Fakta Rombongan Kiai NU Diserang di Karawang: Banser Luka-luka, Dipicu Kontroversi Nasab Ba'alawi
Berikut rangkuman terkait aksi penyerangan pada rombongan kiai NU di Karawang, Jawa Barat oleh orang tak dikenal pada Sabtu (10/8/2024) malam.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Telah terjadi penyerangan pada rombongan kiai Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Cikarang oleh orang tidak dikenal.
Rombongan kiai NU itu diserang saat perjalanan ke Karawang untuk memenuhi undangan acara di Ponpes Al-Baghdadi Rengasdengklok, pada Sabtu (10/8/2024) malam.
Lantas bagaimana sebenarnya kronologi hingga motif penyerangan rombongan kiai NU di Karawang ini? Berikut rangkumannya.
Kronologi Rombongan Kiai NU Diserang Orang Tak Dikenal
Menurut Ketua GP Ansor Karawang, Ahmad Syahid, saat menuju lokasi acara, rombongan tiba-tiba dihadang massa di jalan secara anarkis.
Akibatnya penyerangan tersebut, satu mobil Pajero Sport bernopol B 1870 FLS rusak serta satu orang santri dan anggota Barisan Ansor Serba Guna (Banser) NU mengalami luka-luka.
"Mereka awalnya diarahkan dulu ke titik kumpul di Ponpes Manbaul Ulum. Kemudian saat lagi jalan menuju lokasi acara, tiba-tiba dihadang massa di jalan secara anarkis."
"Kaca mobil dirusak sampai hancur, dua anggota banser yang mengawal juga dipukuli seperti maling," kata Ahmad Syahid.
Ahmad mengaku tak mengetahui apa yang menjadi motif penyerangan tersebut.
Namun yang jelas, Ahmad menegaskan kekerasan tak dibenarkan apapun motifnya.
Pihaknya pun telah melaporkan aksi penyerangan tersebut kepada polisi.
Hingga kini ia masih menunggu perkembangan kasusnya dari pihak berwajib.
Baca juga: Rombongan Kiai NU Diserang, Banser Ancam Bawa Massa ke Polres Karawang jika Pelaku Belum Tertangkap
Gus Yahya Menduga Motif Penyerangan Kiai NU di Karawang Terkait Kontroversi Nasab Ba'alawi
Aksi penyerangan terhadap rombongan kiai Nahdlatul Ulama (NU) di Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mendapat sorotan dari Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU), Yahya Cholil Staquf.
Pria yang akrab disapa Gus Yahya tersebut menduga aksi persekusi dilatarbelakangi perbedaan pendapat tentang nasab Ba'alawi.
Diketahui, kontroversi nasab Ba'alawi berkaitan dengan gelar habib yang disematkan kepada para keturunan nabi Muhammad SAW.
"Terkait kontroversi nasab Ba'alawi. Kami tahu memang ada perbedaan, ada yang bilang begini, ada yang bilang begitu," ucap Gus Yahya, Senin (12/8/2024).
Ia meminta perbedaan pendapat tentang nasab Ba'alawi tidak berujung kekerasan.
"Kita meminta semua pihak saling mengormati perbedaan dan tidak menjadikan ini sebagai bahan olok-olok dan saling memanasi," tukasnya.
Gus Yahya juga mengimbau warga NU tidak melakukan aksi balas dendam dan menyerahkan kasus ini ke kepolisian.
"Alhamdulillah sekarang kepolisian sudah memproses dan kami minta supaya setelah teridentifikasi pelakunya agar segera ada tindakan hukum yang jelas untuk mencegah masalah ini tidak berlarut-larut yang memungkinkan menjalar menjadi masalah besar," tegasnya.
Menurutnya, persaudaraan antar warga NU harus diutamakan.
"Mari jaga persaudaraan dan menghormati perbedaan pandangan di antara kita," pungkasnya.
Baca juga: Motif Penyerangan Rombongan Kiai NU di Karawang, Gus Yahya: Mari Jaga Persaudaraan
Banser Minta Polisi Segera Tangkap Penyerang Rombongan Kiai NU
Banser meminta polisi segera menangkap pelaku penyerangan pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Rombongan kiai NU tersebut diserang orang tak dikenal (OTK) di Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
"Semalam setelah korban buat laporan, kami bersama sekitar 200 anggota Banser dari Karawang dan Bekasi datang ke Polres Karawang menanyakan kasus itu," kata Ketua GP Ansor Karawang, Ahmad Syahid, kepada awak media pada Senin (12/8/2024).
Namun Syahid mengaku, kedatangan mereka saat itu hanya ditemui oleh personel piket dan KBO Reskrim Polres Karawang.
Pihaknya juga tidak mendapatkan kejelasan kapan pelaku penyerangan kiai NU itu bisa ditangkap. Sebab, bukti-bukti rekaman video sudah sangat jelas.
"Belum ada kejelasan kapan ini pelaku bisa ditangkap, meskipun informasinya kepolisian sudah mengantongi terduga pelaku," kata dia.
Pihaknya bakal kembali mendatangi Mapolres Karawang jika pelaku belum juga ditangkap.
Pihaknya bakal mengerahkan massa banser lebih banyak lagi dari jumlah semalam.
"Semalam kan hanya Karawang dan Bekasi, Purwakarta. Jika belum juga kami bakal datang lebih banyak lagi bersama ratusan banser kabupaten/ kota terdekat bahkan kami komunikasi dengan Jawa Barat," katanya.
Baca juga: Kronologi Rombongan Kiai NU Diserang di Rengasdengklok, Polisi Kantongi Identitas Pelaku
NU Karawang Mengutuk Keras
Sementara itu, Ketua PCNU Karawang, Deden Permana, mengaku prihatin dan mengutuk keras tindakan persekusi tersebut.
"Prihatin atas pengeroyokan yang dilakukan segerombolan orang kelompok bar-bar yang mempersekusi beberapa kiyai dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) malam tadi di Rengasdengklok,” kata Deden.
Dia meminta pihak kepolisian segera mengusut tuntas peristiwa tersebut dan menangkap para pelakunya.
"Saya meminta kepada Kapolres Karawang yang baru saja menjabat untuk segera menindaklanjuti kasus kekerasan ini atas nama apapun itu. Kalau tidak segera, saya akan melaporkan kepada Kapolda Jabar dan Kapolri, mohon segera ditindak dan ditangkap pelakunya," tegasnya.
Sementara, Kapolsek Rengasdengklok, AKP Edi Karyadi tak menampik saat dikonfirmasi terkait adanya kejadian tersebut.
Namun dia belum merinci lebih jauh terkait duduk perkara dugaan persekusi itu.
"Siap bapa. Sebentar saya lagi buat redaksinya," kata dia saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Erik S/Faisal Mohay)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.