5 Populer Regional: Pengacara Pegi Terima Telepon dari 2 Orang Penting - Mahasiswi Tabrak Emak-emak
Berita populer regional diawali dari cerita pengacara Pegi, Toni RM hingga mahasiswi tabrak IRT hingga tewas di Pekanbaru.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional diawali dari cerita pengacara Pegi, Toni RM.
Toni RM menegaskan batal mundur untuk membela Pegi.
Alasannya ia mendapatkan semangat dari eks pasukan elite TNI, Muchtar Effendy dan tangan kanan Hercules, Niko Kilikily.
Kedua sosok ini menyatakan dukungan penuh dan motivasi ke Toni RM agar tidak mundur dari tim kuasa hukum Pegi.
Berita selanjutnya ada kasus seorang mahasiswi bernama Marisa Putri.
Perempuan berumur 21 tahun itu menabarak seorang emak-emak hingga tewas.
Lokasinya berada di kawasan Jalan Tuanku Tambusai jalur selatan pada Sabtu (3/8/2024) pagi, sekitar pukul 05.45 WIB.
Kini, Marissa Putri sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Berikut berita populer selengkapnya di Tribunnews.com selama 24 jam:
1. Terima Telepon dari Eks Pasukan Elite TNI dan Tangan Kanan Hercules, Pengacara Pegi Batal Mundur
Toni RM tidak jadi mundur dari tim pengacara Pegi.
Dia berubah pikiran setelah mendapat telepon dari dua orang penting.
Pertama Eks Pasukan Elite TNI, Muchtar Effendy dan tangan kanan Hercules, Niko Kilikily.
Kedua sosok ini menyatakan dukungan penuh dan motivasi ke Toni RM agar tidak mundur dari tim kuasa hukum Pegi.
Sebelumnya, niatan Toni RM mundur sebagai kuasa hukum setelah dituduh jadi penghalang pertemuan dengan Dedi Mulyadi.
Merasa lelah dengan tuduhan itu, Toni RM mengatakan bila ia sudah tak lagi menjadi pengacara Pegi Setiawan, maka tak akan lagi disalahkan.
"Bang Niko Kilikily juga telepon saya tuh. Dinda, pokoknya jangan mundur," ucapnya melansir dari Tribunnewsbogor.com, Jumat (2/8/2024).
Tak hanya itu, Toni RM Juga diminta Muchtar Effendy eks pasukan elite TNI untuk tidak mundur.
"Terus Pak Muchtar Effendi telpon saya, pokoknya jangan mundur," sambungnya.
Hal tersebut membuat Toni RM tak akan mundur dari tim kuasa hukum Pegi Setiawan.
2. Fakta Viral Semburan Air Sumur Bor di Sampang, Air Jernih tapi Sedikit Asin, Ini Kesaksian Warga
Fakta-fakta viral semburan air yang terjadi di Desa Pandan, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
Peristiwa semburan air yang terjadi di halaman rumah salah satu warga sekitar itu, menjadi perbincangan publik dan viral di media sosial.
Menurut Kepala Desa Pandan, Ahmad Sohib, semburan air bermula saat warga mengebor tanah untuk membuat sumur.
Lokasi pengeboran yang sudah dilakukan kurang lebih satu bulan itu, justru muncul semburan air.
Adapun untuk kedalaman pengeboran yakni puluhan meter.
"Untuk kedalaman sumur sekitar 90 meter," katanya kepada TribunMadura.com, Jumat (3/8/2024).
Kronologi Kejadian
Sebelumnya, sejumlah warga melakukan pengeboran untuk membuat sumur selama sebulan lebih, tepatnya 38 hari.
Kepala Desa Pandan mengatakan, pengeboran dilakukan siang hingga malam.
Namun, pada Jumat (2/8/2024) dini hari, air tiba-tiba keluar dari tanah dengan kekuatan tinggi.
Bahkan, banyak warga yang mengabadikan peristiwa itu dan diposting ke sejumlah media sosial.
"Pukul 01.00 wib, warga mengetuk pintu rumah saya dan memberitahukan semburan air itu," ungkap Ahmad Sohib.
3. Viral Video Polisi Tembak Mati Begal di Tangsel, Pelaku Sempat Todongkan Pistol, Ini Kronologinya
Video polisi tembak mati begal di Serpong, Tangerang Selatan, viral di media sosial.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews, video polisi tembak mati begal diunggah sejumlah akun X, seperti @_faktaindo.
