Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bos Batik Pekalongan Sebar Uang Rp 35 Juta dari Balkon Rumah, Berakhir Ricuh, Warga Pingsan

Viral bos batik di Pekalongan sebar uang Rp 35 juta dari atas balkon rumahnya, warga berebutan hingga ada yang pingsan.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Bos Batik Pekalongan Sebar Uang Rp 35 Juta dari Balkon Rumah, Berakhir Ricuh, Warga Pingsan
KompasTV
Viral Bos Batik Sebar Uang Rp 35 Juta dari Atas Balkon di Pekalongan, Warga Rebutan hingga Pingsan. 

Dia menceritakan, sebelum adanya kegiatan tersebut, pihaknya sudah mengimbau kepada pemilik rumah agar tidak dilaksanakan demi antisipasi hal-hal tidak diinginkan.

"Sudah kita persuasif melalui kepala kelurahan, babinsa, bhabinkamtibmas, tapi sohibul hajat atau yang memiliki acara tetap ngotot untuk tetap dilaksanakan." ujar dia.

"Dan pada saat pelaksanaan tadi mulai ricuh, akhirnya kita hentikan. Karena, ada beberapa korban yang pingsan dan dilarikan ke Puskesmas," imbuh dia.

Menurut dia, kegiatan dihentikan sehingga tidak terjadi korban yang lebih banyak lagi.

"Korban sudah membaik. Tidak ada yang meninggal dunia. Kondisi korban semuanya sudah sehat. Ada korban empat orang, satu orang ibu-ibu dewasa, dan tiga anak-anak. Yang dua sudah diperbolehkan pulang," ucap dia.

Pihaknya menambahkan, warga yang menggelar kegiatan selanjutnya akan diminta keterangan oleh anggota Satreskrim Polres Pekalongan Kota.

Baca juga: Nessa buka-bukaan Nasib Apesnya Dinikahi Pria Diduga Penyuka Sesama Jenis, Dedi Mulyadi Syok

Sementara itu, Lurah Jenggot Muhammad Fatoni mengatakan sebelum terlaksana kegiatan tersebut, pihaknya bersama polisi sudah meminta pembatalan acara kepada pemilik hajat, namun yang bersangkutan menolak dan tetap melaksanakan keinginannya untuk menebar uang sebagai bagian dari tradisi atau adat.

BERITA REKOMENDASI

"Kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah terjadinya aksi tebar uang oleh Romadhon (37) pengusaha batik.

Namun hasil koordinasi antara kelurahan, Polsek, dan Koramil mengalami jalan buntu." ucap dia.

"Pihak yang punya hajat tetap bersikukuh melaksanakan tradisi sebar uang," lanjut dia.

Bahkan, yang bersangkutan siap untuk bertanggung jawab penuh bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dengan menandatangani surat pernyataan bermaterai.

"Kalau masyarakat yang datang ribuan. Korban pingsan ada sekitar 3 dan itu langsung dibawa ke Puskesmas Pekalongan Selatan. Lalu, pagar kelurahan Jenggot rusak," ucap dia.


Romadhon (37) pengusaha batik mengatakan, udik-udikan atau sebar uang tersebut merupakan acara tasyakuran anaknya yang nomor 3.

"Memang tradisi untuk 40 hari potong rambut anak ada udik-udikan," kata dia.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas