Kisah Sudarno, Dulu Bela Negara Kini Tinggal Bersama Sapi di Rumahnya
Veteran asal Desa Sumberdodol, Kecamatan Panekan, Magetan Jawa Timur ini kini tinggal serumah dengan sapi peliharaannya karena tak punya biaya
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Pada saat itu dari satu peleton pasukan yang dikirim ke Timor Timur ada 9 orang yang tertembak.
Dari 9 orang, 7 rekannya meninggal dunia saat menjalani perawatan.
“Teman saya yang 7 itu meninggal saat dirawat di Jakarta, hanya saya dan satu teman saya waktu itu yang masih hidup,” imbuh Sudarno.
Setelah kejadian tersebut, Sudarno kembali ke Timor Timur.
Total, 4 kali ia menjalankan penugasan di sana.
Usai penugasan di Timor Timur, ia ditempatkan di Kodim 0804 Magetan.
Dia pensiun di awal tahun 1990an.
“Setelah bertugas di 501 saya ditugaskan di Kodim 0804 Magetan dengan tugas di koramil-koramil. Sempat menjabat wakil danramil di Poncol,” jelasnya.
Sungguh miris, sudah rela nyaris mati demi bela negara, Sudarno nyatanya harus hidup tak layak saat ini karena tinggal di kandang sapi.
Belakangan, Sudarno mengaku senang dikunjungi pejabat penting Kabupaten Magetan menjelang hari kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia.
Dia berharap pemerintah daerah bisa membantu memperbaiki kondisi rumah yang saat ini masih menyatu dengan kandang sapi.
Bahkan dia mengaku masih memiliki hutang Rp 3 juta ke toko material untuk membangun rumah sekaligus kandang sapi tersebut.
“Kenapa kandang jadi satu dengan rumah, untuk ngirit biaya membangun rumah,” tutur dia.
Jumat sore, Pj Bupati Magetan Nizhamul didampingi Ketua DPRD Kabupaten Magetan Sujatno, Komandan Kodim 0804 Magetan Letkol Inf Hasan Dasuki dan Kapolres Magetan AKBP Satria Permana, berkunjung ke rumah Sudarno.