Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Airlangga Hartarto Ground Breaking HPAL Neo Energy di Kawasan Industri NEMIE Morowali

Airlangga Hartarto menyaksikan ground breaking pembangunan fasilitas High-Pressure Acid Leaching (HPAL) pertama di Indonesia.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Airlangga Hartarto Ground Breaking HPAL Neo Energy di Kawasan Industri NEMIE Morowali
Handout/IST
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di acara ground breaking pembangunan fasilitas High-Pressure Acid Leaching (HPAL) Neo Energy di Kawasan Neo Energy Morowali Industrial Estate (NEMIE), Morowali, Sulawesi Tengah.  

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin 

TRIBUNNEWS.COM, MOROWALI – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyaksikan ground breaking pembangunan fasilitas High-Pressure Acid Leaching (HPAL) pertama di Indonesia oleh Neo energy yang sepenuhnya menggunakan energi hijau di Kawasan Neo Energy Morowali Industrial Estate (NEMIE), Morowali, Sulawesi Tengah

“Proyek ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global," kata Airlangga Hartarto, Senin, 16 September 2024.




"Morowali menjadi salah satu pioneer daerah untuk hilirisasi kawasan New Energy, ditambah dengan produksi Green Nickel yang sangat diminati," lanjut Airlangga.

Proyek ini telah mendapatkan status Proyek Strategis Nasional (PSN) dari Pemerintah RI pada 15 Mei 2024, sesuai dengan Permenko No. 6 Tahun 2024.

Fasilitas HPAL berlokasi di Neo Energy Morowali Industrial Estate (NEMIE), sebuah kawasan industri yang didesain untuk menjadi pusat pengolahan mineral berbasis energi hijau.

Semua operasional di kawasan ini akan menggunakan 100 persen energi hijau, termasuk tenaga air dan tenaga surya, menjadikannya praktik industri ramah lingkungan di Indonesia.

BERITA TERKAIT

“Dengan membangun fasilitas HPAL yang memproduksi Green Nickel, Neo Energy bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar global sebagai produsen nikel yang ramah lingkungan," ungkap Joseph Hong selaku Presiden Komisaris Neo Energy.

Dia menjelaskan, produk yang dihasilkan dari kawasan industri ini selain untuk mendukung kebutuhan industri baterai kendaraan listrik dunia, juga akan mengharumkan nama Indonesia dalam pengembangan teknologi dan pengolahan mineral yang berkelanjutan.

Sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR), Neo Energy berkomitmen untuk mendukung pemberdayaan masyarakat sekitar.

Salah satu inisiatif unggulan adalah program beasiswa yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi di China, yang membuka peluang bagi generasi muda untuk memperdalam pengetahuan di bidang teknologi dan pengolahan mineral.

Acara groundbreaking ini juga menjadi momentum penting bagi Neo Energy karena kehadiran Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Dalam rencana jangka panjangnya, Neo Energy berencana untuk memperluas hilirisasi sektor mineral dengan tetap memprioritaskan praktik berkelanjutan.

Baca juga: Menko Airlangga Klaim Pemerintah Bakal Revisi Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan

Pembangunan fasilitas HPAL ini merupakan langkah awal dari strategi hilirisasi yang akan terus berkembang guna mendukung kebutuhan industri nikel, khususnya dalam mendukung pengembangan kendaraan listrik di masa depan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas