Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kecelakaan Mahasiswi Pulang Dugem Tabrak dan Seret Emak-emak 50 Meter Berawal dari Pesta Narkoba

Terkuak kecelakaan viral di Pekanbaru, mahasiswi pulang dugem tabrak emak-emak hingga tewas berawal dari pesta Narkoba.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Kecelakaan Mahasiswi Pulang Dugem Tabrak dan Seret Emak-emak 50 Meter Berawal dari Pesta Narkoba
instagram/TikTok
Kolase foto Marisa Putri tersangka kecelakaan maut di Pekanbaru dan mobil yang terlibat kecelakaan. Terkuak kecelakaan ini berawal dari pesta Narkoba Marisa bersama lima temannya, lalu kecelakaan tabrak emak-emak usai pulang dugem. 

"2 sudah diamankan, cowok. Inisial R dan G. Kita jemput. Saat ini sedang diperiksa intensif dan juga cek urine," ungkap Kombes Manang.

Kemudian satu orang lagi berhasil diamankan, kini terisa dua orang teman Marisa Putri yang belum ditangkap.

Dipaparkannya, pihaknya juga mendalami soal darimana mereka mendapatkan barang haram tersebut.




"Masih terus kita periksa," tuturnya.

Baca juga: Mahasiswi Pulang Dugem Tabrak Emak-emak di Pekanbaru Pernah Lapor RT Diganggu Makhluk Halus

Sementara untuk Marisa Putri, kata Kombes Manang, seiring dengan proses pidana kecelakaan lalu lintas, yang bersangkutan juga akan direhabilitasi untuk memulihkan dari narkoba.

Dari pemeriksaan polisi, Marisa Putri berkendara dibawah pengaruh narkoba.

Lantaran, hasil tes urine yang bersangkutan sesaat diamankan usai kejadian kecelakaan, positif zat amphetamine dan methamphetamine.

BERITA TERKAIT

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika menjelaskan, tersangka mengaku mengonsumsi minuman keras (Miras) dan narkotika jenis ekstasi setengah butir.

Barang haram ia dapat dari temannya, saat berada di tempat hiburan.

Marisa Putri Hanya Menunduk

Sementara Marisa Putri (21), hanya bisa menunduk saat dihadirkan dalam ekspos kasus di Markas Polresta Pekanbaru, Minggu (4/8/2024) sore.

Marisa Putri yang menyandang status sebagai tersangka, tampak mengenakan baju tahanan oranye, kedua tangannya diborgol.

Saat diberikan kesempatan untuk berbicara, ia pun menyampaikan permohonan maaf dan mengaku menyesal.

Kalimat yang disampaikan tersekat, karena Marisa seperti menahan tangis.

"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan yang saya perbuat, kepada keluarga korban, keluarga yang ditinggalkan," ungkapnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas