Pencarian Korban Longsor di Gorontalo Resmi Dihentikan, Pemkab Bone Bolango Dirikan 2 Posko
Operasi pencarian korban longsor tambang emas di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo dihentikan pada Sabtu (13/7/2024). Total korban meninggal 27 orang.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Tim SAR gabungan menutup operasi pencarian korban longsor tambang emas di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo pada Sabtu (13/7/2024), pukul 16.00 WITA.
Penutupan operasi pencarian berbarengan dengan penutupan dapur umum yang dalam sehari dapat memproduksi dua ribu makanan.
Berdasarkan data dari Basarnas, total korban longsor sebanyak 325 orang dengan rincian 27 meninggal, 238 korban selamat dan 15 orang hilang.
Setelah penutupan operasi pencarian, Pemkab Bone Bolango mendirikan dua posko untuk korban longsor tambang ilegal di Suwawa.
Bupati Bone Bolango, Merlan Uloli, menjelaskan dua posko tersebut memiliki fungsi yang beda.
Posko yang terletak di Kantor Desa Poduwoma digunakan untuk pengaduan warga yang masih kehilangan keluarga akibat longsor.
"Posko ini ada dua, yang satu tempat pengaduan bagi keluarga korban yang belum ditemukan dan dikoordinir oleh kepala desa," paparnya, Sabtu (13/7/2024), dikutip dari TribunGorontalo.com.
Sementara posko yang didirikan di lokasi longsor untuk pemantauan.
"Ada juga posko pemantauan masyarakat yang akan naik, jadi setiap masyarakat yang akan naik kami larang," bebernya.
Ia menambahkan, aktivitas tambang ilegal mengakibatkan adanya longsor sehingga pemerintah akan memperketat masalah perizinan tambang.
Menurutnya, aturan untuk para penambang harus ditaati agar kejadian serupa tak terjadi.
Baca juga: Kisah Pencarian Korban Longsor Tambang Emas Gorontalo: Tidur Penuh Rasa Takut Hingga Cium Bau Busuk
Merlan berharap warga yang melakukan aktivitas tambang tidak merusak alam.
"Inikan ada ahlinya, kami tidak ahli. Tapi bagaimana kami tanggung jawab untuk melindungi rakyat kami," tegasnya.
Para keluarga korban diberikan surat pernyataan tertulis agar tidak melakukan penuntutan setelah operasi pencarian dihentikan.
Sebelumnya, Pj Gubernur Gorontalo, Rudi Salahudin, mengatakan penghentian operasi pencarian merupakan keputusan bersama dari Pemkab Bone Bolango, Pemprov Gorontalo, Polda Gorontalo, Korem 133/NW, Basarnas, dan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD).
"Dihentikan setelah tujuh hari tanggap darurat operasi pencarian, sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) Basarnas," ucapnya, Jumat (12/7/2024), dikutip dari TribunGorontalo.com.
Menurutnya, kecil kemungkinan korban yang terjebak longsor masih hidup.
Baca juga: Jenazah Selmiayati dan Akuba, Korban Longsor di Gorontalo Diserahkan kepada Keluarga
Diketahui, longsor terjadi di area tambang emas ilegal pada Sabtu (6/7/2024) malam hingga Minggu (7/7/2024) dini hari.
"Tujuh hari ini sudah tidak efektif lagi, dan juga tidak ada lagi tanda-tanda yang masih hidup," terangnya.
Setelah operasi pencarian ditutup, Pemkab Bone Bolango akan melakukan komunikasi dengan keluarga korban yang hilang.
"Selain itu kita juga sudah sepakati untuk mengundang seluruh keluarga korban, yang berstatus masih dalam pencarian," bebernya.
Pemerintah meminta maaf lantaran proses pencarian kurang maksimal.
"Logistik dan lain sebagainya, keuangan daerah kami sangat terbatas."
Baca juga: Korban Selamat Longsor di Gorontalo Bertambah 7 orang, Korban Tewas Jadi 26 Orang
"Ini kejadian yang betul-betul di luar kemampuan kami," sambungnya.
Lokasi longsor berjarak sekitar 50 kilometer dari Gorontalo.
Kepala Desa Tulabolo, Kambang Maku, menjelaskan, longsor terjadi karena hujan intensitas tinggi.
Proses pencarian melibatkan Basarnas dan ratusan personel polisi, TNI serta relawan.
Lokasi longsor sulit diakses menggunakan kendaraan bermotor.
Selain itu, jembatan penghubung antara tambang dan pemukiman ambruk.
Para korban dievakuasi menggunakan helikopter milik Polri.
Baca juga: Cerita Anak Cari Jenazah Ayah di Lokasi Longsor Tambang Emas Gorontalo Bermodal Bau Parfum
Berikut daftar korban meninggal longsor tambang:
1. Fatma Afita/P/40
2. Dewa Saputra/L/4 Thn
3. Samsiar/L/48 Thn
4. Alfian Manege/L/17 Thn
5. Lukman/L/
6. Alfian Mamonto/L/28 Thn
7. Rahmat Nurhamidi/L/21 Thn
8. Rina Muhammad/P/50 Thn
9. Ramlah Kumuria/L/40 Thn
10. Rudin Kunye /L/55 Thn
11. Rizaldi Abdullah L/29 Th, Pentadio Timur
12. Hendra Pakaya L/30 Thn
13. Pandris Uno L/47 Thn
Baca juga: Rizal Sempat Tak Percaya Ayahnya Jadi Korban Longsor, Ingat Kata Sang Ayah: Tolong Jemput Mayat Saya
14. Roy Kushina:L/22 Thn
15. Arjun Djafar : L/22 Thn
16. Risno.Jafar: L/48 Thn
17. Hamdan Moh.Kango/L/50 Thn
18. Aprianto Yusuf:L/
19. Mr. X
20. Ipen Towalu L/48 Th Pilohayanga
21. Kevin Pakaya L/17 Th Asparaga
22. Samsir Tohopi L/36 Th Bulota Limboto
23. Sarinda Igi Risa:P/42 Thn
24. Selmiyati Pou, P/ 27 tahun Bone Bolango.
25. Mohamad Akuba, L/53 tahun, Pohuwato.
26. Mr X.
27. Mr. X
Sebagian artikel telah tayang di TribunGorontalo.com dengan judul Pencarian Korban Longsor Tambang Suwawa Gorontalo Dihentikan, Dapur Umum Ditutup Sejak Sabtu Siang
(TribunSolo.com/Mohay) (TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu/Fernandes Siallagan)