4 Fakta Viral Video Pendaki Berlarian Jauhi Kawah Gunung Dukono saat Erupsi, PVMBG & BPBD Bereaksi
Para pendaki mendekati kawah Gunung Dukono Halmahera Utara, Maluku Utara, tanpa koordinasi dengan pos pengamatan, Sabtu (17/8/2024) pagi.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Fakta-fakta viral video sejumlah pendaki yang berlarian menjauhi bibir kawah Gunung Dukono Halmahera Utara, Maluku Utara.
Saat itu, Gunung Dukono tengah erupsi, sementara para pendaki berada di bibir kawah.
Dalam video yang beredar, para pendaki pun nyaris terkena material letusan.
Peristiwa tersebut, diketahui terjadi saat HUT ke-79 Republik Indonesia pada Sabtu (17/8/2024).
Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Api Dukono, Bambang Sugiono, membenarkan adanya pendaki yang naik ke puncak pada Sabtu (17/8/2024) pagi.
Fakta-fakta Pendaki Berlarian saat Gunung Dukono Erupsi
1. Para Pendaki Naik ke Gunung Tanpa Koordinasi dan Tanpa Izin
Dikutip dari Kompas.com, Bambang Sugiono mengatakan, para pendaki mendekati kawah Gunung Dukono tanpa koordinasi dengan pos pengamatan.
“Dilihat dari video yang ada, masih ada pendaki tanpa ada koordinasi di pos pengamatan gunung api secara diam-diam mengambil inisiatif sendiri dan mendaki sampai ke titik pusat kegiatan kawah Gunung Dukono," kata Bambang, Selasa (20/8/2024).
Aksi para pendaki pun dinilai berbahaya.
Sebab, kata Bambang, aktivitas kegempaan Gunung Dukono yang terekam pada seismograf saat itu lebih dari 200 kali kejadian gempa letusan.
Baca juga: Viral Video Pria Aniaya Pacar di Lift Hotel Cengkareng, Korban Diancam Akan Dilaporkan Balik
“Ketinggian (abu vulkanik) itu sekitar 600 sampai 700 meter. Belum ada laporan adanya korban, kemungkinan semuanya sudah pulang," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara, Hentje M.L Hetharia, Senin (19/8/2024).
Menurut Hantje, para pendaki melakukan aktivitas di Gunung Dukono tanpa izin, berdasarkan hasil koordinasi.
Diketahui, setelah mendapatkan informasi pada Minggu (18/8/2024), pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan pos pengamatan.
"Kepala Balai Geologi Sulawesi dan Maluku akan melakukan kunjungan pada hari Rabu, untuk melihat langsung serta memberikan imbauan."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.