Namanya Tertulis di Dinding Rumah Penemuan Kerangka Ibu & Anak, Mudjoyo Sang Suami Diperiksa Polisi
Ternyata Mudjoyo sudah pergi dari rumah yang ditempati Iguh sejak tahun 2015 atau 9 tahun lalu.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Mudjoyo Tjandra (64) diperiksa polisi buntut ditemukannya jenazah istrinya Iguh Indah Hayati (55) dan putrinya Elia Immanuel (24) di dalam rumah, Senin (29/7/2024) lalu.
Iguh dan Elia saat itu ditemukan dalam kondisi sudah tinggal kerangka di dalam rumah yang tampak tak terawat.
Keduanya diduga sudah meninggal sejak 6 tahun lalu.
Modjoyo, suami Iguh adalah orang yang pertama kali menemukan jasad kedua korban.
Baca juga: Coretan Dinding Ibu-Anak di Bandung Barat sebelum Jadi Kerangka, Beri Pesan ke Suami jika Nikah Lagi
"Iya (suaminya jadi saksi), untuk sementara kita masih mencari keterangan," ujar Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto saat dikonfirmasi, Rabu (30/7/2024).
Menurut pengakuannya, Mudjoyo berkunjung ke rumah Iguh dan Elia karena setelah lama tak bertemu karena pisah rumah.
Dari keterangan Mudjoyo itu juga terungkap fakta baru soal kepergiannya dari rumah TKP.
Ternyata Mudjoyo sudah pergi dari rumah yang ditempati Iguh sejak tahun 2015 atau 9 tahun lalu.
Ia pergi dari rumah Iguh karena pisah rumah namun tanpa proses perceraian.
"Menurut keterangannya masih pisah rumah, belum ada perceraian dan memang (suami) keluar dari rumah ini semenjak tahun 2015," katanya.
Sebelumnya beredar kabar suaminya itu meninggalkan rumah karena sudah bercerai sejak 2018 lalu.
Setelah penemuan kerangka tersebut, Mudjoyo tidak langsung kembali lagi ke tempat asalnya karena harus menjalani pemeriksaan hingga kasus penemuan kerangka ibu dan anak itu menjadi terang benderang.
Baca juga: Isi Pesan di Dinding Rumah Tempat Kerangka Ibu dan Anak Ditemukan: Aku Hanya Minta Uang Sekolah
Selama menjalani pemeriksaan, Mudjoyo tinggal di rumah keluarganya di sekitar Bandung Barat.
"Ada di sekitar sini (suaminya) karena memang ada keluarganya yang tinggal di sini. Jadi kita tetap masih terus melakukan pemeriksaan-pemeriksaan," ucapnya.
Sosok Mudjono Disebut Dalam Curhatan Kedua Korban
Sebelum ditemukan tewas, Iguh dan Elia sempat meninggalkan coretan dinding berisi curhatan.
Kini coretan dinding tersebut di rumah TKP itu pun dijadikan barang bukti.
Coretan berisi curhatan itu dibuat kedua korban di dua lokasi berbeda.
Ada tulisan yang dibuat di bagian dinding di ruang tamu dan sebagian ada yang di kamar tempat ibu dan anak tersebut meninggal dunia.
Dalam curhatan tersebut, Iguh Indah Hayati menyebut nama suaminya Mudjoyo Tjandra, permasalahan rumah tangga hingga wasiat dan permintaan terakhirnya kepada warga.
Dalam tulisan itu Iguh Indah Hayati juga menjelaskan bahwa rumahnya adalah haknya.
Baca juga: Kerangka Ibu dan Anak Ditemukan Suami, Pisah Rumah Sejak 2015, Baju dan Sisa Air jadi Barang Bukti
Ia memilih mewakafkan rumahnya un"uk warga Tanimulya untuk warga RT 10.
Bahkan Iguh juga mengungkap permintaan terakhirnya kepada Pak RT meminta tolong agar menagih rumah tersebut jika tidak diserahkan oleh Mudjoyo Tjandra.
“Kalau Mudjoyo Tjandra tidak menyerahkan untuk didirikan mesjid di tempat ini, berarti sudah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya untuk warga RT 10. Pak RT tolong tagih rumah ini dan harus jadi mesjid atas kematian saya," tulisnya.
Iguh menyinggung agar warga menerima rumahnya dari suaminya Mudjoyo Tjandra.
Jika Mudjoyo Tjandra merebut hak atas rumahnya itu, ia menyebut suaminya berbuat jahat.
Selain wasiat, hal yang jadi sorotan, isi curhatan tersebut juga mengisyaratkan permasalahan dengan suaminya Mudjoyo Tjandra.
Iguh menyinggung masalah rumah tangganya soal suaminya jika telah menikah.
"Jikalau kau menikah lagi, aku harap kau jangan menyakiti istri ketiga mu nanti. Aku lihat kau sudah meminang istri baru lagi kan?”
