Tangis Menyayat Hati Yoeka, Sahabat Nia Gadis Penjual Gorengan, Berharap Bisa Gantikan Posisi Korban
Yoeka Aulia, sahabat dekat Nia Kurnia Sari membagikan ceritanya selama mengenal gadis penjual gorengan itu.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Yoeka Aulia, sahabat dekat Nia Kurnia Sari (18) membagikan ceritanya selama mengenal gadis penjual gorengan itu.
Nia sebelumnya ditemukan tewas terbukur sebuah lereng kebun pinang di Korong Pasa Surau, Nagari Guguak, 2 X 11 Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatra barat pada Minggu (8/9/2024).
Yoeka menyebut bahwa dirinya lebih terbuka menceritakan kehidupan pribadinya ke Nia dibandingkan dengan keluarganya sendiri.
Bahkan keduanya memiliki panggilan sayang sangking dekatnya hubungan batin antara Yoieka dan Nia.
"Yoieka lebih terbuka sama Anya daripada sama keluarga."
"Anya itu panggilan kesayangan dari Yoieka. Kalau Nia manggil Yoieka dengan sebutan adek," katanya, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Rabu (18/9/2024).
Yoieka melanjutkan ceritanya, selain sering main bersama, dirinya kerap membantu Nia saat berjulan gorengan.
"Bantu nawarin ke orang-orang," tambah dia.
Tidak pernah menyangka
Yoieka tidak pernah terpikirkan sahabatnya itu akan meninggal dengan tragis terkubur tanpa busana di kebun.
Malam saat Nia dilaporkan menghilang, dirinya terus mencari kabar dari korban.
Ia mengubungi kakaknya yang memang rumahnya berdekatan dengan rumah Nia.
"Mikirnya palingan (hilang) karena hal-hal mistis mungkin," ucap dia.
Yoieka sudah berniat keesokan paginya ingin mengunjungi rumah Nia untuk memastikan kabar sahabatnya itu.
Namun, tidak jadi karena dirinya harus menyelesaikan tugas di tempat kerja.
Baca juga: INFOGRAFIS Perjalanan Kasus Nia, Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan
Dia juga sudah menghubungi kakaknya mengabarkan akan pergi ke rumah Nia.
"Saya selalu nelponin 'kak gimana, kak (kondisi Nia)'. Terus kakak bilang 'Nanti saja kakak jelasin'," kata Yoieka mengulang percakapan dengan kakaknya.
Mulai dari sini Yoieka mulai curiga.
Ia mendesak kakaknya untuk menceritakan kondisi Nia yang sebenarnya.
"Sorenya ditelpon sama kakak. Dia bilang, adek ke sini (rumah Nia). Adek kalau ketemu Anya tidak boleh nangis. Adek yang sabar ya'," lanjut Yoieka.
Berharap gantikan posisi Nia
Singkat cerita, Yoieka mendatangi lokasi tempat kejadian perkara (TKP).
Akan tetapi ia tidak bisa mendekat karena banyaknya warga yang sudah berkumpul.
Dirinya juga mendapatkan informasi wajah Nia rusak dan tidak dapat dikenali lagi.
Kepergian Nia membuat luka mendalam di hati Yoieka.
Baginya, korban merupakan sosok sahabat yang istimewa.
"Anya itu lengkap, dia jadi kakak. Dia jadi abang. Dia jadi sahabat."
"Kehilangan Anya tidak bisa Yoieka ibaratkan kayak apa. Memang segitu spesial dan pentingnya Anya di hidup Yoieka," urainya.
Yoieka dalam kesempatannya juga teringat momen saat Nia memberikan nasehat kepadanya.
Baca juga: Polisi Temukan Tas Pelaku Pembunuhan Nia Kurnia Sari Gadis Pedagang Gorengan, Isinya Bukti Pendukung
Korban sempat menyebut jalinan persahabatan ini tidak akan berlangsung lama.
"Dia bilang 'Anya sama Adek akan pisah. Jadi tanpa adanya Anya. Adek harus tetap hidup bahagia'. Dia pernah bilang seperti itu," imbuh Yoieka.
Meskipun berusaha tegar, Yoieka tetap meneteskan air matanya saat mengenang momen-momen bahagia bersama Nia.
"Jadi Yoieka harus kuat demi Anya juga. Yoieka ingin munjukkin ke Anya kalau Adek kecilnya kuat."
"Kalau bisa Yoieka yang gantiin posisi Anya," kata Yoieka diiringi isak tangis.
Keluarga ingin pelaku dihukum mati
Rini, kakak kandung dari gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari (18), juga mencurahkan isi hatinya.
Dengan berlinang air mata, Rini mengaku sangat rindu dengan sosok adiknya itu.
Ia memang sulit melupakan sosok korban yang kini telah pergi untuk selama-lamanya.
Apalagi setiap hari, Rini tidur bersama Nia dalam satu kamar dan kerap bercanda satu sama lain.
"Kami rindu Nia," katanya, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Selasa (17/9/2024).
Rini dalam kesempatan tersebut mempertanyakan perbuatan keji tersangka IS.
Nia saat kejadian hanya ingin berjualan gorengan.
"Kami mau pelakunya ditangkap dan dihukum mati."
"Tidak sewajarnya pelaku mengitukan Nia. Dia mencari duit untuk kuliah dia," kata Rini sambil mengusap air matanya.
Baca juga: Identitas & Lokasinya Telah Diketahui, Ternyata Ini yang Bikin Polisi Sulit Tangkap Pelaku Kasus Nia
Sosok Nia di Mata Rini
Rini tidak lupa mengenang sosok dari adiknya itu.
Ia mengatakan, Nia adalah gadis yang ceria.
"Ceria, pendiam, sopan, ramah," katanya.
Sebelum meninggal, Nia sempat bercerita soal keinginannya untuk melanjutkan kuliah.
Oleh karenanya, ia berjualan gorengan sejak kelas 4 SD hingga lulus SMA untuk meraih cita-citanya itu.
"Nabung untuk biaya kuliah dia dan beli laptop," aku Rini.
Rini mengatakan, Nia sudah berhasil mengumpulkan uang Rp3 juta rupiah.
Adapun upah yang diterima korban setiap jualan hanya Rp30 ribu.
"(Uang Rp3 juta) Masih kurang banyak. Dia tetap gigih," tadas Rini.
Informasi tambahan, polisi sudah menetapkan SI sebagai tersangka dalam kasus ini.
SI masih diburu petugas untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
(Tribunnews.com/Endra)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.