau aman dan kondusif, serta berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi," kata Parapaga.
Dua korban dievakuasi ke Timika
Pada Rabu (3/7/2024), dua jenazah korban konflik di Nduga dievakusi ke Timika, Papua Tengah.
Proses evakuasi menggunakan 2 pesawat Smart Air PK-SNW dipiloti Kapten Irwan dan Smart Air PK-SNA dipiloti Kapten Rizky Bandara Kenyam menuju Bandara Mozes Kilangin Timika.
Korban bernama Marianus Gery (63) merupakan pendeta, mengalami luka bacok di leher, jari putus hingga meninggal dunia.
Marianus Gery merupakan perantau asal Alor, Kupang, NTT yang kesehariannya sebagai pengurus gereja.
Lalu, Abraham Runga (51) mengalami luka bacok pada bagian kepala dan lemparan batu.
Ia meninggal saat dalam penanganan medis.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Pemilu Sistem Noken Penyebab Konflik Pecah di Nduga Papua Pegunungan, Tiga Warga Tewas
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.