"Yang dari Ciamis yang photo bersamamu itu. Dipasang di FB Hendra Setiawan. Di kolom komentar tertulis mengingat karena kau pernah gagal menjalani hubungan pada istri ke 1 mu yang bernama Leony Maria Theressia," tulisnya.
Selain Iguh, Elia Immanuel (24) sang anak juga diduga membuat tulisan berisi curhatannya.
Ia menyinggung keinginan dan cita-citanya yang tinggi telah pupus.
Elia curhat tentang sikap sang ayah saat dirinya minta uang sekolah.
"Aku hanya minta uang sekolah tapi kau seperti itu. Katanya raihlah cita-citamu setinggi langit, tapi kau tidak dukung aku dengan biaya sekolah."
"Maafkan aku tidak bisa menjadi anak yang sempurna karena manusia tidak ada yang sempurna. Termasuk istrimu aja kau tinggalkan karena kau menuntut dia menjadi sangat sempurna. Tapi ketahuilah, hanya tuhan yang sempurna," tulis Elia.
Tulisan-tulisan tersebut diduga kuat curhatan atas masalah yang dialami oleh ibu dan anak tersebut.
Namun hingga saat ini polisi belum bisa memberikan kesimpulan.
"Untuk sementara, kita tidak bisa menyimpulkan, jadi mohon waktu. Sebenarnya sudah ada dan kita bisa menyimpulkan, tapi itu tadi, kita harus tahu dulu penyebab kematian," katanya.
Oleh karena itu kepolisian turut memerika suami korban Iguh, Mudjoyo Tjandra menjadi saksi dalam kasus kematian korban.
Keterangan Warga
Sebelumnya, terjadi penemuan kerangka di dalam rumah yang kondisinya tidak terawat tersebut sempat menggegerkan warga setempat.
Warga geger hingga berkumpul di sekitar lokasi saat polisi melakukan evakuasi dua kerangka ibu dan anak tersebut.
Ibu dan anak itu tewas mengenaskan tinggal kerangka di rumahnya di Kompleks Tanimulya Indah, RT 10/15, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Namun, penemuan kerangka mereka baru ditemukan warga pada Senin (29/7/2024) lalu.
Menurut pemeriksaan forensik, diperkirakan kedua korban ibu dan anak itu meninggal 6 tahun lalu atau pada tahun 2018.
Kapolsek Padalarang AKP Kusmawan mengatakan, kerangka ibu dan anak itu ditemukan di tempat tidur.
Kusmawan mengatakan, kedua korban selama ini mengunci diri atau dikunci di dalam rumah milik mereka. Sehingga, pintunya harus dijebol.
"Jadi, selama ini ibu dan anak itu tidak berkomunikasi dengan warga setempat, termasuk dengan suaminya," ucapnya.
Sementara itu tetangga pun mengira Iguh dan Elia pindah rumah.
Menurut seorang warga bernama Wawan Sutisna menjelaskan, warga setempat tidak mencurigai ada sesuatu yang salah dengan Iguh Indah dan Elia.
Selama ini, tetangga mengira bahwa ibu dan anak tersebut sudah berpindah dan rumahnya dalam keadaan kosong.
Pasalnya, rumah tersebut dipenuhi tumbuhan liar, cat yang sudah pudar, serta lampu yang selalu mati.
"Kalau kata warga rumah ini sudah kosong, penghuninya sudah lama tidak keluar," tutur Wawan.
"Jadi warga setempat tahunya sudah pindah dan mereka juga tidak mengetahui ada orang di sini karena lampunya juga sudah lama mati," imbuhnya.
Sementara itu, tetangga bernama Ai Suryati (54) menuturkan, ia bertemu dengan korban terakhir kali sebelum pandemi COVID-19.
"Terakhir ketemu sebelum Corona, saya lupa tahunnya, itu pun tidak sama sekali ngobrol, kalau mau kerjanya juga hanya lewat saja," ujarnya saat ditemui di lokasi, Senin.
Selaras yang diucapkan Wawan, Ai mengira Indah dan Ela selama ini telah berpindah rumah.
Dirinya juga pernah mendengar kabar bahwa korban meminta surat pindah ke RT dan RW setempat.
Terlebih, warga sekitar tidak pernah ada yang mencium bau mayat dari kediaman korban.
Keyakinan warga terkait kepindahan Indah dan Ela ini juga diperkuat karena adanya tulisan "rumah dijual" di bangunan tersebut.
Menurut Ai, sempat ada beberapa kali orang menanyakan terkait dijualnya rumah itu.
Selain itu, tetangga yang rumahnya tepat di samping kediaman korban, Nanda (25) mengungkapkan bahwa selama ini dirinya mengira rumah itu tidak berpenghuni.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sosok Suami Kerangka Ibu dan Anak di Bandung Barat Diperiksa Polisi, Terkuak Alasan Pergi dari Rumah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.