Pada awal video terlihat ada seorang pria yang belakangan diketahui begal tergeletak di pinggir jalan.
Di sekelilingnya ada beberapa anggota kepolisian berseragam dinas.
"Begal Motor Tewas Ditembak Polisi di Serpong, Dua Kali Melawan dan Berupaya Kabur.
Seorang begal motor tewas ditembak polisi di Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (2/8/2024). Penembakan terjadi setelah pelaku berupaya melawan dua kali dan mencoba kabur. Menurut Kasie Humas Polres Tangsel Agil, pelaku diduga membawa senjata api saat beraksi," tulis keterangan dalam caption.
Hingga Minggu (4/8/2024), video polisi tembak mati begal sudah ditonton lebih dari 242 ribu kali.
Ratusan pengguna X turut mengomentari dengan berbagai responsnya.
Kronologi kejadian
Dirangkum dari TribunTangerang.com, begal ditembak mati berawal saat petugas kepolisian melakukan patroli.
Saat itu, polisi menaruh curiga kepada dua orang pengendara.
Belakangan terungkap pria yang berboncengan itu adalah pelaku curanmor.
Adapun identitasnya masing-masing berinisial I dan IS (28).
4. Eks Wakapolri ke Iptu Rudiana: Terlalu Sembrono, Polisi kok Dibohongi Anak Kecil!
Iptu Rudiana disebut terlalu sembrono oleh mantan Wakapolri Komjen (purn) Oegroseno.
Pasalnya Iptu Rudiana menelan mentah-mentah informasi dari Aep dan Dede.
"Kalau Pak Rudiana diberi keterangan oleh Aep dan Dede, sayang polisi kok dibohongi oleh masyarakat, anak kecil ini," ujar Oegroseno seperti dikutip Nusantara TV yang tayang pada Jumat (2/7/2024).
Ia heran seharusnya Iptu Rudiana tak hanya main percaya dengan keterangan kedua saksi tersebut.
Sebab, kesaksian Aep dan Dede diragukan banyak pihak karena dipenuhi kejanggalan.
Apalagi, Dede belakangan telah mencabut kesaksian tersebut karena mengaku bohong belaka.
"Biasanya yang membohongi anak kecil kan orang tua, ini kok dibalik anak kecil membohongi orang tua, gitu aja," ujar Oegroseno.
Untuk diketahui, kasus pembunuhan Vina Dewi Arsita dan Eky atau kasus tewasnya Vina dan Eky di Jembatan Talun, Cirebon 27 Agustus 2016 silam masih belum terungkap seutuhnya.
Meski demikian, sudah ada 8 terpidana yang dihukum.
Kedelapan terpidana kasus Vina itu dihukum salah satunya karena keterangan Aep dan Dede.
Iptu Rudiana sendiri mengakui ikut mencari informasi soal anaknya, Eky yang ditemukan tewas di Jembatan Talun, Cirebon itu.
Dia menilai, luka-luka Eky tak wajar jika disebut korban kecelakaan lalu lintas.
5. Mahasiswi Penabrak IRT di Pekanbaru, Mengaku Tidak Sadar Menabrak dan Bantah Kabur
Marisa Putri, mahasiswi yang menabrak pengendara motor di Pekanbaru pada Sabtu (3/8/2024) mengaku tidak sadar sudah menabrak korban.
Dihadirkan saat ekpose kasus, Marisa Putri meminta maaf kepada keluarga korban atas kecelakaan yang disebabkannya.
"Saya memohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan yang saya buat.
Saya dalam kondisi tidak sadar dan tidak sengaja menabrak korban," katanya, Minggu (4/8/2024).
Mahasiswi kampus swasta itu mengaku sebelumnya mengkonsumsi alkoholnya dan ditawarkan narkoba oleh rekannya.
Ia pun membantah kabur setelah menabrak korban Renti Marningsih di Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru.
Marisa Putri kembali ke lokasi kejadian setelah dikejar oleh warga.
"Saya tidak sadar sudah menabrak seseorang, saya dalam pengaruh alkohol," katanya.
Peristiwa kecelakaan terjadi sekitar pukul 05.45 WIB, di kawasan Jalan Tuanku Tambusai jalur selatan, tepatnya di depan Penginapan Linda, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Sabtu (3/8/2024).
(Tribunnews.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.