Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nasib Pelatih Renang Tendang Alat Vital Wanita: dari Perang Tarif, Berujung Ancaman Bui 2 Tahun

Berikut nasib pelatih renang yang tendang alat vital guru olahraga wanita di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Jumat (2/8/2024).

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Nasib Pelatih Renang Tendang Alat Vital Wanita: dari Perang Tarif, Berujung Ancaman Bui 2 Tahun
TRIBUN MEDAN/ALIF
Jaimas Simaremare (40) oknum pelatih renang yang aniaya guru wanita di kolam renang Sabty Garden, Kisaran, Kabupaten Asahan, Jumat (2/8/2024) lalu minta maaf dan berharap ada jalur damai. 

TRIBUNNEWS.COM - Jaimas Simaremare (40), seorang pelatih renang telah ditetapkan sebagai tersangka usai menganiaya rekan seprofesinya di kolam renang Sabty Garden, Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Jumat (2/8/2024).

Jaimas tega berulang kali menendang alat vital guru olahraga wanita bernama Asliani Siregar.

Akibat perbuatannya, Asliani Siregar sampai tersungkur.

Asliani Siregar juga dikabarkan mengalami luka memar pada alat vital hingga sempat jatuh pingsan.

Kini, Jaimas Simaremare harus siap menerima nasibnya karena terancam dipenjara selama 2 tahun.

Penyesalan Tersangka

Jaimas telah resmi menjadi tersangka setelah memenuhi panggilan Polres Asahan untuk dimintai keterangan terkait perbuatannya.

Ia mengaku menyesal telah menganiaya rekan wanitanya tersebut.

Berita Rekomendasi

"Saya sangat menyesal dengan kejadian ini. Saya memohon maaf kepada ibu Asliani Siregar karena saya emosi sesaat waktu itu," ujar Jaimas, dikutip dari TribunMedan.com, Senin (6/8/2024).

Jaimas mengaku sempat menolong korban yang pingsan seusai mengalami penganiayaan.

Ia pun merasa syok melihat kondisi korban.

"Perlu diketahui, setelah kejadian tersebut. Saya membantu korban yang pingsan dan memastikan kalau dia baik-baik saja," kata Jaimas.

Baca juga: Pelatih Renang yang Tendang Guru Terancam 2 Tahun Penjara, Suami Korban: Sudah Saya Maafkan

"Saya sempat syok melihat korban yang pingsan. Namun, setelah dia duduk, baru saya pergi meninggalkan korban."

Motif Penganiayaan

Menurut Jaimas, perbuatan itu dipicu emosi sesaat lantaran adanya perselisihan harga dan jadwal latihan dengan korban.

Ia tak terima, korban memasang tarif yang lebih murah.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas