96 Persen Peserta Pelatihan Menjahit untuk Anak Dhuafa Batang Diterima Kerja di KITB
Hal ini dilakukan agar para penerima manfaat yang sudah memiliki penghasilan tetap dari pekerjannya di industri dapat mengelola keuangannya.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Kerjasama Ruang Amal Indonesia dan PNM Persero untuk anak-anak dhuafa di Batang pada 27 Juni - 2 Juli 2024 berupa pelatihan menjahit telah membuahkan hasil yang positif.
Berdasarkan informasi yang diterima dari Anjungan Siap Kerja KITB (Kawasan Industri Terpadu Batang), 48 orang atau sekitar 96 persen peserta pelatihan Ruang Amal Indonesia dan PNM telah dipanggil kerja oleh PT. Yih Quan Footwear.
Sementara itu sisanya sebanyak 4 orang lagi sudah menyelesaikan tahapan medical check up dan dalam status menunggu panggilan kerja.
Baca juga: Jokowi Pastikan Pusat Pelatihan PSSI di IKN Siap Digunakan Timnas September 2024
CEO Ruang Amal Indonesia, Slamet mengatakan bahwa program Amal Vokasi merupakan salah satu program unggulan Ruang Amal Indonesia dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui pelatihan dan pendampingan anak-anak dhuafa ke dunia industri.
Ruang Amal Indonesia sendiri menargetkan minimal 95 persen perserta pelatihannya dapat terserap di dunia industri, sehingga akan mempercepat akselerasi dari mustahik menjadi muzaki, atau minimal dari mustahik menjadi munfik.
“Dari awal program Amal Vokasi memang didesain untuk tidak hanya melakukan pelatihan, tapi juga pendampingan kepada para mustahik ke dunia industri. Agar transformasi dari mustahik menjadi muzakki dapat dipercepat,” ujar Slamet, CEO Ruang Amal Indonesia.
Baca juga: Tingkatkan Ekonomi, Warga Mekarsari Tangerang Dapat Pelatihan Bank Sampah dan Budidaya Sirih
Selain itu, setelah diterima kerja, Ruang Amal Indonesia juga melakukan pendampingan kepada para penerima manfaat melalui program literasi keuangan syariah dan literasi kewirausahaan.
Hal ini dilakukan agar para penerima manfaat yang sudah memiliki penghasilan tetap dari pekerjannya di industri dapat mengelola keuangannya dengan baik dan bijak, sekaligus untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
Selain menggelar pelatihan menjahit, melalui program Amal Vokasi, Ruang Amal Indonesia juga menggelar pelatihan bahasa Jepang bagi anak-anak dhuafa untuk dipersiapkan menjadi peserta magang dan SSW (specified skilled worker) di perusahaan-perusahaan mitra di Jepang.
Program ini, menurutnya akan sangat efektif untuk pengetasan kemiskinan di Indonesia, mengingat peluang kerja di Jepang sangat besar, dan tersebar di berbagai sektor, seperti pertanian, manufaktur, dan sebagainya.
Program pelatihan ini pun didesain dengan sistem asrama agar pelatihan bahasa dapat berjalan lebih cepat dan efektif. Ruang Amal Indonesia sendiri telah bekerjasama dengan LPK Prodigi untuk pelatihan Bahasa Jepang untuk skema N5 dan N4.
“untuk pelatihan Bahasa Jepang kita memang menargetkan di level N4 agar peserta pelatihan memiliki kesempatan untuk masuk dalam program SSW atau specified skilled worker,” pungkas Slamet.