Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Fakta Tewasnya Dokter Aulia: Hasil Visum hingga Buku Catatan Ditemukan di Kamar Kos

Hasil visum dokter Aulia telah keluar. Polisi belum menyimpulkan dokter Aulia tewas karena bunuh diri. Pihak keluarga beri bantahan.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in 5 Fakta Tewasnya Dokter Aulia: Hasil Visum hingga Buku Catatan Ditemukan di Kamar Kos
HANDOUT
Dokter muda bernama Aulia Risma Lestari itu diduga sengaja mengakhiri hidupnya lantaran tak kuat menjadi korban perundungan atau bullying. 

TRIBUNNEWS.COM - Dokter Aulia Risma Lestari (30) ditemukan tewas di kamar kosnya di Kecamatan Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah, Senin (12/8/2024).

Wanita asal Tegal, Jawa Tengah sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) di RSUP Dr. Kariadi, Semarang.

Penyebab tewasnya dokter Aulia masih diselidiki dengan memeriksa sejumlah saksi serta mengumpulkan barang bukti.

Penyidik menemukan sisa obat bius, jarum suntik hingga buku catatan di kamar kos korban.

Berikut 5 fakta kasus kematian dokter Aulia:

1. Hasil Visum

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, mengatakan Kemenkes turut terlibat dalam penyelidikan kasus kematian dokter Aulia.

Hasil visum menunjukkan dokter Aulia tewas karena lemas.

Berita Rekomendasi

Diduga dokter Aulia menyuntikkan obat bius ke tubuhnya sendiri hingga alami overdosis.

Penyidik tak melakukan autopsi lantaran pihak keluarga menolaknya.

"Soal bunuh diri, belum tentu juga karena bisa juga karena lalai diri sendiri menyuntikkan obat nyeri melebihi aturan. Namun, masih kita dalami," ucapnya, Jumat (16/8/2024), dikutip dari TribunJateng.com.

Baca juga: Dampak Penutupan PPDS Anestesi Undip, Dokter Aulia Akhiri Hidup Diduga Alami Perundungan

Hingga saat ini, penyidik belum menyimpulkan dokter Aulia melakukan bunuh diri serta mengalami perundungan.

“Sampai saat ini belum ada ke arah itu. Butuh saksi dan alat bukti. Kalau memang ada bully-an dan perundungan pasti akan langsung kita proses hukum," tukasnya.

2. Curhat di Buku Catatan

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena, menjelaskan buku catatan yang ditemukan di kamar kos berisi curhatan dokter Aulia.

"Buku diary ya kita baca kita periksa, kita sinkronkan apa benar dengan korban. Jika dilihat korban juga punya obat-obatan yang perlu kita dalami sakit apa," tuturnya.

Dalam buku catatan, dokter Aulia tidak menuliskan adanya perundungan.

Namun, dokter Aulia mengalami kesulitan selama menjalani PPDS Anestesi.

Baca juga: Menkes Tutup Sementara PPDS Anestesi Undip, Diduga Junior Diintimidasi usai Dokter Aulia Tewas

"Buku diary enggak langsung bullying dan sebagainya. Kita jangan berasumsi dulu," lanjutnya.

Ia sempat mengajukan pengunduran diri, tapi terkendala program beasiswa yang diperoleh dari Pemkab Tegal.

"Karena yang berdangkutan penerima beasiswa, memang beberapa kali pengen keluar, cuma karena mungkin ada biaya-biaya yang harus dibayar makanya dia menahan," ujarnya.

3. Kata Keluarga

Muncul dugaan dokter Aulia mengakhiri hidup setelah ditemukan sisa obat bius dan kamar nya dikunci dari dalam.

Namun, pihak keluarga membantah hal tersebut.

Kuasa hukum keluarga, Susyanto SH MH, menyatakan keluarga menolak pemberitaan dokter Aulia mengakhiri hidup karena dianggap tidak sesuai fakta.

"Terkait yang viral katanya, nuwun sewu (mohon maaf) korban meninggal karena bunuh diri itu kami sangkal. Itu tidak benar."

"Bahwa almarhumah meninggal dunia karena sakit," ujarnya, Jumat (16/8/2024).

Baca juga: Ada Intimidasi ke Junior PPDS soal Kasus Bullying Dokter Aulia, Menkes Bekukan Prodi Anestesi Undip

Menurutnya, riwayat penyakit saraf kejepit mengakibatkan dokter Aulia kelelahan dan lemas.

