Polisi Bentuk Tim Khusus untuk Investigasi Kasus Kematian Aulia Risma Lestari
Tim khusus tersebut nantinya akan melakukan investigasi terkait kasus kematian dr Aulia Risma ini.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal kasus kematian dr Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi, Universitas Diponegoro (Undip).
Diduga, Aulia Risma meninggal dunia karena bunuh diri yang disebabkan tak kuat mendapat perundungan selama perkuliahan.
Untuk mengusut kasus ini, Polres Semarang, Jawa tengah membentuk tim khusus.
Tim khusus tersebut nantinya akan melakukan investigasi terkait kasus kematian dr Aulia Risma.
Mengutip TribunJateng.com, tim bentukan Polres Semarang ini mulai bekerja pada pekan ini.
Kapolresta Semarang, Kombes Irwan Anwar mengatakan, tim khusus tersebut juga telah memanggil sejumlah saksi.
Di antaranya keluarga, sahabat, hingga pacar.
"Iya kami telah bentuk tim, pekan ini mulai bekerja,"
"Nanti kami panggil pacar, keluarga, sahabat, hingga sirkel dokter," ujarnya.
Tim ini penting lantaran bertugas untuk menguak misteri dugaan perundungan yang diduga jadi pemicu korban mengakhiri diri sendiri.
"Tim bertugas menggali informasi dugaan perundungan tersebut," sambungnya.
Baca juga: Fakta Beasiswa Pendidikan yang Diperoleh Dokter Aulia, Dia Ingin Berhenti Kuliah karena Tertekan
Namun, Kombes Irwan menuturkan, kematian korban juga bisa saja karena kelalaian.
"Kematian korban premisnya ada dua, kelalaian atau bunuh diri. Nah, kami masih komunikasi dengan ahli terkait obat ini (roculax) digunakan korban dalam rangka sakitnya atau penyebab lain," terangnya.
Sebelumnya, Susyanto yang merupakan kuasa hukum keluarga Aulia Risma mengatakan, pihak keluarga membantah korban tewas karena bunuh diri.
"Terkait yang viral katanya, nuwun sewu korban meninggal karena bunuh diri itu kami sangkal. Itu tidak benar," ujarnya, dikutip dari TribunJateng.com.
Ia menuturkan, korban meninggal dunia karena sakit.
"Bahwa almarhumah meninggal dunia karena sakit," katanya.
Susyanto menambahkan, korban sendiri mempunyai masalah kesehatan.
Aulia Risma memiliki riwayat saraf kejepit, dan saat kelelahan akan kambuh dan terasa sakit.
Ia menuturkan, mungkin saat kejadian, Aulia Risma merasa kesakitan dan menyuntukkan obat anestesi dan kelebihan dosis.
"Intinya pihak keluarga menampik terkait bahwa korban almarhumah itu meninggal dunia karena bunuh diri,"
"Kami sebagai kuasa hukum dari keluarga itu menolak berita tersebut," tegasnya.
Saat ditanya soal temuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang mengatakan adanya perundungan kasus ini, Susyanto mengatakan kliennya menyerahkan ke pihak berwenang.
"Itu kewenangan dari pihak Kementerian Kesehatan untuk menata dapur rumah tangganya. Kami hanya sebatas memberikan keterangan apa yang dibutuhkan oleh Kemenkes RI," jelasnya.
Selain itu, pihak Undip juga menampik adanya perundungan yang jadi pemicu dr Aulia Risma untuk mengakhiri hidupnya.
Baca juga: Fakta Obat Bius Roculax yang Ditemukan di Kos Dokter Aulia, Kini Diteliti Polisi
Dari hasil investigasi internal tersebut, pihak Undip menampik ada perundungan yang menyebabkan korban mengakhiri hidup.
"Mengenai pemberitaan meninggalnya almarhumah berkaitan dengan dugaan perundungan yang terjadi, dari investigasi internal Undip, hal tersebut tidak benar,"
"Almarhumah selama ini merupakan mahasiswi yang berdedikasi dalam pekerjaannya. Namun demikian, almarhumah mempunyai problem kesehatan yang dapat memengaruhi proses belajar yang sedang ditempuh," ujar Rektor Undip Suharmomo lewat siaran pers di laman universitas.
Kemenkes Datangi Rumah Keluarga Aulia Risma
Terbaru ini, pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah membentuk tim investigasi untuk melakukan penyelidikan terkait kasus ini.
Tim investigasi dari Kemenkes RI pun mendatangi rumah keluarga korban di Kota Tegal, Jawa Tengah, Minggu (18/9/2024).
Mereka datang untuk meminta data-data yang berkaitan dengan almarhumah.
Kedatangan tim investigasi juga berbarengan dengan Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin yang menjenguk ayah almarhumah yang sedang dirawat di RSUD Kardinah Tegal.
Susyanto mengatakan, tujuan tim investigasi dari Kemenkes tersebut untuk menggali data terkait adanya dugaan perundungan yang saat ini viral di media sosial.
Sekira 10 orang yang datang ke rumah keluarga korban sejak pukul 16.30 hingga 20.00 WIB.
"Kami sudah menyerahkan data-data yang diperlukan."
"Terkait teknis data-data yang kami berikan kami silent."
"Kami tidak bisa buka takutnya jadi blunder," ujarnya, dikutip dari TribunJateng.com.
Tak hanya itu, pihak Polrestabes Semarang juga sudah mendatangi rumah almarhumah.
"Dari Polrestabes Semarang sudah datang. Yang belum datang hanya dari Kemendikbudristek RI," ujarnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Menkes Jenguk Ayah Almarhumah Dr Aulia, Polrestabes Semarang Bentuk Tim Investigasi
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, Fajar Bahruddin Achmad/Iwan Arifianto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.