Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Populer Regional: Pelarian Pembunuh Gadis Penjual Gorengan - Fakta Puncak Bogor Macet Total

Berita populer regional dimulai dari update kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan hingga fakta jalur Puncak Bogor macet total.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Suci BangunDS
zoom-in 5 Populer Regional: Pelarian Pembunuh Gadis Penjual Gorengan - Fakta Puncak Bogor Macet Total
Kolase Tribunnews.com
Berita populer regional dimulai dari update kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan hingga fakta jalur Puncak Bogor macet total. 

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari update kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.

Polisi terus melakukan perburuan kepada tersangka berinisial IS.

Dalam pelariannya, sempat ada momen IS hendak disergap polisi.

Namun IS langsung kabur ke semak-semak saat hendak diamankan.

Kemudian ada fakta-fakta jalur Puncak Bogor yang macet total.

Kemacetan terjadi pada momen libur panjang pada akhir pekan kemarin.

Tercatat ada 140.000 kendaraan yang melintasi jalur tersebut.

BERITA REKOMENDASI

Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:

1. Saat Hendak Disergap Polisi, Pembunuh Gadis Penjual Gorengan di Sumbar Kabur ke Semak-semak

Warga mengaku sempat melihat IS, tersangka pembunuhan gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar), melarikan diri ke semak-semak.

Warga setempat Masdianto, mengatakan, IS terlihat olehnya saat sedang dalam proses pencarian bersama pihak kepolisian di sekitar ladang di kawasan tersebut.

"Yang melihat langsung tadi, saya dengan kawan. Saat mencari tersangka ke dalam pondok di dekat ladang bagian atas," ujarnya sembari menunjuk lokasi tempat pencariannya.

Waktu ia mencari tersebut, ia melihat IS berlari dari arah pondok bagian lebih tinggi tempat ia sedang melakukan pencarian.


IS ini berlari ke arah jurang dan melipir melewati sawah, lalu menghilang di balik semak-semak.

"Kondisinya pelaku ini tidak menggunakan baju, tapi masih memakai celana warna hitam," ujarnya.

Ia mengaku, melihat korban saat siang hari, sewaktu melakukan pengejaran dengan pihak kepolisian.

Saat melihat IS, Masdianto mengaku langsung melapor pada ketua tim pencarian, untuk menyisir ke lokasi tempat korban lari dan menghilang.

Baca selengkapnya.

2. Update Kasus Kematian dr Aulia Risma, Polda Jateng Temukan Invoice Pemesanan

Dokter muda bernama Aulia Risma Lestari itu diduga sengaja mengakhiri hidupnya lantaran tak kuat menjadi korban perundungan atau bullying.
Dokter muda bernama Aulia Risma Lestari itu diduga sengaja mengakhiri hidupnya lantaran tak kuat menjadi korban perundungan atau bullying. (HANDOUT)

Inilah kabar terbaru soal kematian dr Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip).

Komisi IX DPR RI dan RSUP dr Kariadi Semarang, Jawa Tengah mengakui ada tindakan perundungan yang dialami Aulia Risma.

Pengakuan tersebut lantas ditanggapi oleh Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto.

Ia mengatakan, pengakuan adanya perundungan tersebut mempermudah proses penyelidikan.

Mengutip TribunJateng.com, Senin (16/9/2024), diketahui penyelidikan kasus ini dilakukan setelah pihak keluarga Aulia Risma membuat laporan ke Polda Jateng.

"Pernyataan Undip dan RSUP Kariadi bisa menjadi petunjuk penyidik untuk melakukan penyelidikan lebih mendalam sekaligus mempermudah proses pembuktian kasus tersebut," jelasnya.

Hingga saat ini, pihak Polda Jateng telah memeriksa sebanyak 29 saksi.

Saksi-saksi tersebut yakni keluarga korban, staf Kemenkes, Kemendikbud Ristek, teman seangkatan korban, pihak yang berkomunikasi dengan korban, dan bendahara angkatan PPDS.

"Sementara dari yang seangkatan dulu. Nanti para seniornya menyusul," terangnya.

Kombes Artanto mengatakan, pihak keluarga sebelumnya telah menyerahkan sejumlah bukti dalam kasus ini.

Salah satu bukti yakni adanya invoice pemesanan.

"Saat ini data-data yang diberikan oleh ibunda almarhumah seperti dokumen perkuliahan alm, screenshot percakapan di WA, invoice pemesanan, dan lain-lain kita lakukan klarifikasi, sinkronisasi data kemudian keterangan dari saksi maupun fakta dilapangan," kata Artanto.

Baca selengkapnya.

3. PON Aceh-Sumut Viral Lagi, Santan Kemasan Jadi Snack Malam, Netizen Geger!

Viral santan kemasan diberikan untuk snack malam atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh-Sumut dan enu nasi kotak atlet PON 2024 tuai hujatan, padahal harga Rp50 ribu
Viral santan kemasan diberikan untuk snack malam atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh-Sumut dan enu nasi kotak atlet PON 2024 tuai hujatan, padahal harga Rp50 ribu (Tiktok @detooo60/ist)

Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh-Sumut terus-terusan menjadi perhatian publik.

Kali ini, paket snack malam yang disediakan di PON Aceh dinilai tak wajar.

Pasalnya, ada santan dalam kemasan dan roti yang dimasukan dalam paket makanan yang dibagikan oleh panitia.

Sebelumnya, sebuah video lain terkait makanan untuk atlet di PON 2024 juga menjadi viral di media sosial.

Menu tersebut, mendapat perhatian karena dianggap mirip dengan nasi kotak acara hajatan.

Padahal harga untuk satu kotaknya Rp 50 ribu, tapi menu makanannya kering, tanpa kuah.

Hal ini dibagikan melalui akun TikTok @detooo60 pada Jumat, 3 September 2024.

Baca selengkapnya.

4. IKN Telah Dibuka untuk Umum, Warga Berduyun-duyun Bertamasya di Hari Libur, Ada Juga Turis Asing

Kawasan inti pemerintahan IKN
Kawasan inti pemerintahan IKN (Tribun Kaltim/HO)

Sejak kemarin, Minggu (15/9/2024), kawasan pemerintahan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan dibuka untuk masyarakat umum.

Sejak kemarin ratusan warga mengunjungi IKN.

Kendati telah dibuka untuk umum, namun ada syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh masyarakat sebelum masuk ke IKN.

Masyarakat bisa melihat langsung IKN, seperti mengunjungi Plaza Seremoni hingga Taman Kusuma Bangsa Nusantara.

Kunjungan umum mulai dibuka pukul 09.00-17.00 WITA.

Mengingat IKN masih dalam tahap konstruksi, atas dasar aspek keamanan, ketertiban serta keselamatan, jumlah pengunjung maksimal adalah 300 orang per hari.

Untuk memasuki kawasan inti pemerintahan disediakan bus listrik gratis.

Dari video streaming Kompas.com, Senin (16/9/2024), tampak warga berwisata di IKN.

Mereka memanfaatkan libur panjang di IKN bersama keluarga.

"Ini mumpung istananya ada dekat dengan Balikpapan, kesempatan ini saya manfaatkan. Menurut saya, pembangunan IKN harus berlanjut, karena ternyata setelah saya lihat, kemajuannya sudah demikian signifikan," tegas Ayu, seorang ibu yang mengunjungi IKN bersama keluarganya.

Baca selengkapnya.

5. Fakta Puncak Bogor Macet Total: Lumpuh 10 Jam, Ada 140.000 Kendaraan, 1 Wisatawan Meninggal

Tangkap layar video viral kondisi jalur Puncak Bogor yang macet total.
Tangkap layar video viral kondisi jalur Puncak Bogor yang macet total. (Kolase Tribunnews.com)

Kemacetan parah terjadi di jalur puncak Bogor, Jawa Barat pada Minggu (15/9/2024) kemarin.

Selama kurang lebih 10 jam lamanya jalanan lumpuh karena volume kendaraan yang melintas di jalur Puncak Bogor membludak.

Kemacetan terjadi sejak siang dan belum terurai menginjak waktu malam.

Dilaporkan, ada satu orang wisatawan dilaporkan meninggal dunia.

Adapun penyebab kemacetan karena banyaknya wisatawan yang mendatangi kawasan Puncak Bogor di liburan panjang kali ini.

Berikut fakta-fakta jalur Puncak Bogor macet total dirangkum dari TribunnewsBogor.com, Senin (16/9/2024):

Viral di media sosial

Video yang memperlihatkan macetnya jalur Puncak Bogor tersebar di sejumlah media sosial baik Instagram maupun X.

Seperti di unggahan akun @fakta.indo, tampak kendaraan roda dua dan roda empat terjebak macet.

Bahkan kendaraan tidak terlihat bergerak sama sekali.

Diperkiraan ada ribuan kendaraan yang memadati jalur di kawasan wisata tersebut.

Masih di postingan @fakta.indo, kemacetan masih terjadi pada malam hari sekira pukul 23.30 WIB.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas