Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga Bongkar Fakta Baru Kasus 4 Bocah Bunuh Siswi SMP: CD Korban Dibakar hingga AA Derita Sakit

Sederet fakta baru dibongkar oleh keluarga AA (13), siswi SMP yang tewas dibunuh dan dirudapkasa 4 bocah di Kota Palembang.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Keluarga Bongkar Fakta Baru Kasus 4 Bocah Bunuh Siswi SMP: CD Korban Dibakar hingga AA Derita Sakit
Kolase Tribunnews.com
(Paling kiri) Marlina, bibi dari AA siswi SMP yang dibunuh dan dirudapaksa 4 bocah di Kota Palembang, Sumatra Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM - Sederet fakta baru dibongkar oleh keluarga AA (13), siswi SMP yang tewas dibunuh dan dirudapkasa 4 bocah di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Fakta tersebut disampaikan oleh Marlina, bibi korban saat menjadi narasumber di acara kanal YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo.

Apa saja fakta baru yang diungkap?

1. Sempat mencuci baju

Marlina menceritakan, sebelum keponakannya ditemukan tewas, AA sempat terlihat mencuci pakaian sekolah pada Minggu (9/9/2024) pagi.

Kemudian sekira pukul 12.00 WIB, korban keluar rumah tanpa pamit kepada ibu sambungnya.

"Itu terakhir kali (keluarga) melihat almarhum. Nggak ada tahu keluar ke mana," katanya, dikutip Jumat (12/9/2024).

Marlina melanjutkan ceritanya, dirinya kemudian melihat tayangan TV terkait penemuan mayat sekira pukul 13.30 WIB.

Berita Rekomendasi

Namun saat itu, dirinya belum mengetahui mayat tersebut adalah keponakannya sendiri.

Singkat cerita, sepupu AA bernama Tri diminta menuju lokasi tempat kejadian perkara untuk melihat siapa korbannya.

Barulah saat di Tempat Kejadian Perkara (TKP), sepupu mengenali mayat itu adalah AA lewat pakaiannya futsal yang dikenakan korban.

"Tempat kejadian tidak terlalu jauh dari rumah di kuburan Cina," ujar Marlina.

Baca juga: Komentar Kriminolog soal 3 Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Palembang Tak Ditahan: Dilematis

2. Kondisi mayat AA

Berdasarkan keterangan Marlina, mayat AA ditemukan dalam kondisi terluka.

Di dekat mulut korban berdarah serta hidungnya mengeluarkan busa.

"Untuk pakaian masih pakek baju. Tapi celananya sudah kebalik," urainya.

Marlina menambahkan keterangan menurut hasil pemeriksaan polisi, darah serta busa itu keluar karena korban dibekap oleh pelaku.

"Karena dia itu dibekap, oksigen habis dan pembuluh darah pecah. Sempat (AA) dipukul hingga meninggal," bebernya.

3. Celana Dalam Korban Dibakar

Marlina menguraikan, AA sebelumnya bertemu pelaku utama saat melihat pertunjukkan kuda lumping.

Di lokasi tersebut sudah ada tiga pelaku lain.

Setelahnya menonton, korban dibawa ke suatu tempat untuk dianiaya hingga meninggal.

Mayat AA lantas dirudapaksa beramai-ramai oleh keempat pelaku.

Di titik pertama ini, para pelaku sempat berusaha menghilangkan jejak.

"Setelah mereka memperkosa, mereka sempat membakar celana dalam (CD) dan sendal korban," sebut Marlina.

Kemudian para pelaku membopong mayat korban ke titik kedua, di kuburan Cina yang menjadi TKP penemuan mayat.

"Pindah tempat untuk diperkosa lagi," lanjut Marlina.

Belakangan juga terungkap, salah satu pelaku ternyata masih berstatus siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 6.

Adapun motif para pelaku karena terpengaruh video dewasa.

Marlina tidak menyangka para pelaku yang tergolong di bawah umur tega berbuat keji.

"Kalau kita mikir itu nggak bisa dibayangkan pikiran mereka melebihi orang dewasa," ucapnya.

Baca juga: Heboh 4 Bocah Bunuh-Rudapaksa Siswi SMP di Palembang, Kriminolog: Otak Bisa Rusak karena Pronografi

4. Sakit Sesak Napas

(Kiri) Siswi SMP yang dibunuh dan dirudapaksa di Palembang dan (Kanan) Tangkap layar video viral tiga pelaku yang kini direhabilitasi.
(Kiri) Siswi SMP yang dibunuh dan dirudapaksa di Palembang dan (Kanan) Tangkap layar video viral tiga pelaku yang kini direhabilitasi. (Kolase Tribunnews.com)

Fakta terakhir yang diungkap Marlina, yakni korban memiliki riwayat sakit sesak napas.

Keluarga menduga sakit ini memperparah penganiayaan yang menimpa AA hingga menyebabkannya tewas.

"Sering sakit, ada masalah pernapasan. Polisi juga bilang tulang lidah korban patah," tandas dia.

Di akhir pernyataannya, Marlina tidak terima 3 pelaku yang masih di bawah umur direhabilitasi.

Ia berharap aparat penegak hukum dapat mengadili ketiganya seadil-adilnya.

(Tribunnews.com/Endra)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas