Leon Kisahkan Detik-detik Longsor di Gorontalo Tewaskan 27 Korban, Suara Gemuruh Dikira Banjir Biasa
Lokasi pertambangan memang sering terdengar suara gemuruh dari gunung terutama saat hujan lebat. Penambang mengira gemuruh itu pertanda banjir biasa.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, GORONTALO - Bencana longsor melanda tambang emas ilegal di Suwawa, Provinsi Gorontalo mengakibatkan sejumlah titik bor (tibor) hancur lebur.
Longsor terjadi pada Minggu (7/7/2024) dini hari itu meninggalkan puing-puing bekas kamp para penambang.
Ratusan orang jadi korban keganasan gunung di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Kejadian longsor ini dinilai sebagai peristiwa paling parah dalam sejarah pertambangan Suwawa sejak tahun 1994.
Baca juga: 4 Penambang Selamat dari Longsor Tambang Emas Suwawa Gorontalo: Mau Kerja Tapi Hujan Terus
Salah seorang penambang, Leon Nasir menceritakan detik-detik kejadian sebelum longsor menerpa puluhan pemukiman di titik bor 3 itu.
Cerita Leon ini berdasarkan cerita yang didengarnya dari berbagai keluarga korban.
"Pada Sabtu (6/7/2024) malam hari, memang kondisi di sini sedang hujan lebat. Suara gemuruh dari gunung sering terdengar," ungkap Leon saat ditemui TribunGorontalo di titik bor 1 tambang Suwawa, Rabu (10/7/2024) malam.
Menurut pengakuan Leon, lokasi pertambangan itu memang sering terdengar suara gemuruh dari gunung terutama saat hujan lebat.
Suara gemuruh itu dinilai oleh masyarakat penambang sebagai tanda akan datangnya banjir.
Karena itu, para penambang tak berpindah tempat dari kamp mereka.
Para penambang salah memperkirakan soal kejadian longsor.
"Mungkin mereka para korban ini terkecoh, dan tak tahu akan terjadi longsor. Karena di sini tiap kali gemuruh dari gunung dan hujan lebat pasti akan banjir. Ini sesuai dengan pengalaman saya selama 30 tahun menambang di sini," kata Leon.
Pantauan TribunGorontalo.com, seluruh area titik bor 3 tambang emas kini rata dengan tanah.
Baca juga: Korban Selamat Longsor Tambang di Gorontalo Ceritakan Detik-detik Terjadinya Bencana
Sepeda motor, pakaian, hingga alat-alat tambang hancur tak bersisa.
Permukiman warga turut dilibas material longsor berupa bebatuan besar, pepohonan, hingga lumpur.
Hingga Rabu (10/7/2024) malam, suara gemuruh longsor itu masih terdengar, dibarengi bebatuan kecil sering berjatuhan dari atas gunung.
Diketahui, longsor terjadi di area tambang emas ilegal pada Sabtu (6/7/2024) malam hingga Minggu (7/7/2024) subuh.
Lokasi kejadian berada di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango. Berjarak sekitar 50 kilometer dari ibu kota Provinsi Gorontalo.
Kepala Desa Tulabolo Kambang Maki mengatakan, longsor diawali banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur desa tersebut.
Hingga Jumat 12 Juli 2024, jumlah korban meninggal tercatat 25 orang. Sebanyak 93 orang selamat dan 29 orang dalam pencarian.
Sebagian korban dievakuasi menggunakan helikopter milik Polri.
Evakuasi korban melibatkan tim dari Basarnas bersama puluhan polisi dan prajurit TNI serta relawan.
Proses evakuasi terkendala karena sulitnya akses kendaraan bermotor mencapai lokasi longsor.
Apalagi akibat longsor itu, jembatan penghubung antara lokasi tambang dan pemukiman penduduk pun ambruk.
Baca juga: Longsor di Tambang Suwawa Gorontalo, Tim SAR Dibekali Antibiotik hingga Tak Ada Personel Tambahan
Alasan Dihentikannya Proses Pencarian
Sementara itu berdasarkan data sementara, jumlah korban meninggal sebanyak 27 orang dan korban hilang 31 orang.
Pj Gubernur Gorontalo, Rudi Salahudin, mengatakan penghentian operasi pencarian merupakan keputusan bersama dari Pemkab Bone Bolango, Pemprov Gorontalo, Polda Gorontalo, Korem 133/NW, Basarnas, dan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD).
"Dihentikan setelah tujuh hari tanggap darurat operasi pencarian, sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) Basarnas," ucapnya, Jumat (12/7/2024), dikutip dari TribunGorontalo.com.
Menurutnya, kecil kemungkinan korban yang terjebak longsor masih hidup.
Diketahui, longsor terjadi di area tambang emas ilegal pada Sabtu (6/7/2024) malam hingga Minggu (7/7/2024) dini hari.
"Tujuh hari ini sudah tidak efektif lagi, dan juga tidak ada lagi tanda-tanda yang masih hidup," terangnya.
Setelah operasi pencarian ditutup, Pemkab Bone Bolango akan melakukan komunikasi dengan keluarga korban yang hilang.
"Selain itu kita juga sudah sepakati untuk mengundang seluruh keluarga korban, yang berstatus masih dalam pencarian," bebernya.
Pemerintah meminta maaf lantaran proses pencarian kurang maksimal.
"Logistik dan lain sebagainya, keuangan daerah kami sangat terbatas."
"Ini kejadian yang betul-betul di luar kemampuan kami," sambungnya.
Lokasi longsor berjarak sekitar 50 kilometer dari Gorontalo.
Kepala Desa Tulabolo, Kambang Maku, menjelaskan, longsor terjadi karena hujan intensitas tinggi.
Proses pencarian melibatkan Basarnas dan ratusan personel polisi, TNI serta relawan.
Lokasi longsor sulit diakses menggunakan kendaraan bermotor.
Selain itu, jembatan penghubung antara tambang dan pemukiman ambruk.
Para korban dievakuasi menggunakan helikopter milik Polri.
Identitas Korban Longsor
Berikut daftar korban meninggal longsor tambang:
1. Fatma Afita/ P/40 Thn
2. Dewa Saputra/L/4 Thn
3. Samsiar/L/48 Thn
4. Alfian Manege/L/17 Thn
5. Lukman/L/
6. Alfian Mamonto/L/28 Thn
Baca juga: Longsor di Tambang Suwawa Gorontalo, Tim SAR Dibekali Antibiotik hingga Tak Ada Personel Tambahan
7. Rahmat Nurhamidi/L/21 Thn
8. Rina Muhammad/P/50 Thn
9. Ramlah Kumuria/L/40 Thn
10. Rudin Kunye /L/55 Thn
11. Mr X: (Rizaldi Abdullah L/29 Th, Pentadio Timur)
12. Hendra Pakaya L/30 Thn
13. Pandris Uno L/47 Thn
14. Roy Kushina:L/22 Thn
15. Arjun Djafar : L/22 Thn
16. Risno.Jafar:L/48 Thn
17. Hamdan Moh.Kango/L/50 Thn
18. Aprianto Yusuf:L/
19. Mr. X: (Ka Pulu)
20. Ipen Towalu L/48 Th Pilohayanga
21. Kevin Pakaya L/17 Th Asparaga
22. Samsir Tohopi L/36 Th Bulota Limboto
23. Sarinda Igi Risa:P/42 Thn
24. Mr. X
25. Mr. X
26. Mr. X
27. Mr. X
31 Orang Dalam Pencarian
1. Hartati Ibrahim:P/
2. Rinko Mutato:L/
3. Amran Lakoro:L/
4. Royan:L/
5. Sarif Usman/L/45 Thn
6. Saeful Kadoli/L/48 Thn
7. Isran Jabi :L/41 Thn
8. Moh.Akuba:L/53 Thn
9. Emi Pou:P/26 Thn
10. Usman Kalati:L/39 Thn
11. Joni Husain:L/63 Thn
12. Irianti Nusi:P/35 Thn
13. Sahril Lahay:L/22 Thn
14. Hendry Lukun:L/30 Thn
15. Rezky Hubu:L/18 Thn
16. Abdul Ishak Yusuf:L/48 Thn
17. Jefnizaldi Mohune:L/
18. Ariel Mohune:L/
19. Simin Isa:L/43 Thn
20. Zulkifli Isa:L/23 Thn
21. Zulkarnain S.Isa:L/21 Thn
22. Anjas:L/23 Thn
23. Arman Rauf:L/22 Thn
24. Rizki Rauf :L/17 Thn
25. Delvia Wartabone P/37 Thn
26. Risky Saputra Ipango L/22 Th
27. Rolis Atiki L/43 Th
28. Don sadu L/50 Th
29. Sri Yulfina Mopoliwu P/20 Th,Ds. Permata Kec.Bone Tibor 17
30. Jamaludin Tomaili L/22 Th, Ds Alo Tombulilato Tibor 17
31. Ali Mohamad Duhali L/21 Th Tuminting.
(TribunGorontalo.com/Husnul/Herjianto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.