Diduga, dokter Aulia sengaja menyuntikkan obat bius dalam keadaan darurat, namun kelebihan dosis.

"Intinya pihak keluarga menampik terkait bahwa korban almarhumah itu meninggal dunia karena bunuh diri," tegasnya.

Terkait dugaan perundungan, pihak keluarga menyerahkan penyelidikan kepada Kepolisian dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Itu kewenangan dari pihak Kementerian Kesehatan untuk menata dapur rumah tangganya. Kami hanya sebatas memberikan keterangan apa yang dibutuhkan oleh Kemenkes RI," lanjutnya.

4.Sosok Dokter Aulia

Diketahui, Aulia sudah 5 tahun menjadi dokter di RSUD Kardinah Kota Tegal.

Ia pindah ke Semarang untuk menempuh PPDS Anestesi Undip yang ada di RSUP Dr Kariadi Semarang.

Baca juga: Kepribadian Dokter Aulia Risma, Diduga Akhiri Hidup karena Perundungan, Suntikkan Bius ke Tubuh

Aulia lahir di Tegal dan menyelesaikan pendidikan SMA di Tegal tahun 2011.

Plt Direktur RSUD Kardinah Kota Tegal, dokter Lenny Harlina Herdha Santi, mengatakan Aulia merupakan dokter yang memiliki etos kerja tinggi.

Di tempat kerja, Aulia dikenal sebagai sosok yang santun, baik dan rajin.

"Kami sangat merasa kehilangan atas kepergian beliau. Kami sampaikan bela sungkawa yang mendalam kepada keluarga dan civitas organisasi IDI dan juga RSUD Kardinah," ucapnya, Kamis.

Dokter Lenny menambahkan Aulia mendapat beasiswa untuk menempuh pendidikan spesialis dari Pemerintah Kota Tegal.

PPDS Anestesi sudah ditempuh Aulia selama 2 tahun.

Menurut dokter Lenny, Aulia memiliki penyakit Hernia Nukleus Pulposus (HNP) yang diduga memperberat kondisi kesehatan mentalnya.

"Mari tidak ikut berspekulasi, fokus saja mendoakan almarhumah dan keluarganya," pungkasnya.

Baca juga: Penyabab Tewasnya Dokter Aulia Risma, Ditemukan Sisa Obat di Kos, Tak Ada Tanda Kekerasan

5. Tak Ditemukan Tanda Kekerasan

Kompol Andika Dharma Sena menyatakan sejumlah saksi telah diperiksa untuk mengungkap penyebab kematian Aulia Risma.

"Ada beberapa saksi yang sudah kami mintai keterangan. Kami juga Koordinasi dengan Undip yang mana info dari kampus korban ada permasalahan pribadi," ucapnya, Kamis.

Hasil olah TKP menunjukkan tak ada tanda kekerasan pada jasad.

Kondisi kamar kos juga terkunci dari dalam sehingga kuat dugaan Aulia tewas bunuh diri.

"Tubuh korban tidak ada tanda kekerasan, ada bekas suntikan di tubuh korban yang diduga (dilakukan) dari yang bersangkutan," lanjutnya.

Kapolsek Gajahmungkur, Kompol Agus Hartono, menambahkan buku tulis yang ada di kamar akan dijadikan barang bukti.

Baca juga: Dokter Aulia Ditemukan Meninggal di Kos, Korban Bully atau Punya Problem Lain? Ini Kisah Lengkapnya

“Nah dia sempat nggak kuat begitu istilahnya otaknya sudah ambyar urusan pelajarannya berat, urusan sama seniornya berat," paparnya.

Menurut Kompol Agus, korban menyuntikkan obat ke lengannya sendiri.

"Dicek masih ada sisa campuran obat. Informasi dokter, obat itu seharusnya lewat infus."

"Tetapi ini disuntikan sedikit di lengannya agar bisa tidur," katanya.

Disclaimer

Berita di atas tidak bertujuan menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa.

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri, layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan itu.

Pembaca bisa menghubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454) atau LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Update Pemeriksaan Polisi Kasus Bullying Dokter Aulia Mahasiswa PPDS Undip, Rekan Korban Diperiksa

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Muh Radis)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas