5 Populer Regional: Sosok Tiromsi Sitanggang Bu Dosen 'Killer' Bunuh Suami - Gempa Bandung Raya
Berita populer regional dimulai dari kasus ibu dosen 'killer' yang bunuh suaminya sendiri di Medan hingga gempa guncang Bandung Raya.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari kasus ibu dosen 'killer' yang bunuh suaminya sendiri di Medan, Sumatra Utara.
Diketahui pelakunya bernama Tiromsi Sitanggang (61) dan korban Rusman Maralen Situngkir (61).
Selain menjadi dosen, Tiromsi Sitanggang juga tercatat sebagai notaris.
Kemudian ada informasi gempa yang mengguncang wilayah Bandung Raya pada Rabu (18/9/2024) pukul 09.41 WIB.
Gempa berkekuatan 5,0 magnitudo itu dirasakan dari Banjaran hingga Garut.
Akibat gempar, sejumlah rumah warga roboh dan kantor polisi rusak.
Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:
1. Sosok Tiromsi Sitanggang, Bu Dosen 'Killer' Bunuh Suami di Medan, Lulusan Hukum, Ngaku Cinta Korban
Kasus Bu Dosen bunuh suaminya dilaporkan terjadi di Kota Medan, Sumatra Utara.
Adapun identitas Bu Dosen tersebut bernama Tiromsi Sitanggang.
Kini, Bu Dosen ini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polsek Medan Helvetia.
Tiromsi Sitanggang terancam dihukum mati akibat membunuh suaminya Rusman Maralen Situngkir (61).
Lantas siapa sosok dari Bu Dosen 'killer' ini?
Dirangkum dari TribunMedan.com, Tiromsi Sitanggang kelahiran tahun 1963. Ia kini sudah berusia 61 tahun.
Sebelum ditangkap, dosen 'killer' ini mengajar di sebuah kampus swasta di Kota Medan.
Selain sebagai pengajar, Tiromsi Sitanggang juga berprofesi sebagai notaris.
Namanya tercatat dalam aplikasi Sipoltak Merupakan Sistem Pelaporan, Pemeriksaan dan Pengawasan Melekat Kenotariatan Online.
Sipoltak dikelola oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Wilayah Sumatra Utara.
Dikutip sipoltak.com, dia mendirikan kantor notaris di Jalan Gaperta No.137, Helvetia Tengah, Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatra Utara.
Tiromsi Sitanggang merupakan lulusan fakultas hukum.
Ia memiliki 4 gelar dengan rincian Sarjana Hukum (SH); Magister Hukum (MH); Magister Kenotariatan (MKn); dan Doktor (Dr).
2. Nasib Oknum Provos yang Tendang Dagangan Pedagang Asongan di Kendari, Minta Maaf Mengaku Emosi
Seorang oknum Provos Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menendang dagangan seorang pengasong tua yang sedang mencari nafkah di Pelabuhan Nusantara.
Aksi tersebut terekam dalam video berdurasi 23 detik dan tak membutuhkan waktu lama untuk viral di media sosial.
Dalam video terlihat seorang lelaki berseragam putih cekcok dengan pedagang.
Sang oknum tersebut malah melontarkan kata-kata kotor kepada pedagang.
Tak lama kemudian sang provost yang hendak naik ke kapal justru turun dan mendatangi kerumunan pedagang.
Ia langsung menendang barang dagangan pengasong perempuan yang belakangan diketahui bernama Wa Cili.
Tak hanya viral di media sosial, aksi petugas berinisial AG ini sontak membuat panas situasi di sana.
Tak berapa lama, para keluarga korban mendatangi kantor KSOP Kendari untuk mempertanyakan sekaligus meminta tindakan tegas Kepala KSOP kendari untuk memberi sanksi hukum kepada pelaku tersebut.
Di hadapan pimpinan dan staf KSOP Kendari, salah seorang keluarga korban, Alismuna Mbotu menyayangkan sikap arogansi seorang petugas Pelabuhan melakukan penindasan sampai mengeluarkan kata makian kepada pedagang kecil.
Ia menambahkan, jika saja di area dermaga tidak dibolehkan adanya pedagang yang berjualan, mestinya aturan itu disampaikan secara terbuka dalam bentuk pengumuman tertulis, sehingga dapat dipahami para pedagang kecil.
3. Sidang PK Terpidana Kasus Vina Cirebon Kembali Digelar Hari Ini, 9 Saksi Bakal Dihadirkan
Sidang Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan para terpidana kasus Vina Cirebon akan kembali digelar hari ini, Rabu (18/9/2024).
Sidang PK yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon, Jawa Barat ini merupakan sidang keenam.
Tim kuasa hukum pemohon, terpidana kasus Vina Cirebon, rencananya bakal membawa saksi fakta dan saksi ahli.
Total, bakal ada sembilan saksi yang rencananya akan dihadirkan oleh pemohon dalam sidang kali ini.
Jan S Hutabarat, salah satu anggota tim kuasa hukum terpidana mengatakan bahwa saksi yang dihadirkan kali ini merupakan saksi yang pernah ditangkap polisi, tapi dilepaskan.
Lalu, ada pula saksi yang melihat proses evakuasi kecelakaan di Jembatan Talun, Cirebon, serta teman-teman dari almarhum Eki dan Vina.
"Kita mengagendakan ada 9 orang saksi yang dihadirkan,"
"Saksi ini antara lain adalah saksi fakta yang pernah ditangkap namun dilepaskan."
"Kami juga mengajukan saksi yang melihat proses evakuasi setelah kecelakaan lalu lintas di Jembatan Talun, serta teman-teman almarhum Eki dan almarhumah Vina yang bersama mereka pada 27 Agustus 2016," ujar Jan, dikutip dari TribunJabar.id.
Selain itu, saksi ahli juga direncanakan akan dihadirkan.
Saksi ahli tersebut diharapkan bisa memperkuat dalil yang disampaikan dalam memori PK.
4. Detik-detik Mahasiswa Tewas Dibacok Gangster di Semarang, Korban Hendak Pulang ke Kos
Seorang mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Jawa Tengah tewas setelah jadi korban penyerangan gangster.
Korban yang bernama Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21) ini diserang di sekitar Taman Sampangan, Jalan Kelud Kota Semarang, Selasa (17/9/2024) dini hari.
Kejadian bermula ketika Tirza dan rekannya bernama Anugrah Maulana sedang perjalanan pulang menuju kosnya.
Tiba-tiba, keduanya dikejar oleh segerombolan bersenjata tajam.
Anugrah Maulana berhasil kabur dari kejaran segerombolan tersebut dan bersembunyi di samping SPBU di wilayah Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang.
Nahas, Tirza tak bisa kabur dan dibacok pakai celurit di depan SPBU tempat Anugrah bersembunyi.
Mengutip TribunJateng.com, pelaku yang melakukan pengeroyokan terhadap korban ada empat orang.
Tak lama dari kejadian, ambulans tiba di lokasi, namun nyawa Tirza tak bisa diselamatkan.
Seorang saksi mata bernama Andi menuturkan, aksi pembacokan terjadi sekira pukul 02.00-03.00 WIB.
Kepada TribunJateng.com, Andi menceritakan bahwa saat itu ada orang yang meminta tolong.
"Orang itu posisi telah tergeletak di bawa," tuturnya.
5. 8 Wilayah Rasakan Gempa Bandung M 5,0, Sejumlah Bangunan Rusak
Gempa berkekuatan magnitudo 5,0 mengguncang Bandung, Jawa Barat, pada hari ini, Rabu (18/9/2024) pukul 09.41 WIB.
Pusat gempa berada di darat, tepatnya 24 km tenggara Kabupaten Bandung dengan kedalaman 10 km.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, gempa ini dirasakan (Skala MMI) hingga 8 wilayah, yakni:
III Banjaran;
II-III Lembang;
II-III Parompong;
II-III Kab. Bandung Barat;
II-III Baleendah;
II-III Garut;
III-IV Majalaya;
II-III Cileunyi.
"Gempa Mag:5.0, 18-Sep-24 09:41:08 WIB, Lok:7.19 LS,107.67 BT (24 km Tenggara KAB-BANDUNG-JABAR), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami," tulis BMKG di X, Rabu.
BMKG menyebutkan, gempa bumi ini tergolong dangkal, sehingga tidak menimbulkan potensi tsunami.
Berdasarkan analisis mekanisme sumber, gempa ini dipicu oleh pergerakan sesar dengan karakter geser turun, atau dikenal dengan istilah oblique normal.
(Tribunnews.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.