Tewas Jelang Ultah, Mahasiswi yang Kecelakaan Hindari Klitih Sempat Minta Kado: Pa, Mau Sepatu
Ulfiyah Fadhila Abdul (21), mahasiswi di Yogyakarta tewas kecelakaan setelah menghindari klitih. Korban meninggal dunia beberapa hari menjelang ultah.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Ulfiyah Fadhila Abdul (21), mahasiswi Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, tewas menjelang hari ulang tahunnya.
Ulfiyah akan berulang tahun ke-22 pada Sabtu (27/7/2024).
Namun takdir berkata lain. Beberapa hari menjelang ulang tahunnya, Ulfiyah mengalami kecelakaan hingga kehilangan nyawanya.
Dari keterangan polisi, korban mengalami kecelakaan setelah menghindari orang yang mengayunkan senjata tajam di Jalan Kusumanegara, Kota Yogyakarta, Sabtu (20/7/2024).
Sebelum tewas, Ulfiyah sempat mengingatkan sang ayah mengenai hari ulang tahunnya.
Bahkan, Ulfiyah yang merupakan warga Kelurahan Mongkonai Barat, Kecamatan Kotamobagu Barat, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara itu, sempat meminta hadiah ulang tahun berupa sepatu.
"Sempat bilang, 'Pa jangan lupa ya hadiah ulang tahun. Mau sepatu', saya jawab, 'Iya pasti dibelikan,'" kata ayah Ulfiyah, Ridwan Abdul, kepada TribunManado.co.id, Kamis (25/7/2024).
Ridwan menuturkan sejak kecil Ulfiyah itu memang manja kepadanya.
Meski berat kehilangan sang putri untuk selama-lamanya, namun Ridwan mengaku sudah ikhlas.
"Secara hakikat anak ini Allah titipkan ke kami (orang tua), dan sekarang sudah diambil."
"Secara ke dalam (hati) ada rasa memberontak, tapi kami harus kuat, ikhlas," kata Ridwan.
Baca juga: Mahasiswi di Jogja Tewas setelah Hindari Pelaku Klitih, Polisi Sebut Ada 2 Orang Ngamuk Bawa Sajam
Sempat Tak Tahu Putrinya Meninggal
Ridwan melanjutkan, ia sempat tak mengetahui kejadian meninggalnya sang putri.
Sebab, saat kejadian, ia yang bekerja sebagai anggota polisi kehutanan tengah berada di hutan.
Ia juga sudah beberapa hari tidak bertukar kabar dengan anaknya lantaran susah sinyal.
Pada hari kelima di hutan, Ridwan mengaku bisa mendapatkan jaringan dan langsung menelepon Ulfiyah.
Namun, tak ada respons. Beberapa saat kemudian ia dihubungi pimpinannya untuk langsung pulang ke rumah.
"Tim saya memang tidak menyampaikan kejadiannya, karena menjaga mental saya. Nanti hari kelima diminta pimpinan untuk turun," katanya.
Setibanya di rumah, Ridwan pun syok, hatinya tersayat, harus menerima kenyataan putrinya meninggal dunia.
"Tidak sempat menguburkan, saya sampai baru diberitahu kakak saya. Setelah tahu, saya langsung menuju makam," ungkapnya.
Kronologi Kejadian
Melansir TribunJogja.com, Ulfiyah tewas setelah sepeda motor yang dikendarainya bersama teman prianya menabrak beton taman pembatas jalan di Jalan Kusumanegara.
Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Sujarwo, mengatakan insiden itu merupakan kecelakaan tunggal.
"Itu kecelakaan tunggal, sepeda motor korban yang menabrak taman pembatas jalan pada pukul 01.30 WIB," katanya, Kamis.
Kejadian ini viral setelah video ayah Ulfiyah menangis histeris mengetahui putrinya tewas, beredar.
Baca juga: Sosok Mahasiswi Jogja Tewas Diduga Korban Klitih, Ulfiyah Fadhila Dikenal Sopan dan Agamis
Dari narasi yang beredar di media sosial, warganet menyebut korban dan rekannya mengalami kecelakaan karena saat itu berusaha menghindari aksi klitih.
Sebagai informasi, klitih merupakan sebutan tindak kekerasan jalanan yang biasa menyerang korban secara acak.
Terpisah Kapolesta Yogyakarta, Kombespol Aditya Surya Dharma mengatakan, kecelakaan bermula saat Ulfiyah bersama rekan prianya berinisial MSR melintas di Jalan Kusumanegara mengendarai sepeda motor.
"Melaju di Jalan Kusumanegara menghindari orang dan menabrak pembatas jalan," kata Aditya saat ditemui di Polresta Yogyakarta, Kamis, dikutip dari Kompas.com.
Ulfiyah sempat dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan, namun setelah beberapa hari meninggal dunia.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan penyidikan, didapatkan keterangan, korban dan rekan prianya menghindari dua orang yang berada di tengah Jalan Kusumanegara.
Satu dari dua orang itu terlihat membawa senjata tajam.
"Termonitor 2 orang dengan 1 menggunakan sajam yang berteriak-teriak di tengah jalan kepada masyarakat pengguna jalan akan melewati," ungkapnya.
Melihat itu, MSR berupaya menghindar dengan cara menambah kecepatan dan melintas kedua orang itu dari arah kiri.
Namun, MSR tidak bisa mengendalikan kendaraannya, sehingga menabrak pembatas jalan dan mengalami luka-luka.
"Di mana yang korbannya atau yang dibonceng itu mengalami luka parah di bagian kepala dan meninggal beberapa hari kemudian," terangnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Ridwan Ayah dari Mahasiswi Sulut Fadhila Abdul yang Meninggal di Yogyakarta: Allah Titip ke Kami
Dan di TribunJogja.com dengan judul Diduga Panik Dihadang Pelaku Klitih di Jogja, Seorang Mahasiswi Alami Kecelakaan Lalu Meninggal
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunManado.co.id/Diki Cahya Mulya Gobel, TribunJogja.com/Miftahul Huda, Kompas.com/Wisang Seto Pangaribowo)