Update Penemuan Kerangka Ibu dan Anak: 11 Saksi Diperiksa, Pesan Kematian Ditemukan di Flashdisk
Polisi masih menyelidiki kematian ibu dan anak yang ditemukan tinggal kerangka di sebuah rumah di Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 11 saksi telah diperiksa untuk mengungkap penyebab kematian ibu dan anak yang ditemukan tinggal kerangka di Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Kerangka ibu dan anak ditemukan tergeletak di kasur yang berbeda pada Senin (29/7/2024).
Diduga kerangka tersebut merupakan penghuni rumah bernama Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Immanuel (24).
Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, mengatakan para saksi yang diperiksa mulai suami korban, ketua RT, ketua RW hingga nama-nama yang tertulis di tembok.
Penyidik juga menganalisis pesan yang ada di flashdisk, buku, hingga tembok.
"Sedang kita bandingkan apakah sama atau tidak," ungkapnya, Jumat (2/8/2024), dikutip dari TribunJabar.id
Menurutnya, ada kesamaan antara keterangan para saksi hingga pesan yang ditulis korban.
Namun, penyidik belum dapat menyimpulkan penyebab kematian dan masih melakukan penyelidikan.
"Tapi yang jelas yang paling utama adalah kita harus bisa menentukan bahwa kerangka jenazah tersebut merupakan ibu dan anak yang disangkakan. Jangan sampai nanti kita sudah menyampaikan, ternyata bukan," tuturnya.
Pesan yang ada dalam flashdisk diduga menjadi barang bukti utama untuk mengungkap kematian korban.
Keberadaan flashdisk diketahui setelah penyidik menemukan tulisan di tembok yakni "Warning!!! Cari USB ada 4 USB drive. Aku tulis pesan untuk dibaca pak polisi dalam bentuk web"
Baca juga: Namanya Tertulis di Dinding Rumah Penemuan Kerangka Ibu & Anak, Mudjoyo Sang Suami Diperiksa Polisi
AKBP Tri Suhartanto menjelaskan pesan di flashdisk, buku, serta tembok menggambarkan kekecewaan istri yang ditinggalkan suami.
"Kami sudah memeriksa (USB) dan isinya hampir sama dengan tulisannya yang berada di dinding, buku maupun flashdisk itu," tandasnya.
Terakhir Terlihat Tahun 2018
Ketua RT setempat, Bambang Daryanto, mengaku terakhir bertemu Indah dan anak laki-lakinya pada tahun 2018.
Saat itu Indah kesulitan membayar biaya pendidikan anaknya lantaran ditinggal suami yang bernama Mudjoyo Tjandra.
"Katanya bahwa suaminya (Mudjoyo) sudah tidak menafkahi lagi lah gitu. Terus berinteraksi tak pernah juga."
"Saya ditanya oleh pihak sekolah kenapa anak itu (Elia) tidak datang saat ujian," ungkapnya, Jumat (2/8/2024), dikutip dari TribunJabar.id.
Ketua RT sempat mendatangi rumah Indah untuk memberikan bantuan.
Ia sempat kaget melihat kondisi rumah yang berantakan dan banyak barang berserakan di lantai.
"Saat saya datang ke rumahnya memang masih ada tapi lihat rumahnya sudah dalam keadaan berantakan. Saya tanyakan kalian tidur di sini? Jawabannya iya," ucapnya.
Selang beberapa bulan kemudian, Indah mendatangi rumah ketua RT untuk meminta surat pindah domisili.
Baca juga: Soal Ibu-Anak Tinggal Kerangka: Polisi Telah Periksa 11 Saksi, Suami hingga Nama-nama di Dinding
Sejak saat itu rumah Indah dipasang tulisan 'rumah dijual' dan tak pernah terlihat lagi.
"Dari situ saya sudah tidak mendapatkan kabar apa-apa lagi. Kemudian saya lihat di rumahnya ada plang mau dijual," terangnya.
Pada Februari 2024, Mudjoyo Tjandra kembali ke rumah, namun tak bisa masuk karena digembok.
Bambang kemudian menjelaskan Indah dan anaknya sudah pindah rumah.
"Habis itu dia minta izin untuk mendobrak rumah karena di gembok, tapi saya bilang ngapain kan itu rumah kamu sendiri," katanya.
Mudjoyo kembali lagi pada Senin (29/7/2024) untuk membuka paksa pintu rumah dan mengambil barang.
Di sana Mudjoyo menemukan dua kerangka di atas kasur diduga istri dan anaknya.
Baca juga: Mengapa Tak Tercium Bau saat Ibu dan Anak Tewas hingga jadi Kerangka? Warga Tak Curiga
Mudjoyo 9 Tahun Tinggalkan Istri
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Mudjoyo meninggalkan istri dan anaknya sejak 2015.
Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, mengatakan Mudjoyo sengaja pergi dari rumah tanpa perceraian.
"Menurut keterangannya masih pisah rumah, belum ada perceraian dan memang (suami) keluar dari rumah ini semenjak tahun 2015," katanya, Selasa (30/7/2024), dikutip dari TribunJabar.id.
Menurut pengakuan Mudjoyo, komunikasi terakhir dengan anak laki-lakinya dilakukan pada November 2018.
Namun, pada Desember 2018, ia mengaku komunikasi terhenti lantaran tak mendapat balasan.
"Kemudian Desember sudah tidak ada respons dan sudah tidak ada balasan. Kita mencari tempos dari November sampai Desember 2018, jadi ini yang sedang kita proses penyelidikannya," tutur Tri.
Baca juga: 3 Pesan Ibu dan Anak yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Kamar dan Diduga Ditelantarkan
Muncul dugaan Mudjoyo menikah lagi dengan istri ketiga setelah ditemukan pesan di tembok rumah.
Pesan tersebut ditulis Indah sebelum meninggal.
Tri mengungkapkan warga tak curiga dengan kematian Indah dan Elia lantaran pernah mengajukan surat pindah rumah ke ketua RT tahun 2018.
Selain itu, di depan rumah ada tulisan "rumah dijual" sehingga warga mengira Indah dan Elia sudah pindah.
"Kedua memang tidak ada yang mencurigakan karena di depan rumahnya itu dituliskan di jual, sehingga masyarakat sekitar tidak mencurigai," kata Tri.
"Memang masyarakat juga tidak mencium bau yang mencurigakan karena mungkin bisa saja dari suhu cuaca dan dari kelembaban seperti yang disampaikan oleh tim forensik," imbuh dia.
Tri mengatakan Mudjoyo berstatus sebagai saksi dan telah menjalani pemeriksaan.
Penyidik meminta Mudjoyo untuk tidak pulang ke Ciamis, sebab masih akan dilakukan pemeriksaam lanjutan.
"Ada di sekitar sini (suaminya) karena memang ada keluarganya yang tinggal di sini. Jadi kita tetap masih terus melakukan pemeriksaan-pemeriksaan," urai Tri.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polisi Sita USB Drive di Rumah Ibu & Anak yang Jadi Kerangka di Bandung Barat, Isi Pesan Kekecewaan
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Hilman Kamaludin)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.