Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kondisi Korban Dugaan Bullying di Cianjur, Dianiaya hingga Sempat Tak Bisa Berjalan

Inilah fakta terbaru soal kasus siswi SMP Negeri di Cianjur, Jawa Barat yang diduga jadi korban perundungan atau bullying.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Kondisi Korban Dugaan Bullying di Cianjur, Dianiaya hingga Sempat Tak Bisa Berjalan
TRIBUNJABAR.ID/FAUZI NOVIANDI
AD korban perundungan di SMPN 1 Sindangbarang usai menjalani pemeriksaan di Klinik Saraf dan hendak dibawa ke ruang inap di RSUD Cianjur, Senin (22/7/2024). 

Diwartakan sebelumnya, paman korban, Y (35) menuturkan, korban alami luka memar di bagian pinggulnya.

"Saat kejadian korban pulang sekolah mengeluhkan sakit buang air kecil, karena ada pemukulan hingga terjatuh dan mengenai tulang ekor,"

"Karena sakit, orang tua AD membawanya ke rumah sakit di Sukabumi," ucapnya, dikutip dari TribunJabar.id.




Korban pun kini sudah pulang dari rumah sakit dan menginap di rumah Y.

Meski begitu, AD masih merasakan sakit dan trauma serta tak ingin bersekolah lagi.

"Saat ini korban ada di rumah saya, korban masih sering merasakan sakit, tidak bisa tidur juga dan trauma serta tidak ingin sekolah lagi karena takut," ucapnya.

Y menambahkan, keponakannya kembali akan menjalani pemeriksaan di RSUD Cianjur didampingi oleh Disdikpora Kabupaten Cianjur.

BERITA TERKAIT

"Besok juga Pak Kabid SMP Disdikpora akan ke SMPN 1 Sinbangbarang, mungkin lebih jelasnya besoknya. Sekarang saya terus melalukan komunikasi dengan orangtua korban," katanya.

Dinas Pendidikan Turun Tangan

Sebelumnya, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpoda) Kabupaten Cianjur akan segera turun ke lapangan terkait kasus ini.

Kabid SMP Disdikpora Cianjur, Helmi Halimudin mengonfirmasi hal tersebut.

Baca juga: Perundungan Siswi Baru di SMPN 1 Sindangbarang Cianjur, Korban Alami Trauma dan Dirawat di RS

Kepada TribunJabar.id, ia juga sudah mendapatkan informasi soal adanya dugaan perundungan saat MPLS ini.

"Kami sudah mengonfirmasi ke pihak sekolah, saya akan turun langsung ke sekolah besok untuk menanyakan kronologis lengkapnya seperti apa," kata Helmi saat dikonfrimasi.

Ia juga tak membenarkan adanya tindak kekerasan perundungan di sekolah, apalagi sampai membuat korban terluka.

Padahal, pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran terkait MPLS yang harus bebas dari perundungan dan kekerasan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas