Dokter Tirta Soroti Tewasnya Dokter Muda di Semarang: PPDS Tanpa Bullying Saja Sudah Sangat Berat
Influencer sekaligus dokter Tirta Mandira Hudhi turut menyoroti tewasnya dokter muda Aulia Risma Lestari.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Influencer sekaligus dokter Tirta Mandira Hudhi turut menyoroti tewasnya dokter muda Aulia Risma Lestari.
Sebagai informasi, Aulia Risma merupakan mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip).
Dokter muda berusia 30 tahun itu, ditemukan tewas diduga bunuh diri karena menjadi korban perundungan atau bullying di kamar kosnya di Lempongsari, Semarang, Jawa Tengah, Senin (12/8/2024) sekira pukul 23.00 WIB.
Dokter Tirta dalam kesempatannya mengakui program PPDS sangat berat untuk dilakoni.
Apalagi jika ada aksi bullying semama PPDS.
"Jam kerja di ppds itu emang tinggi. Ga ada work life balance. Pressure dari target kasus, jadwal jaga, evaluasi pendidikan, dan juga no income selama 5 tahun
"Sehingga tanpa bullying pun itu sudah sangat berat. Apalagi jika "masih ada" bullying," tulisnya di akun X @tirta_cipeng, Kamis (15/8/2024).
Dokter Tirta berpendapat aksi bullying di program PPDS harus dihentikan.
Menurut hematnya, sistem pendidikan dunia kesehatan sudah berubah seiring perkembangan zaman.
"Hidup as Mahasiswa PPDS itu sudah berat.
Jika "masih ada" praktek bullying berkedok "pendidikan mental" sebaiknya dan seharusnya itu dirubah.
Karena zaman sudah berubah, jika itu terjadi kepada kita/kalian, jangan sampe terjadi pula terjadi ke junior kita.
Stop rantainya," ungkap Dokter Tirta.
Baca juga: Sosok Aulia Risma, Dokter PPDS Undip yang Ditemukan Tewas di Kos, Sempat Ingin Resign
Doker berumur 33 tahun itu, juga meminta mahasiswa PPDS untuk lebih memahami diri sendiri.