Update Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Tewas Tersetrum: 1 Siswa Masih Dirawat di RS, 6 Saksi Diperiksa
Ketua OSIS SMAN 1 Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah berinisial FN (18) meninggal di hari ulang tahunnya ke 18 pada Senin (8/7/2024).
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - SMAN 1 Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah berduka usai Ketua OSIS berinisial FN (18) tewas tersetrum saat diceburkan ke kolam sekolah, Senin (8/7/2024).
Awalnya, para siswa SMAN 1 Cawas hanya ingin merayakan ulang tahun korban ke 18 dengan menceburkan ke kolam.
Namun, korban tak sengaja menginjak kabel dan tersetrum listrik.
Dua siswa sempat masuk ke kolam untuk menyelamatkan korban.
Namun dua siswa tersebut juga tersetrum, namun masih selamat.
Sedangkan korban dinyatakan meninggal sebelum mendapat penanganan dari rumah sakit.
Kapolsek Cawas, AKP Umar Mustofa, mengatakan siswa berinisial AD (17) yang berusaha memberikan pertolongan masih dirawat di rumah sakit.
"Saat ini masih di rumah sakit. Kondisinya memang sudah tidak memakai alat bantu pernafasan oksigen. Sudah membaik daripada saat awal dirawat," ucapnya, Rabu (10/7/2024), dikutip dari TribunJogja.com.
AD sempat syok ketika mendengar kabar kematian FN.
"Kalau informasi dari orangtua korban, anggota tubuh bagian kaki dan tangan korban masih kaku. Dia juga masih kayak trauma, sehingga kami masih belum bisa mengumpulkan klarifikasi (keterangan)," jelasnya.
Pihak sekolah memberikan pendampingan psikologis lantaran AD menyaksikan korban tersetrum.
Baca juga: Pelatih Paskibra Kabupaten Sikka Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Pencabulan, Korbannya Siswa SMA
Sementara itu, Kapolsek Cawas, AKP Umar Mustofa, menyatakan korban dibawa ke rumah sakit dalam kondisi meninggal.
"Jadi di RJP (resusitasi jantung paru), tidak bisa lagi. Sehingga dimungkinkan meninggal sebelum sampai RS," bebernya.
Meski pihak keluarga tak membuat laporan, namun polisi tetap memeriksa sejumlah saksi dan memasang garis polisi di kolam sekolah.
"Kami dari Polsek masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan, yang sudah diperiksa 6 orang di lokasi," tandasnya.
Kepsek akan Perbaiki Kolam
Kepala Sekolah SMAN 1 Cawas, Arik Sulistyorini, menyatakan insiden tewasnya FN berada di luar kuasa guru.
Menurutnya instalasi listrik di kolam sudah ada sejak 20 tahun.
"Kejadian itu di luar kuasa sekolah. Mohon maaf, sekolah bukan mau cuci tangan, cuman kami memang tidak menyangka bakal terjadi kejadian seperti itu. Semua kejadian tidak terduga," ucapnya.
Pihak sekolah akan melakukan evaluasi dan instropeksi diri.
Baca juga: Alasan Keluarga Ketua OSIS di Klaten Tak Buat Laporan Polisi, Korban Tewas Tersetrum di Kolam
Perbaikan kolam juga akan dilakukan setelah garis polisi diambil.
"Nanti kolam akan ada pendangkalan. Lalu jaringan listrik juga akan dibenahi dan berkoordinasi dengan PLN," ucapnya.
Keamanan kolam akan ditingkatkan dengan memberikan tulisan peringatan dan pembuatan pagar.
"Kami siap dan terbuka menerima saran serta masukan untuk perbaikan sekolah dari pihak manapun," pungkasnya.
Kesaksian Teman Korban
Salah satu teman korban, Z (17), mengaku menyesal dengan perbuatannya yang berujung pada kematian FN.
Awalnya, Z dan teman-teman lain ingin memberikan kenangan di hari ulang tahun korban.
"Kami tidak ada niatan untuk mencelakai Fajar, itu terjadi secara spontan, hanya ingin merayakan ulang tahun."
"Kejadiannya cepat sekali, tidak sampai lima menit. Kami tak menyangka, bingung, dan kaget kalau ternyata di kolam ada aliran listrik," ungkapnya, Selasa (9/7/2024), dikutip dari TribunJogja.com.
Saat kejadian, Z termasuk satu di antara 4 orang yang menceburkan korban ke kolam sedalam 1,7 meter.
Baca juga: Terungkap Ketua OSIS di Cawas yang Tewas Tersetrum Belum Sempat Dapat Pertolongan RS
Korban diceburkan dalam kondisi badan penuh dengan tepung.
Z menjelaskan korban sempat bercanda dengan teman-teman saat berada di dalam kolam.
Namun, saat korban berusaha naik ke permukaan tiba-tiba kakinya menginjak kabel dan tersetrum.
"Seketika itu kami panik karena dia tiba-tiba minta tolong kakinya keram. Kami bertiga langsung turun ke kolam berniat membantu. Tapi saat saya coba tarik, tangan saya terasa keram," bebernya.
Dua siswa yang masuk ke kolam untuk menolong juga tersetrum listrik.
Setelah listrik dipadamkan, kondisi korban lemas sedangkan dua siswa hanya mengalami kram.
Setelah korban dinyatakan tewas, Z dan teman-teman lain mendatangi orang tua korban dan meminta maaf.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kondisi 1 Siswa SMAN 1 Cawas Jateng Ikut Tersetrum di Kolam, Menangis Histeris Tahu Fajar Meninggal
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJogja.com/Dewi Rukmini)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.