Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Orang Tua Anak di Daycare Bongkar Sikap Meita Irianty: Dianggap Angin Lewat

Di mata orang tua yang menitipkan anaknya di daycer Wensen School Indonesia di Depok, Meita Irianty dikenal angkuh.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Nuryanti
zoom-in Orang Tua Anak di Daycare Bongkar Sikap Meita Irianty: Dianggap Angin Lewat
Kompas.com/Twitter
Kolase foto Meita Irianty, tersangka kasus penganiayaan dua balita di Depok. -- Di mata orang tua yang menitipkan anaknya di daycer Wensen School Indonesia di Depok, Meita Irianty dikenal angkuh. 

TRIBUNNEWS.COM - Orang tua yang menitipkan anaknya di daycare Wensen School Indonesia di Depok, Jawa Barat, membongkar sikap Meita Irianty.

Pemilik daycare sekaligus influencer parenting itu dikenal angkuh.

"Menurut pengakuan ayah salah satu korban ke Bareskrim Polri, pelaku orangnya angkuh," kata tim kuasa hukum korban, Fathia Fairuza di Mapolres Metro Depok, Jumat (2/8/2024), dilansir TribunnewsDepok.com.

Fathia menuturkan, setiap kali kliennya mengantar sang anak ke daycare tersebut, Meita tak begitu peduli.

Meita juga disebut tak pernah menyapa orang tua yang mempercayakan anak mereka kepadanya.

"Kalau ketemu jarang menyapa, dianggap angin lewat begitu. Dia tidak pernah menyapa orang tua yang menyekolahkan anak di situ," jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan pemilik bengkel yang berada di samping daycare, Puryanto.

Berita Rekomendasi

"Orangnya jarang menyapa kalau ke sini," ujarnya saat ditemui di Harjamukti, Selasa (30/7/2024).

Dijelaskan Puryanto, Meita beberapa kali mendatangi bengkelnya untuk memperbaiki mobil.

Dari pertemuan itu, Puryanto menyimpulkan Meita orang yang tidak ramah.

"Kalau tidak salah ingat dua kali dia bawa mobilnya ke sini. Kesan saya sih orangnya tidak ramah dan agak sombong," ungkapnya.

Baca juga: Alasan Pemilik Daycare Meita Irianty Aniaya Dua Balita: Sebut Korban Nakal dan Rewel

Perlakukan Guru seperti Pembantu

Tabiat Meita sebelumnya juga dibongkar Ririn (bukan nama sebenarnya), guru di daycare milik Meita.

Ririn mengaku digaji Rp 250 ribu per minggu.

Namun, menurutnya, gaji itu tidak sesuai dengan beban pekerjaan yang harus ditanggung guru di daycare Meita.

Ririn menyebut, guru di daycare tersebut diperlakukan layaknya pembantu.

"Kenapa kami bilangnya selayaknya diperlakukan pembantu, karena tidak sesuai dengan jobdesk kami," katanya kepada Kompas.com, Rabu (31/7/2024).

"Pada saat interview kerja, jobdesk kami sebagai guru dan pengasuh. Bukan pembantu atau ART dia pribadi. Tapi, kami dilingkupi ART pribadinya dan ART di sekolah," sambungnya.

Meita, kata Ririn, kerap menyuruh para guru membersihkan kulkas, kamar mandi, mencuci baju dan gorden.

Semua pekerjaan itu, lanjut Ririn, tidak sebanding dengan gaji yang para guru terima setiap minggunya.

"Kalau untuk gaji, enggak sepadan banget. Karena kami juga melingkupi semuanya."

"Karena bukan jadi guru dan pengasuh saja, kami jadi pembantu jadi ART," tandasnya.

Aniaya 2 Balita

Dari 10 anak yang dititipkan di daycare tersebut, dua di antaranya menjadi korban penganiayaan.

Meita terekam kamera CCTV menganiaya balita berinisial MK (2) dan bayi berusia 9 bulan.

Baca juga: Influencer Meita Irianty Penganiaya Anak di Daycare Sakit, Polisi Bantarkan Tersangka ke RS Polri

Akibat penganiayan itu, MK masih mengalami trauma, sedangkan bayi 9 bulan mengalami pergeseran tulang di bagian kaki akibat dibanting.

Dalam rekaman CCTV yang diterima Kompas.com, MK yang saat itu menangis, sedang bersama bocah lainnya di sebuah ruangan.

Kemudian, seseorang yang diduga Meita masuk ke ruangan tersebut.

Meita Irianty kini telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan balita. Dirinya juga telah mengakui perbuatannya. (tRIBUNNEWSbOGOR)
Meita Irianty kini telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan balita. Dirinya juga telah mengakui perbuatannya. (TribunnewsBogor.com)

MK langsung memeluk kaki kiri Meita sambil menangis histeris.

Namun, tanpa sebab pasti, Meita langsung menganiaya MK hingga bocah itu terjatuh.

Meita kemudian meninggalkan MK bersama satu bocah di dalam ruangan itu.

Dalam kasus ini, polisi menemukan tiga video kekerasan berbeda.

Di hadapan polisi, Meita mengakui dirinya menganiaya balita sebagaimana yang terekam dalam CCTV.

Ia berdalih khilaf saat menganiaya balita yang dipercayakan kepadanya.

"Kalau motifnya sementara kami sudah tanyakan, yang bersangkutan menyatakan khilaf," ujar Arya.

Namun, pihak kepolisian masih akan mendalami motif lain Meita menganiaya balita.

Diketahui, kasus penganiayaan pemilik daycare ini dibongkar oleh mantan pegawai Meita berinisial A.

A mengadukan aksi kekerasan yang dilakukan mantan bosnya kepada orang tua korban.

Adapun peristiwa penganiayaan terjadi pada 10 Juni 2024.

"Kasus daycare ini kejadiannya sebenarnya tanggal 10 Juni, jadi sudah satu bulan yang lalu. Terus tanggal 24 Juli itu dilaporkan salah satu staf yang ada di daycare."

"Kebetulan beliau ini sudah resign dan melaporkan kepada orang tua korban bahwa anaknya empat dilakukan kekerasan oleh pemilik daycare," kata Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana, Rabu, dilansir TribunJakarta.com.

Kasus ini kemudian ramai menjadi perbincangan publik setelah video penganiayaan yang dilakukan pemilik daycare, viral di media sosial.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribundepok.com dengan judul Tega Aniaya Anak Balita di Wensen Daycare, Meita Irianty Dikenal Angkuh

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunnewsDepok.com/Hironimus Rama, Kompas.com/Baharudin Al Farisi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas