Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Pencarian Korban Longsor Tambang Emas Gorontalo: Tidur Penuh Rasa Takut Hingga Cium Bau Busuk

Pratu Rifal mengakui suasana di lokasi longsor sangat begitu buruk, jalan rusak dan kendaraan motor sangat sulit untuk dilalui.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Kisah Pencarian Korban Longsor Tambang Emas Gorontalo: Tidur Penuh Rasa Takut Hingga Cium Bau Busuk
(Foto: Rhendi Umar)
Pratu Rifal Efendi 

TRIBUNNEWS.COM, - Pratu Rifal Efendi mengisahkan proses pencarian jenazah korban longsor di area pertambangan emas ilegal  Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur.

Ia terlihat sangat begitu lelah dan wajahnya masih mengeluarkan keringat. Tak hanya itu celana TNI hingga sepatu boots dipenuhi lumpur.

Kurang lebih 4 hari, Pratu Rifal Efendi berada di lokasi longsor daerah pertambangan di Desa Tulabolo Timur.

Baca juga: Lokasi Longsor Suwawa Gorontalo Rentan terhadap Pelapukan & Erosi, Terutama saat Cuaca Ekstrem




Dia menjadi bagian dalam Tim Sar Gabungan mencari warga yang tertimbun longsor.

Pratu Rifal mengakui suasana di lokasi longsor sangat begitu buruk, jalan rusak dan kendaraan motor sangat sulit untuk dilalui.

"Rusak sekali memang jalannya, kami juga mengalami kesulitan," jelasnya Sabtu dikutip TribunGorontalo, Santu (13/7/2024)

Kata Pratu Rifal, di lokasi longsor masih banyak jenazah yang belum ditemukan.

BERITA TERKAIT

"Masih banyak memang pak, dan kemarin kami baru turunkan 3 Jenazah, situasi di sana memang sangat mencekam," jelasnya

Pada proses pencarian, Pratu Rifal pernah melihat langsung proses penggalian dan menemukan jenazah yang sudah bau dan membengkak.

Hal tersebut sangat membuatnya shock.

"Shock memang pak, apalagi lihat kondisi jenazah itu," jelasnya

Selama berada di lokasi longsor, Pratu Rifal mengaku tak pernah tidur enak di tenda.

Paling banyak dipikirannya hanya rasa takut.

"Takut memang pak, mau tidur saja dipenuhi rasa takut, apalagi dengar batu-batu kecil berjatuhan," jelasnya

Namun karena ditugaskan, Pratu Rifal melakukan dengan segenap hati.

"Kami mulai bekerja mencari jenazah sejak jam 7 pagi hingga jam 5 sore, ya semoga kedepan tidak ada lagi musibah seperti ini terjadi," jelasnya.

Cium Bau Busuk

Selain Pratu Rifal, Anggota Tim SAR Angki Hilimi pun tampak kusam saat sampai di Pos SAR Terpadu, Sabtu 13 Juli 2024.

Ia kemudian disambut oleh tim medis untuk mendapatkan vaksin tetanus toxoid.

Pencarian korban longsor tambang emas ilegal Suwawa Gorontalo.
Pencarian korban longsor tambang emas ilegal Suwawa Gorontalo. (Husnul Puhi)

Kepada Tribunmanado.co.id, ia mengatakan sudah naik ke lokasi longsor sejak Selasa 10 Juli 2024. 

Selama empat hari berada di lokasi tambang emas Gorontalo, ia mengatakan menemukan empat jenazah bersama relawan.

"Salah satu jenazah sudah tinggal setengah badan," ujarnya.

Baca juga: Jenazah Selmiayati dan Akuba, Korban Longsor di Gorontalo Diserahkan kepada Keluarga

Ia mengatakan proses pencarian sempat terkendala cuaca buruk yakni hujan deras. 

Pasalnya, sesuai dengan SOP apabila hujan deras terjadi anggota SAR tidak bisa melakukan pencarian

."Kendala paling serius itu cuaca. Karena kami tak diizinkan mencari jenazah saat hujan," ungkapnya.

Untuk mempermudah pencarian korban, ia bersama teman-temannya mengendus bau busuk.

"Kami endus bau busuk kemudian diberi tanda," kata dia. 

"Tanda tersebut nanti kita gali bersama-sama. Karena rata-rata jenazah sudah dalam kondisi membusuk," ungkapnya. 

Angki pun mengatakan medan di lokasi longsor sangatlah berat. 

"Ada beberapa longsor susulan yang membuat kami kesulitan mencari para korban," tegas dia. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas